Borong 176 Mobil Usai Dapat Rejeki Nomplok, Begini Kondisi Terkini di Desa Miliarder Tuban, Sekarang Dijaga Ketat Aparat

Minggu, 21 Februari 2021 | 10:25
(KOMPAS.COM/HAMIM)

gtgt

GridHot.ID - Seperti mendapat durian runtuh, warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur jadi kaya mendadak.

Sebagian besar dari mereka mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah kepada PT Pertamina.

Melansir Tribunnews.com, Perusahaan plat merah tersebut membangun kilang minyak Grass Root Refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.

Beberapa hari lalu, video yang merekam aktivitas warga di Kecamatan Jenu, Tuban beramai-ramai memborong mobil viral di media sosial.

Video tersebut diunggah pertama kali oleh salah seorang warga setempat bernama Tain, Minggu (14/2/2021).

Baca Juga: Dihantar Bareng-bareng Pakai Truck Showroom, Desa di Tuban Mendadak Viral Usai Warganya Borong Ratusan Mobil Bersamaan, Berikut Penjelasan Kepala Desa

Setelah fenomena itu terjadi, bagaimanakah kondisi kampung miliarder tersebut?

Presdir Pertamina-Rosneft sedih

(KOMPAS.COM/HAMIM)
(KOMPAS.COM/HAMIM)

Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya usai melakukan kegiatan reboisasi penghijauan pantai di Tuban.

Kondisi warga yang beramai-ramai memborong mobil rupanya menimbulkan kesedihan dan keprihatinan di hati Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya.

Ia menilai, pembayaran ganti untung tersebut digunakan secara kurang tepat. Jika warga akhirnya jatuh miskin karena tak mampu mengelola keuangan, Kadek pun merasa ikut bersalah.

Baca Juga: Rekamannya Viral hingga ke Negeri Jiran, Inilah Sosok Pengunggah Video Warga Borong 176 Mobil di Tuban: Saya Niatnya Pengen Lihat Rombongan Truck Towing Aja

"Kalau ini (terancam miskin) terjadi, saya yang salah karena tidak mengawal dan mendampingi mereka," ujar dia.

Langkah selanjutnya, PT Pertamina Rosneft akan melakukan pemetaan kondisi warga desa tersebut dengan menggandeng tim khusus.

"Kita akan gandeng tim riset dari Lembaga Antropologi Untuk Riset dan Analisa dalam rangka membangun cetak biru CSR (corporate social responsibility) perusahaan berbasis kearifan lokal," ungkap dia.

Perusahan juga akan memberikan pembinaan hingga warga memiliki keterampilan yang baik. Kemudian, warga khususnya para penggarap lahan, akan diajak bergabung dalam pekerjaan padat karya.

"Kalau punya lahan kan punya duit banyak nih, namun penggarapnya kan kasihan," jelas dia.

Baca Juga: Ikut Ketiban Durian Runtuh, Begini Pengakuan Dealer Mobil Usai Layani Warga Desa Miliarder di Tuban: Baru Tahun Ini...

Wilayah dijaga aparat keamanan

Semenjak warga menerima uang pembebasan tanah dengan nilai miliaran, anggota TNI-Polri ikut terjun mengamankan wilayah.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas di desa tersebut.

"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi. Mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono.

Babinsa Desa Sumurgeneng Serka Heri Purnomo memastikan, dirinya dan sejumlah personel berpatroli hampir setiap hari.

"Sejak ada pembebasan lahan pembangunan kilang minyak, saya hampir setiap hari standby di desa," tutur dia.

Baca Juga: Nasibnya Tak Semujur Desa Miliarder di Tuban, Warga di Daerah yang Berjarak 3 Jam dari Dusun Sumurgeneng Ini Justru Harus Menderita Lebih dari 1 Dekade, Harus Hidup Terseok-seok Gara-gara Lumpur Lapindo

Proyek kilang minyak

Warga desa di Kabupaten Tuban mendadak kaya raya dan menjadi miliarder gara-gara pembebasan lahan proyek kilang minyak.

Siapa sangka proyek itu awalnya ditolak oleh warga pada tahun 2019. Namun setelah menemui kecocokan, bak mendapatkan durian runtuh, warga desa itu kini bisa memborong ratusan mobil dalam waktu hampir bersamaan.

Kilang minyak di Kecamatan Jenu, Tuban itu merupakan proyek gabungan antara Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak dan gas asal Rusia.

Perusahaan gabungan itu dinamai PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia. Berdasarkan kepemilikannya, Pertamina memiliki saham mayoritas dengan 55 persen, sisanya ialah saham Rosneft.

Baca Juga: Beda 180 Derajat dari Para Miliader Baru Tuban, Tain yang Juga Dapat Rp 9,7 Miliar dari Kantong Pertamina Justru Ogah Borong Mobil Seperti Warga Lainnya, Kenapa?

Proyek New Grass Root Refinery (NGRR) itu memiliki kapasitas 300.000 barrel per hari sehingga digadang-gadang bisa memperkuat kemandirian energi.

Warga borong 176 mobil

Menyusul diterimanya uang pembayaran tanah, fenomena menarik muncul. Warga satu desa di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi beramai-ramai membeli mobil secara bersamaan.

Tak tanggung-tanggung, terhitung ada 176 mobil yang dibeli. Bahkan ada satu orang yang membeli dua hingga tiga mobil.

Kepala Desa Sumbergeneng Gihanto membenarkan hal tersebut. "Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangunan rumah juga," kata dia.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com