Nggak Sadar Diri Punya Pendukung Setia, Donald Trump Diduga Malah Selewengkan Duit Para Donaturnya untuk Perbesar Bisnis Pribadinya, Sifat Suami Melania Trump Terbongkar Semua

Senin, 08 Februari 2021 | 05:42
The Guardian

Donald Trump

Gridhot.ID - Donald Trump kini sudah tak bisa nikmati kekuasaannya lagi.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Donald Trump diketahui telah kalah dalam pemilu Amerika Serikat pada akhir 2020 lalu.

Setelah lengser dan buat banyak sekali kotroversi, Donald Trump kini kembali buat masalah.

Baca Juga: Tak Ingin Lihat Sang Istri Terus Kepikiran Perkataan Pedas Netizen, Ardie Bakrie Berikan Pesan Menyentuh untuk Kuatkan Nia Ramadhani: Luar Biasa!!! Tidurlah dan Bergerak Maju..

Dikutip Gridhot dari Kontan, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diduga telah menyalurkan ribuan dolar yang diperoleh dari para donornya ke bisnis pribadinya setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020.

Kampanye pemilihan kembali mantan presiden memindahkan sekitar US$ 2,8 juta dari donor ke Trump Organization selama masa jabatannya, termasuk setidaknya US$ 81.000 sejak Trump kalah dalam pemilihan, menurut Forbes, berdasarkan laporan keuangan kampanye yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Federal. .

Salah satu kelompok penggalangan dana bersama kampanyenya yang bekerja dengan Partai Republik juga memindahkan US$ 4,3 juta lagi dari donor ke bisnis mantan presiden selama masa jabatannya, termasuk US$ 331.000 setelah Hari Pemilu.

Baca Juga: Baru Saja Pegang Tahta di Amerika Serikat, Joe Biden Sudah Buat Negara di Asia Tenggara Mati Kutu di Tanah Mereka Sendiri, Satu Perintah Ini Buat Laut China Selatan Makin Mendidih

Seminggu setelah media mengumumkan hasil pemilihan dimana Joe Biden keluar sebagai pemenang, komite penggalangan dana bersama membayar hotelnya hampir US$ 300.000 untuk sewa kamar, ruang dan katering.

Hampir sebulan setelah Hari Pemilihan, kampanye tersebut membayar US$ 38.000 kepada Trump Tower Commercial LLC, bisnis di mana mantan presiden memiliki saham di menara senama di New York.

Pengajuan tersebut mencerminkan keprihatinan di antara anggota parlemen dan kelompok pengawas atas urusan diri sendiri dan pengayaan mantan presiden saat menjabat, mengandalkan dana publik dan kampanyenya untuk menggelembungkan bisnis pribadinya.

Baca Juga: Nasib Anak Angkatnya Makin Tidak Jelas, Ashanty Dituduh Terlantarkan Putra dan Dieksploitasi Demi Kentungan Youtube Semata, Pendiri LBH Keadilan: Ada Dugaan Kebohongan

Dia melakukan lebih dari 500 kunjungan ke propertinya saat menjabat, sementara 346 pejabat cabang eksekutif melakukan 993 kunjungan ke propertinya saat dia menjabat, dan setidaknya 143 anggota Kongres melakukan 361 kunjungan ke properti yang dimilikinya, menurut Citizens for Ethics dan Tanggung Jawab di Washington.

Kampanyenya dan komite penggalangan dana bersama dengan RNC, bersama dengan Super PAC America First Action yang berafiliasi dengan Trump, menghabiskan lebih dari US$ 7 juta dan mengadakan 32 acara di properti yang dimiliki oleh mantan presiden, CREW menemukan.

Organisasi pengawas menemukan bahwa kelompok kepentingan khusus kemungkinan menghabiskan lebih dari US$ 13 juta di properti yang dimilikinya.

Baca Juga: Guru dan Siswa Sudah Tak Sabar Menanti Kuota Internet Gratis 2021, Murid SMP Ini Beri Pengakuan Bantuan Tahun Lalu Tidak Cukup: Terakhir Masih Kurang, Banyak Melihat Materi di Youtube

"Dalam empat tahun terakhir kelompok kepentingan khusus, pemerintah asing, dan kelompok politik bersama-sama mengadakan lebih dari 250 acara di 14 properti Trump, kemungkinan menghasilkan pendapatan puluhan juta dolar untuk Organisasi Trump," kelompok tersebut melaporkan.

“Secara keseluruhan, kelompok kepentingan khusus telah menyelenggarakan 142 acara, kelompok politik telah menyelenggarakan 100, dan pemerintah asing atau kelompok yang disponsori pemerintah asing telah menyelenggarakan 13 acara lainnya.”

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan