10 Jenazah Hanyut Terbawa Arus dan Kain Kafan Bergelantungan Akibat Longsor, Begini Penampakan Makam yang ada di Desa Klodran, Colomadu, Karanganyar

Rabu, 24 Februari 2021 | 15:25
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra

fed

GridHot.ID - Makam yang berada tepat di tepi Kali Pepe di Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.

Ya, tak hanya membuat sejumlah nisan di TPU tersebut rusak dan jenazah yang dimakamkan ikut hanyut terbawa aliran anak sungai Bengawan Solo.

Melansir TribunJateng.com, terhitung sampai sekarang, sebanyak 10 jenazah hanyut dan 25 makam direlokasi.

Sementara ada sisa-sisa longsor yang belum sepenuhnya terbawa arus sungai, ternyata membuat sebagian jenazah di dalam kafan terlihat.

Ada sejumlah titik tepat di pinggir sungai yang membuat orang melihatnya ngeri.

Baca Juga: Perekamnya Tertawa Terbahak-bahak Sepanjang Video, Viral Aksi Remaja Injak dan Hendak Cabut Nisan Makam Pahlawan, Netizen: Astaghfirullah, Semoga Kena Azab

Dari pantauan TribunSolo.com, beberapa makam tampak hampir jatuh ke pinggir anak sungai Kali Pepe.

Bila menilik dari pinggir anak sungai Kali Pepe, beberapa kain kafan yang dikebumikan di makam tersebut tampak keluar.

Bahkan ada pemancing yang biasanya mencari ikan di kawasan anak sungai Bengawan Solo itu, merinding melihat penampakan kain kafan bergelantungan.

Juru Kunci TPU Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan ada kurang lebih 5 makam yang hampir jatuh.

"Sebelah barat ada 1 makam, dan sebelah timur ada 4 makam," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Khusyuk Berdoa dan Taburkan Bunga ke Pusara Lina, Sule Meminta Restu untuk Menikah Lagi: Kita Minta Izin

Beberapa makam tersebut, sambung Endang, keluarganya belum bisa memindahkannya.

Itu lantaran mereka terbentur biaya pemindahan makam yang terlampau tidak ramah di kantong.

"Nanti saya berkoordinasi dengan bapak lurah bagaimana untuk pemindahannya, kita upayakan gotong royong swadaya," ujarnya.

Foto-foto Makam

Banyaknya jenazah di dalam liang lahat yang hanyut terbawa arus Kali Pepe masih membawa misteri.

Peristiwa terjadi di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar saat longsornya tebing kala hujan deras.

Baca Juga: Kunjungi Makam Putrinya yang Meninggal Sehari Setelah Dilahirkan, Najwa Shihab: Selamat Ulang Tahun Cinta Mami

Bekas hanyutnya jenazah yang baru terdata 10 makam itu, masih menyisakan kepedihan bagi keluarga yang memilikinya.

Seperti apa penampakannnya, berikut foto-foto liputan TribunSolo.com :

(TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)
(TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Puing-puing nisan tak bertuan yang jenazah di dalamnya hanyut terbawa arus Kali Pepe di Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (22/2/2021).

(TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)
(TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Puing-puing nisan tak bertuan aliran Kali Pepe di Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Tahun Baruan Ala Kim Jong Un, Sang Pemimpin Korea Utara Kunjungi Makam Kakek dan Ayah Serta Tulis Surat untuk Rakyatnya, Begini Isinya

(TribunSolo.com/Adi Surya)
(TribunSolo.com/Adi Surya)

Juru kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun menunjukkan makam yang dipindah dari kawasan pinggir anak sungai Kali Pepe, Senin (22/2/2021).

(TribunSolo.com/Adi Surya)
(TribunSolo.com/Adi Surya)

Kondisi makam di TPU Bendungan pinggir anak Sungai Kali Pepe, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (22/2/2021). Makam tersebut hampir jatuh karena tanah penyangganya terkikis.

(TribunSolo.com/Adi Surya)
(TribunSolo.com/Adi Surya)

Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun menunjukkan pohon bendo yang dulu tumbuh di sekitar makam cikal bakal dusun, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Beda dengan Sule, Teddy Ternyata Sudah Setahun Tak Ziarah ke Kuburan Lina Jubaedah, Penjaga Makam: Kalau Datang Saya Pasti Tahu...

Sebelumnya, banyak jenazah yang terkubur dan masih terbalut kain kafan juga ikut terbawa arus.

Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, peristiwa tersebut sudah terjadi sejak tahun 2018.

"Jenazah yang ikut terbawa arus sungai ada 10. Itu sudah termasuk tambahan 1 pada Sabtu kemarin," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).

Endang menduga hanyutnya makam beserta isinya tersebut lantaran minimnya tanaman penyangga di pinggir anak Sungai Kali Pepe.

Air hujan yang masuk ke tanah minim yang meyerap, sehingga tanah menjadi rawan longsor.

Baca Juga: Terang-terangan Ngaku Sudah Siapkan Kain Kafan dan Penutup Keranda hingga Tanah Makam untuk Keluarganya, Irfan Hakim Ternyata Miliki Cerita di Balik Persiapan Matangnya: Itu Karena Adik Gue

Dulunya, sekitar makam banyak ditumbuhi pohon bambu untuk menyangga tanah.

Namun beberapa pohon tersebut hilang lantaran tanah disekitarnya dikeruk untuk program normalisasi pinggir anak Sungai Kali Pepe.

"Pohon bambu banyak yang tanah sekitarnya dikeruk, jadi membuat tanahnya tidak kuat," tutur Endang.

Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bambu begitu minim di kawasan TPU Dusun Bendungan pinggir anak Sungai Kali Pepe.

Beberapa pecahan makam yang jatuh akibat tanah longsor masih berserakan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Lihat Wajah Syekh Ali Jaber untuk Terakhir Kalinya, Kesaksian Penggali Kubur Ini Serupa dengan yang Aa Gym Rasakan: Alhamdulillah Jadi Saksi, Bersih dan Tersenyum

Adapun beberapa makam juga hampir jatuh karena tanah penyangganya terkikis.

Program normalisasi tersebut, sambung Endang, hanya selesai di belakang rumahnya.

Awalnya, program tersebut sampai kawasan bendungan lama yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari TPU Dusun Bendungan.

Endang mengaku tidak tahu menahu alasan normalisasi tersebut tidak sampai ke kawasan tersebut.

Usia Puluhan Tahun

Jenazah yang hanyut terbawa arus anak sungai Kali Pepe dari TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar rata-rata sudah berusia puluhan tahun.

Baca Juga: Jatuh Tumbang Sesaat Sebelum Jenazah Sang Istri Masuk ke Liang Kubur, Suami Soraya Abdullah Tak Kuasa Tahan Tangis dan Rasa Bersalah: Mohon Maaf, Maafkan

Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengungkapkan, rata-rata jenazah yang hanyut ke sungai sudah berusia lanjut.

"Paling muda itu 45 tahun," ungkap Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).

"Tapi rata-rata 65 tahun," tambahnya.

Endang menuturkan, beberapa jenazah yang hanyut tidak diketahui identitasnya.

Makamnya terkadang tidak terpampang nama jenazah.

Baca Juga: Hanya Gundukan Tanah Dibubuhi Nisan Kayu Sederhana, Kondisi Terkini Makam Syekh Ali Jaber Diungkap Arie Untung, Satu Keluarga Dhuafa yang Datang Melayat Disebut Jadi Bukti Kemuliaan Sang Ustaz: Padahal Tidak Kenal...

Itu membuat Endang kesulitan melacak keluarga pemilik makam.

"Ada yang tidak ada namanya. Tidak tahu dari keluarga siapa," tuturnya.

Bila ada nama yang terpampang, Endang bisa segera mencari keluarga pemilik makam.

"Keluarga kaget dan sedih setelah mengetahui kondisinya," ucapnya.

Makam Dipindah

Akibat tanah yang rawan longsor, sejumlah makam di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dipindahkan.

Baca Juga: Pantas Saja Diburu dan Jadi Rebutan Ratusan Warga, Batu di Lahan Makam Ini Rupanya Tak Sembarangan, Bisa Dijual Rp 20 Ribu Per Kilo

Pemindahan makam tersebut dilakukan untuk mencegah agar jenazah yang dimakamkan tersebut tidak jatuh dan terbawa arus anak sungai Kali Pepe.

Juru kunci TPU Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, ada sebanyak 25 makam sudah dipindahkan.

Kejadian Makam Longsor di Klodran Bukan yang Pertama, Makam Cikal Bakal Dusun Bendungan Juga Hanyut

Pemindahan makam sudah sepengetahuan dan disetujui pihak keluarga.

Terlebih, uang pemindahan makam terbilang tidak sedikit.

Baca Juga: Menghembuskan Nafas Terakhir di Rumah Tahanan, Jenazah Ustaz Maaher At-Thuwailibi Akan Dikebumikan Dekat Makam Syekh Ali Jaber, Sang Istri Sempat Keluhkan Hal Ini

"Kalau yang punya uang, makamnya dipindahkan. Uang pemindahan tidak sedikit hampir Rp 3 juta," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).

Biaya tersebut, sambung Endang, sudah termasuk biaya pembongkaran makam dan pembuatan nisan.

Endang juga tidak menampik beberapa keluarga memilih tetap membiarkan makam.

Itu lantaran tidak memiliki cukup uang untuk memindahkan makam.

"Kondisi TPU saat ini juga sudah penuh," ucap Endang.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Dituduh Curi Jenazah Korban Covid-19 yang Hilang dari Makam, Keluarga Bingung: Kami Berduka Malah Dibuat Susah Lagi

TPU seluas kira-kira 2 ribu meter persegi tersebut sudah disesaki ribuan nisan warga Dusun Bendungan.

"Semisal ada makam yang dipindah, hanya bisa menggunakan lahan yang masih tersisa," ujar Endang.

Bukan yang Pertama

Makam yang hanyut terbawa arus anak Sungai Kali Pepe di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar bukan hanya sekali ini.

Namun, makam cikal bakal Dusun Bendungan juga turut hanyut.

Hal tersebut diungkapkan Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun.

Baca Juga: Putranya Gugur Lindungi Negara dari Kekejaman KKB Papua, Ayah Prada Ginanjar: Cukup Anak Saya yang Terakhir Jadi Korban, Jangan Ada Tentara-tentara Lainnya

"Di TPU itu kan ada makam cikal bakal Dusun Bendungan. Itu juga sudah hanyut," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).

Pohon bendo yang tumbuh memayungi kawasan sekitar makam cikal bakal Dusun Bendungan turut roboh.

Tanah sekitar pohon amblas atau longsor akibat tak kuasa menahan beban air hujan yang meresap.

Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bendo tersebut memang roboh dan berada di pinggir anak sungai Kali Pepe.

Akar-akar pohon masih tampak. Batang pohon tampak ditumbuhi sejumlah tanaman benalu.

"Pohonnya sudah tumbang ke sungai," ucap Endang

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunSolo.com, Tribunjateng.com