Find Us On Social Media :

Pilpres Tinggal 3 Tahun Lagi, Prabowo Subianto Nyatanya Terbukti Masih Punya Suara untuk Nyapres Lagi, Survei Ini Buktikan Sang Menhan Punya Elektabilitas Tinggi Jika Bersanding dengan Anies Baswedan

Prabowo Subianto

Gridhot.ID - Pemilihan Presiden 2024 memang sudah semakin dekat.

Banyak nama sudah muncul dari sekarang untuk menggantikan pemerintahan Jokowi nantinya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, nama Prabowo Subianto sempat jadi tokoh yang diharapkan untuk maji pilpres lagi di 2024 nanti.

Fakta tersebut munucl pada November 2020 lalu.

Baca Juga: Semprot Ayus Sabyan di depan Ustaz Zacky Mirza, Iis Dahlia: Emang Lo Tahu Kalau Dia Setia? Belum Tentu di Tengah Jalan, Dia Selingkuh Kan Lu Enggak Tahu!

Kini di awal tahun 2021 nama Prabowo Subianto masih terus melenggang di survei terkait pilpres 2024.

Dikutip Gridhot dari Kontan, hasil survei Parameter Politik Indonesia menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sosok dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden apabila pemilihan dilakukan saat survei digelar.

Berdasarkan survei top of mind capres, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 19,9 % diikuti dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11,9 %) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (11,3 %).

Lalu, saat pilihan capres terdiri dari 15 nama, Prabowo memiliki elektabilitas 22,1 % disusul Anies (14,6 %), Ganjar (13,9 %), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,3 %), dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (5,8 %).

Baca Juga: Kekayaan Seakan Buat Warga Sumurgeneng Disayang-sayang Pengusaha, Kumpulan Sales Luar Kota Geruduk Kampung Miliarder Tuban untuk Tawarkan Produk Mereka, TNI Polisi Sampai Siaga 24 Jam

Sementara, saat pilihan capres dipersempit menjadi 10 nama, Prabowo memiliki elektabilitas 23,1 %, Anies (15,2 %), Ganjar (14,9 %), Ridwan Kamil (6,8 %), dan Risma (6,5 %).

"Data elektabilitas juga menunjukkan Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024, baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Inodnesia Adi Prayitno dalam siaran pers, Senin (22/2).