Kondisi Negaranya Makin Memanas, Militer Myanmar Tak Segan Turunkan Kendaraan Lapis Baja untuk Tekan Rakyat Mereka Sendiri

Selasa, 16 Februari 2021 | 06:25
Reuters

Kudeta militer yang terjadi di Myanmar membuat negara tersebut kini dipenuhi tentara di setiap sudut jalan.

Gridhot.ID - Myanmar memang kini sedang memanas.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sejak 1 Februari 2021 Militer Myanmar menyatakan kudeta terhadap negara tersebut.

Kekuasaan di Myanmar saat ini diserahkan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing.

Ia adalah sosok yang selama ini memiliki pengaruh politik signifikan, berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw (militer Myanmar) meskipun saat negara itu dalam transisi menuju demokrasi.

Baca Juga: Berhasil Cetak 759 Gol di Sepanjang Karirnya, Cristiano Ronaldo Kini Jadi Manusia Pertama di Bumi yang Punya 500 Juta Followers di Media Sosial, Dijamin Tak Bisa Tertandingi Oleh Siapapun

Sosok Min Aung Hlaing adalah sosok yang menerima kecaman dan sanksi internasional atas dugaan perannya dalam serangan militer terhadap etnis minoritas.

Kini Militer Myanmar sepertinya makin ganas terhadap rakyatnya sendiri.

Dikutip Gridhot dari Kontan, sejumlah kendaraan lapis baja mulai diterjunkan militer Myanmar menyusul demonstrasi besar-besaran di beberapa kota besar di Myanmar.

Senin (15/2), pihak militer juga memutus akses internet.

Baca Juga: Batal Nikahi Ayu Ting Ting, Tabiat Adit Jayusman Dikuliti Uut Permatasari, Pelantun Putri Panggung Puji Ibunda Bilqis Setinggi Langit

Dilansir dari Reuters, pihak kepolisian melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang berkumpul di lokasi pembangkit listrik wilayah Myanmar utara.

Tidak hanya demonstrasi besar-besaran di berbagai kota, militer Myanmar yang kini berkuasa juga harus menghadapi aksi mogok kerja yang dilakukan oleh pegawai pemerintah.

Hal ini secara praktis melumpuhkan banyak fungsi pemerintahan.

Pada Minggu (14/2) malam, kendaraan lapis baja muncul di kota Yangon, Myitkyina dan Sittwe. Ini merupakan peluncuran kendaraan lapis baja berskala besar pertama sejak kudeta terjadi awal bulan ini.

Baca Juga: Tiba-tiba Menghilang Tanpa Kabar, Uya Kuya dan Keluarga Ternyata Positif Covid-19 hingga Harus Dipasangi Selang Oksigen: Saya Berjuang Antara Hidup dan Mati

Hari ini, lebih dari selusin truk polisi dengan empat kendaraan meriam air dikerahkan di dekat Pagoda Sule di pusat Yangon. Selama ini Pagoda Sule menjadi salah satu lokasi utama unjuk rasa di Yangon.

Reuters mengabarkan, penduduk Myanmar mulai melaporkan adanya gangguan inernet pada hari Senin dini hari. Disebutkan bahwa keempat jaringan telekomunikasi yang tersedia tidak bisa diakses.

Saat ini tentara semakin aktif melakukan penangkapan kepada pengunjuk rasa setiap hari, setelah pada hari Sabtu (13/2) diberikan kekuasaan untuk menahan orang dan menggeledah properti pribadi.

Kedutaan besar negara-negara barat, mulai dari Uni Eropa, Inggris, Kanada, serta 11 negara lainnya, pada hari Minggu mengeluarkan pernyataan bersama meminta para tentara untuk menahan diri melakukan kekerasan terhadap demonstran dan warga sipil.

Baca Juga: Anaknya Selalu Lakukan Hal Ini Sejak Ashraf Meninggal, BCL Akui Setiap Pagi Menangis di Kamar Mandi: Noah Lakuin Itu Buat Gue Sampe Sekarang

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar melaporkan bahwa hingga saat ini setidaknya 400 orang telah ditahan sejak kudeta.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, kontan