Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Geger Air Banjir di Pemalang Berwarna Merah Darah, Lurah Daerah Terdampak Beberkan Fakta Sebenarnya: Itu Obat Pewarna Batik Sisa yang Dibuang

Senin, 08 Februari 2021 | 08:42
Grid Networks Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik.
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik.

Gridhot.ID- Warga Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan, Jawa Tengah, digegerkan dengan air banjir yang merendam wilayahnya berwarna merah, Sabtu (6/2/2021).

Air banjir berwarna merah tersebut mengalir ke semua sudut kampung.

Warga pun heran dengan fenomena yang baru pertama kali terjadi ini.

Baca Juga: Kegagalannya Dinikahi Adit Jayusman Dibuat Bercandaan, Ayu Ting Ting Ngamuk Keluar Urat Semprot Kru TV Saat Acara Live: Itu Pantas Nggak Ditayangin!?

Sebab, air banjir itu berwarna merah.

Melansir unggahan viral di media sosial Twitter, Sabtu (6/2/2021) air banjir berwarna merah itu diduga karena tercampur pewarna batik.

Mereka menduga air banjir berwarna merah berasal dari tumpahan bahan pewarna batik.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Bagikan Momen Bahagia Jadi Calon Ayah, Rizki DA Justru Kena Hujatan Pedas Netizen: Kemarin Ngga Ngaku Sekarang Bilang Buah Hati Gimana Ceritanya!

Salah seorang warga setempat Furqon (29) mengaku di wilayahnya memang banyak perajin batik.

"Biasanya tidak pernah terjadi air banjir warnanya merah. Kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir," kata Furqon.

Furqon menambahkan, air banjir berwarna merah membuat warga keluar rumah dan menikmati pemandangan unik tersebut.

Sejauh ini air banjir berwarna merah tidak menimbulkan efek gatal pada kulit.

Lurah Jenggot Taibin membenarkan kondisi tersebut.

Baca Juga: Tak Mempan Dibacakan Surat Yasin, Puskemas Ini Akhirnya Menyerah Setelah Belasan Tahun Diserang Makhluk Gaib Secara Ganas, Klinik Ditutup Sementara Karena Nyawa Pasien dan Para Perawat Sudah Terancam

Berdasarkan informasi, kata dia, air banjir yang berwarna merah diduga karena ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.

"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi jadi tidak ada limbah Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya.

Taibin mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut. "Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," ungkap Tabiin.

Baca Juga: Terwariskan Keturunan Dayak Kalimantan, Anak Olla Ramlan Dapat Kemampuan Istimewa Mampu Melihat Makhluk Tak Kasat Mata, Sering Liat Pocong dan Ditatap Saat Mandi Buat Sang Artis Tutup Mata Batin Aleena

Diberitakan sebelumnya, curah hujan tinggi ditambah gelombang pasang air laut membuat ribuan rumah dalam 16 kelurahan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terendam banjir.

Banjir paling parah melanda Kelurahan Degayu dan Pasirkratonkramat, dengan ketinggian air 20 sentimeter hingga 60 sentimeter.

Lurah Jenggot Taibin membenarkan kondisi tersebut.

Berdasarkan informasi, kata dia, air banjir yang berwarna merah diduga karena ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.

Baca Juga: Meski Lebih Muda 16 Tahun, Sosok Karlie Fu Suami Baru Ikke Nurjanah Bukanlah Orang Sembarangan, Dekat dengan Musisi Ternama Tanah Air

"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi jadi tidak ada limbah Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya.

Taibin mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut. "Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," ungkap Tabiin. (*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Twitter