Tindaklanjuti Konspirasi Soal Asal-usul Corona, Tim Penyidik WHO Langsung Temui 'Wanita Kelelawar' di Wuhan: Pergerakan Kami Dibatasi

Kamis, 04 Februari 2021 | 11:13
Reuters (29 Januari 2021) via Indian Times

Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal muasal Covid-19 berjalan kaki di sebuah hotel di Wuhan, provinsi Hubei, China.

Gridhot.ID - China hingga sekarang masih diduga sebagai negara asal muasal virus corona.

Melansir dari Grid.ID, kota di China yang diduga menjadi sumber corona adalah Wuhan.

Bahkan hingga saat ini, Wuhan sering dikunjungi para ahli untuk dilakukannya penelitian serta penyelidikan.

Baca Juga: Baru Diberitahu Sang Ayah Meninggal Dunia Setelah Dua Minggu Kepergiannya, Begini Respon Sang Anak Syekh Ali Jaber: Abuya Itu...

Tim penyelidik di bawah komando Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/2/2021), mengunjungi laboratorium penelitian virus di pusat kota Wuhan, China, bertemu dengan ahli virus terkemuka untuk mencari petunjuk asal-usul pandemi Covid-19.

Para ahli menghabiskan sekitar tiga setengah jam di Institut Virologi Wuhan (WIV) yang dijaga ketat, yang telah menjadi pusat beberapa teori konspirasi yang mengklaim kebocoran laboratorium menyebabkan wabah virus corona pertama di kota itu pada akhir 2019.

“Pertemuan yang sangat penting hari ini dengan staf di WIV termasuk Dr Shi Zhengli. Diskusi terbuka.

Baca Juga: Panen Sayuran di Kebun, Begini Tingkah Anak Buah Ningsih Tinampi Saat Bosnya Pergi ke Turki, Langsung Jajakan Barang ke Pasar

Pertanyaan kunci ditanyakan dan dijawab,” kata anggota tim penyelidik Peter Daszak di akun Twitter, seperti dikutip Reuters.

Shi, seorang pemburu virus terkenal yang telah lama berfokus pada virus corona kelelawar, yang membuatnya mendapat julukan "Wanita Kelelawar", termasuk orang pertama tahun lalu yang mengisolasi virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Kebanyakan ilmuwan, termasuk Shi, menolak hipotesis tentang kebocoran laboratorium.

Namun, beberapa ahli berspekulasi, virus yang "ditangkap" dari alam liar bisa ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko paparan atas manusia dan kemudian "melarikan diri" melalui staf yang terinfeksi.

Baca Juga: Insiden Panji Petualang Digigit Garaga Hingga Lemas Tak Berdaya Terekam Kamera, Kru-nya Kewalahan Jinakkan Raja Kobra yang Ngamuk Sampai Keluar Kandang

"Sangat menarik. Banyak pertanyaan," ujar Thea Fischer, anggota tim penyelidik dari Denmark, dari mobilnya saat keluar dari lab setelah kunjungan, menjawab pertanyaan wartawan, apakah tim telah menemukan sesuatu.

Beberapa ilmuwan telah meminta China untuk merilis perincian semua sampel virus corona yang mereka pelajari di laboratorium, untuk melihat mana yang paling mirip dengan SARS-CoV-2.

Sementara WHO menyatakan, China membatasi pergerakan tim dalam kunjungan di Wuhan dan tidak bisa melakukan kontak dengan masyarakat karena protokol kesehatan.

Baca Juga: 12 Tahun Setia ke Suami Nagita Slavina, Merry Mendadak Dipecat Raffi Ahmad Sebagai Asisten: Bener-bener Ya, Gue Dicuekin!

Tim penyelidik akan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan kerja lapangan, setelah menyelesaikan dua minggu di karantina hotel setelah tiba di Wuhan.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id, Grid.ID