GridHot.ID - Pandemi virus corona hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia.
Dilansir dari Gridhealth.id, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Covid-19 menular terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat untuk waktu yang lama.
Penularan virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Sehingga menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.
Melansir Sripoku.com, untuk mencari tahu seberapa lama gejala dari Covid-19 bertahan di tubuh pasien dengan gejala ringan hingga sedang, sebanyak 103 orang di atas 18 tahun yang positif Covid-19 menjalani penelitian.
Hasil dari penelitian yang berlangsung sejak April hingga Oktober 2020 ini, dikutip dari Kompas.com, diterbitkan dalam Journal of Clinical Microbiology and Infection.
Melansir dari The Jerusalem Post, (21/2/2021), para peserta yang bukan pasien ini menjalani sesi wawancara sebanyak empat kali selama penelitian dilakukan.
Gejala yang Bertahan 6 Bulan
Hasilnya, dari penelitian ini seseorang yang mengalami gejala ringan hingga sedang bisa tetap mengalami gejala hingga 6 bulan lamanya.
“Sangat menakutkan bahwa setelah enam bulan, orang muda yang sehat dan merasa baik-baik saja sebelum virus corona masih memiliki gejala,” kata Dr. Sarah Israel dari Hadassah-University Medical Center, yang membantu penulisan laporan tersebut.
Selama enam bulan, 46 persen pasien memiliki setidaknya satu gejala yang tak kunjung sembuh.
Adapun yang paling banyak yakni 22 persen pasien mengalami gejala kelelahan.
Selanjutnya, 15 persen lainnya mengalami perubahan bau dan rasa, sedangkan 8 persennya mengalami kesulitan bernapas.
14 Gejala Covid-19
Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati 14 gejala Covid-19 yang selama ini telah dilaporkan.
Sebanyak 12 gejala adalah yang terdaftar di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS di antaranya perubahan rasa, perubahan bau, demam, batuk, nyeri otot, sakit kepala, pilek, sakit tenggorokan, diare, sesak napas, muntah dan mual.
Sedangkan dua gejala yang lain yakni kehilangan nafsu makan dan kelelahan.
Studi ini juga memperlihatkan orang-orang tersebut saat sakit memiliki gejala awal berupa sakit kepala (44 persen), demam (41 persen), nyeri otot (39 persen) dan batuk kering (38 persen).
Meski demikian untuk gejala awal ini kebanyakan dapat sembuh sendiri dengan cepat.
Adapun kehilangan nafsu makan banyak dilaporkan lebih dari separuh peserta penelitian meskipun ini bukan gejala yang tidak masuk daftar CDC.
Gejala non CDC lain yakni kelelahan juga dituliskan dalam laporan sebagai gejala lain yang dialami oleh peserta.
“Saya pikir orang sekarang tahu bahwa ini bukanlah virus yang mudah."
"Bahkan jika Anda seperti tidak sakit, virus dapat menyerang Anda selama berbulan-bulan sesudahnya."
"Risiko efek samping dari vaksin itu kecil dibandingkan dengan gejala virus," ujar Sarah.
Long Covid
Sementara itu para peneliti lain dari University of Washington yang menganalisa 177 orang di Seattle, AS melaporkan seseorang yang telah sembuh bisa mengalami gejala long covid hingga 9 bukan.
Melansir Kompas.com, Senin (22/2/2021) penelitian tersebut menunjukkan gejala persisten yang paling sering adalah kelelahan yang dilaporkan 13,6 peserta secara keseluruhan.
Adapun hilang penciuman dan rasa dilaporkan oleh 13,6 peserta. sementara gejala yang lain yakni gejala nyeri otot, kesulitan bernapas batuk dan kabut otak. (*)