Gridhot.ID -Pergerakan teroris di era kepemimpinan Goerge Bush di Amerika Serikat sangatlah besar.
Saat itu, Amerika sedang panas-panasnya mengahadapi Irak.
Amerika Serikat pun sampai melakukan agresi militer AS ke Irak tahun 2003 adalah untuk mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada terorisme.
Baca Juga: Autoimun Perparah Kondisi Ashanty yang Positif Covid-19, Dokter Tirta: Harus Dikontrol Terus
Melansir dari Intisari-Online, pada 17 Maret 2003, Presiden AS George W. Bush menyatakan diakhirinya diplomasi dan mengeluarkan ultimaum kepada Saddam, memberi presiden Irak itu waktu 48 jam untuk meninggalkan Irak.
Saddam pun akhirnya berhasil ditangkap dan dihukum mati.
15 tahun usai Saddam Husein digantung,Raghad Saddam Hussein, putri tertua mantan pemimpin Irak Saddam Hussein, tampil di TV Arab, Senin (15/2/2021).
Charair bertanya pada Raghad dalam acara itu, apakah dia berniat untuk memainkan peran yang lebih langsung dalam perpolitikan di Irak segera.
Baca Juga: Jadi Bulan-bulanan Netizen Hingga Disebut Pelakor, Devina Kirana Ngaku Pernah Ditelfon Lesti Kejora
Raghdad lantas menjawab pertanyaan tersebut:
"Segalanya mungkin."
Selain itu, Raghdad juga mengecam campur tangan Iran di kawasan itu.
Dia menggarisbawahi bahwa Iran melanggar Irak setelah tidak adanya kekuatan nyata.
Setelah acara tersebut, Kementerian Luar Negeri Irak memanggil Duta Besar Yordania dan Arab Saudi di Baghdad.
Kementerian Luar Negeri Irak memprotes kenapa Raghad diperbolehkan muncul di televisi.
Raghad telah tinggal di Ibu Kota Yordania, Amman, sejak 2003.
Ketika itu Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak dan menggulingkan ayahnya.
Saddam Hussein adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003, ketika tertangkap oleh pasukan koalisi saat menginvasi Irak pada tahun 2003.
Sebagai pemimpin Irak dan ketua Partai Ba'ath, ia mengambil kebijakan pan-Arabisme sekuler, modernisasi ekonomi, dan sosialisme Arab.(*)