Gridhot.ID - Akhir-akhir ini memang warga di desa di Tuban, Jawa Timur memang sedang viral.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, ratusan warga dari 3 desa di Tuban mendapatkan ganti untung dari Pertamina.
Hal ini karena adanya pembebasan lahan untuk proyek Gress Root Refinery/
Ratusan warga tersebut bahkan langsung mendapatkan uang Miliaran dalam semalam.
Banyak cara dipakai warga untuk menghabiskan uangnya.
Salah satunya yang terekam dalam video viral yang diunggah oleh akun TikTok @rizkii.02 pada Minggu (14/2/2021) lalu.
Terlihat dalam video tersebut nampak truk trowing mengangkut mobil-mobil baru dan berjajar di jalanan kampung.
Salah satu orang yang membeli mobil baru setelah menjadi milyader dalam semalam adalah Wantono (40).
Wantono mengaku membeli sebuah mobil mewah jenis Mitsubishi Xpander meski belum bisa menyetir.
"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujarnya seperti yang dikutip dari Surya Malang.
Namun, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai petani ini mengaku tak sulit untuk belajar menyetir.
Pasalnya, diakui Wantono, mengendarai traktor ke sawah dinilai lebih sulit.
Namun kebahagiaan seperti yang dirasa Wantono tidak didapatkan Sodir.
Dikutip Gridhot dari Gridpop, warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu ini justru merasa merugi.
Sebab, Sodir hanya tahu kalau dirinya harus berpindah ke tempat lain karena rumah yang ia tempati sekarang telah dibeli.
Karena sejak awal keluarganya menerima, sehingga proses pembayaran ganti untung yang diterimanya pun sudah lebih awal dan tidak ada kendala.
Tapi nominal uang ganti rugi yang ia terima dinilai Sodir terlalu kecil untuk mencari tempat tinggal baru.
Tanahnya Sodir yang terkena pembebasan 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.
Ia lantas menerima Rp 4 milar atas tanahnya tersebut.
"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik,"
"Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir seperti yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/02).
Sodir saat itu lebih banyak ikut pemerintah dan tidak banyak protes saat awal adanya pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak tersebut.
Sebab, waktu itu Sodir berusia lanjut diberitahu oleh pemerintah desa harus pindah rumah dan tanahnya akan dibeli oleh perusahaan Pertamina.
"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," terang Sodir.
(*)