Kekayaan Seakan Buat Warga Sumurgeneng Disayang-sayang Pengusaha, Kumpulan Sales Luar Kota Geruduk Kampung Miliarder Tuban untuk Tawarkan Produk Mereka, TNI Polisi Sampai Siaga 24 Jam

Senin, 22 Februari 2021 | 12:13
Arsip Surya dan Surya/Mochamad Sudarsono

Sales geruduk warga kampung miliarder Tuban.

Gridhot.ID - Warga Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur memang sedang jadi sorotan.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, kampung tersebut kini jadi kampung miliarder karena sebagian besarnya baru saja memperoleh ganti untung dari hasil jual tanah ke Pertamina.

Kampung tersebut bahkan viral karena tiba-tiba langsung membeli ratusan mobil dalam waktu beberapa hari saja.

Kini kampung miliarder Tuban yang terletak di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi sasaran para sales dari luar daerah.

Praktis, situasi ini membuat aparat TNI-Polri yang berpatroli di desa tersebut harus bersiaga 24 jam nonstop untuk melakukan pemantauan keamanan.

Seperti diketahui, sejumlah warga di Desa Sumurgeneng mendadak jadi miliarder setelah mendapat ganti rugi lahan yang bernilai miliaran rupiah dari Pertamina.

Baca Juga: Adiknya Minta Sang Kakak Lepaskan Nissa Sabyan, Ayus Justru Lebih Milih Sang Vokalis Timbang Istri Sahnya, Tak Canggung Berikan Panggilan Sayang Didepan Ustaz Zacky Mirza

Aksi para miliarder dadakan tersebut sempat viral di media sosial saat mereka memborong ratusan mobil baru.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, berikut kabar terkini dari kampung miliarder tersebut.

1. Digeruduk sales luar kota

Sejak viral sebagai Kampung Miliarder Tuban, Desa Sumurgeneng, Jenu, banyak didatangi sales dari luar daerah.

Wajah baru berpenampilan ala safari atau perkantoran berseliweran menapaki jalan perkampungan desa setempat.

Mobil berplat luar Tuban bak menjadi penanda jika para penumpangnya akan menawarkan produk kepada para miliarder Tuban.

Baca Juga: Ibu-ibu Pasti Kecewa, Sinetron Ikatan Cinta Dikabarkan Segera Berakhir, Sang Manajer Justru Keceplosan Bongkar Masa Kontrak Para Bintangnya, Arya Saloka: Kok Orang-orangnya Beda...

Benar saja, para sales berbagai macam produk bisnis beramai-ramai datang di desa tersebut untuk menggaet para miliarder Tuban membeli produk-produk mereka. Pengunjung warung juga tak luput dari sasaran penawaran.

2. Penawaran mobil hingga paket umrah

Sales dealer mobil asal Surabaya, Bimo (30), mengatakan, ia datang ke sini bersama teman-temannya karena mengetahui kampung ini viral.

Tentu saja kedatangannya adalah untuk menawarkan produk mobil kepada para miliarder baru, yang telah menjual tanahnya ke Pertamina untuk pembangunan kilang minyak.

"Ya ini ngikut saja, lagi pada ramai di sini. Ini masih nawarin ke warga," ujarnya, Minggu (21/2/2021).

Sementara itu, sales biro umrah asal Surabaya, Anita juga menyatakan hal sama. Kedatangannya bersama tim ke Desa Sumurgeneng adalah untuk menawarkan paket umrah.

Baca Juga: Darah Bangsawan Mengalir Deras di Tubuhnya, Pemeran Aldebaran di Ikatan Cinta Ternyata Keturunan Keraton Jogja, Gelar Ini yang Harusnya Ada di depan Nama Arya Saloka

Sebab, ia mengetahui dari pemberitaan jika ada warga yang ingin memberangkatkan umrah keluarganya.

"Ya, ini lagi mencoba menawarkan perjalanan umrah ke warga, tahu kampung ini viral dari pemberitaan," bebernya.

3. Pengakuan warga

Miliarder desa setempat, Siti Nurul Hidayatin (32), menyatakan, memang banyak para marketing datang ke Desa Sumurgeneng.

Mereka yang datang kebanyakan menawarkan berbagai macam produk, di antaranya, umrah, perumahan, investasi, mobil, dan lain-lain.

"Benar itu, banyak sekali sales yang datang ke sini menawarkan produk," ungkap miliarder penerima Rp 18 miliar, hasil jual tanah ke Pertamina tersebut.

Baca Juga: Ayah Nissa Sabyan Sampai Ikutan Klarifikasi di Kasus Perselingkuhan Anaknya, Haji Komar Bahas Panggilan Umi yang Sering Dilontarkan Ayus ke Sang Vokalis

4. Sudah ada 176 mobil baru

Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto menyatakan, hingga kini sejak pencairan penjualan tanah warga untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft asal Rusia, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli.

Mobil yang dibeli warga itu pun berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero, dan Honda Jazz.

"Sudah ada 176 mobil baru yang datang, itu tidak langsung bersamaan, yang datang bareng ya 17 mobil minggu kemarin," ujarnya.

Kades menambahkan, ada 840 KK warga di desanya, namun yang lahannya dibeli perusahaan plat merah sekitar 225 KK.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu, sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga: Nyalinya Ciut Sebiji Jagung Setelah Tahu Aksinya Viral, Pelaku Penculikan Anak di Palembang Ternyata Pecatan TNI, Polisi: Rencana Minta Tebusan Rp 100 Juta

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar.

"Kalau rata-rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2-3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," pungkasnya.

5. TNI-Polri siaga 24 jam nonstop

Sementara itu, aparat TNI dan Polri yang bertugas di kampung Miliarder Tuban tersebut kini harus bersiaga 24 jam.

Bhabinkamtibmas dan Babinsa melakukan patroli di tiga desa yang warganya jadi miliarder. Tiga desa itu yakni, Desa Sumurgeneng, Desa Wadung, dan Desa Kaliuntu.

Menurut Babinsa Desa Sumurgeneng, Serka Heri Purnomo, pihaknya hampir setiap hari melakukan pemantauan keamanan di desa.

Baca Juga: Ayah Nissa Sabyan Sampai Ikutan Klarifikasi di Kasus Perselingkuhan Anaknya, Haji Komar Bahas Panggilan Umi yang Sering Dilontarkan Ayus ke Sang Vokalis

Hal itu dilakukannya setelah warga mendapatkan pembebasan lahan pembangunan kilang minyak Pertamina.

Bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa aktif membangun komunikasi dengan warga guna memantau situasi dan kondisi keamanan desa.

"Saya dan Pak Bhabinkamtibmas selalu siaga. Handphone saya on terus 24 jam," katanya, Jumat (19/2/2021).

Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono membenarkan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersiaga 24 jam di tiga desa tersebut.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai antisipasi gangguan kamtibmas.

Selain itu, kata Ruruh, Babinsa dan Bhabinkamtibmas memberikan imbauan keamanan untuk para warga.

"Mereka kami kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," kata Ruruh.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Serambinews.com