Sudah Jelas Utang Indonesia Tembus Rp 6000 Triliun, Kemenkeu Pasang Badan dan Sebut Rasio Utang Tanah Air Paling Rendah, Kok Bisa?

Rabu, 27 Januari 2021 | 07:13
Tribunnews/Jeprima

ilustrasi uang

Gridhot.ID - Pembahasan tentang ekonomi Indonesia memang selalu menjadi sorotan.

Pasalnya banyak sekali materi yang bisa diselidik untuk jadi bahan pembelajaran menarik.

Salah satunya adalah masalah utang yang dimiliki Indonesia.

Baca Juga: Niatnya Cuma Nyuruh Artis Tiktok Review Makanan, Manajer Restoran Kecolongan Agendanya Berubah Jadi Acara Jumpa Fan Penuh Kerumunan: Kok Tumben Ramai...

Dikutip Gridhot dari Kontan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan kalau posisi utang Indonesia hingga akhir Desember 2020 sudah mencapai Rp 6.074,56 triliun.

Rasio utang tersebut meningkat dari level 29% terhadap PDB pada Desember 2019 yang lalu.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo meski angkanya terus naik tiap waktu, tapi Indonesia tak pernah gagal membayar.

Baca Juga: Jungkir Balik! Dulu Banyak Pembeli Hingga Bisa Raup Omzet Puluhan Juta, Warung Odading Mang Oleh Kini Sangat Sepi, Warganet: Habis Ade Londok Banyak Ulah

“Kita tidak pernah default membayar utang. Bahkan, ketika rasio kita masih cukup tinggi,” kata Prastowo.

Namun memang menurut buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa edisi Januari, rasio utang Indonesia masih di bawah batasan yang diatur Undang-undang.

Bahkan Kemenkeu juga memberikan fakta mengejutkan lainnya.

Baca Juga: Kesabarannya sedang Diuji, Puluhan Tahun Jadi Sopir Angkot, Musa Cuma Bisa Ngelus Dada Dibayar Rp 200 oleh Penumpangnya: Astagfirullahalazim

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan kalau utang Indonesia justru yang paling rendah daripada negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, hingga Vietnam.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dirinya menyebutkan kalau utang Indonesia masih manageable atau bisa diatasi.

"Kalau kita melihat dengan G20 dan Asean, rasio utang publik Indonesia termasuk paling rendah, dan kenaikannya relatif sangat manageable dibandingkan negara lain," ujar dia dalam webinar Akselerasi Pemulihan Ekonomi yang diadakan secara virtual, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Ungkit Kelakuan Nikita Willy, Jordi Onsu Sebut Sang Ratu Sinetron Suka Lakukan Ini Saat Ada Kru yang Tidak Disuka: Zaman Dulu Itu...

Berdasarkan data yang ia miliki, rasio utang Indonesia pada tahun 2020 mencapai 38,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara, banyak negara kawasan Asean yang realisasinya sudah mencapai lebih dari 40 persen.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan