Gridhot.ID - Militer Myanmar dikabarkan makin ganas melakukan gerakan kudetanya.
Kudeta militer ini berlangsung sejak Senin (1/2/2021) lalu.
Kasus ini pun membuat PBB dan Amerika Serikat ikut pasang badan.
Melansir dari Intisari-Online, sejauh ini para tentara menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan para pemimpin sipil lainnya dalam serangkaian serangan fajar, mengakhiri eksperimen singkat negara itu dengan demokrasi.
Dunia mengecam kudeta tersebut, termasuk Presiden AS Joe Biden dan PBB.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada Rabu (3/2/2021), PBB akan melakukan segala daya untuk menekan militer Myanmar dan "memastikan kudeta gagal".
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan kudeta ini gagal," kata Guterres.