Find Us On Social Media :

Sang Wanita Kelelawar China Akhirnya Berhasil Ditemui WHO, 3 Jam Lebih Tim Penyidik Kelayapan di Institut Virologi Wuhan, Apa yang Didapat?

People wearing protective suits are seen in Biandanshan cemetery in Wuhan, Hubei province, the epicenter of China's coronavirus disease (COVID-19) outbreak, April 1, 2020. REUTERS/Aly Song

Gridhot.ID - WHO memang sempat mengirim tim penyidik terbaiknya untuk bisa menilik asal-usul virus corona atau Covid-19.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, tim WHO sempat tertahan akibat China menolak kedatangan mereka.

Namun setelah beberapa lama kini tim WHO sudah berhasil untuk masuk ke China dan memulai penyelidikan bahkan hingga ke laboratorium di pusat kota Wuhan.

Dikutip Gridhot dari Kontan, tim penyelidik yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi laboratorium penelitian virus di pusat kota Wuhan di China dan bertemu dengan ahli virus terkemuka di sana untuk mencari petunjuk asal mula pandemi COVID-19.

Baca Juga: Kontras dengan Sang Ayah, Anak Sulung Ahok Percaya Diri Pamerkan Jambangnya, Begini Penampilan Baru Nicholas Sean yang Disebut-sebut Mirip Ridho Rhoma

Para ahli menghabiskan sekitar 3,5 jam di Institut Virologi Wuhan (WIV) yang dijaga ketat, yang telah menjadi pusat dari beberapa teori konspirasi yang mengklaim kebocoran laboratorium menyebabkan wabah virus corona pertama di kota itu pada akhir 2019.

“Pertemuan yang sangat penting hari ini dengan staf di WIV termasuk Dr Shi Zhengli. Pertanyaan kunci ditanyakan & dijawab, ”kata anggota tim Peter Daszak di Twitter.

Shi, seorang pemburu virus terkenal yang telah lama berfokus pada virus corona pada kelelawar punya julukan "Wanita Kelelawar", merupakan salah satu orang pertama tahun lalu yang mengisolasi virus corona baru yang menyebabkan COVID-19.

Kebanyakan ilmuwan, termasuk Shi, menolak hipotesis kebocoran laboratorium.

Baca Juga: Istrinya Tetap Dekat dengan Gading Marten, Suami Astrid Tiar Nyatanya Tak Cemburu dan Justru Bantu Buatkan Hal Ini untuk Mantan Suami Gisel, Sang Artis: Dia Tuh Tahu Persis

Namun, beberapa ahli berspekulasi bahwa virus yang ditangkap dari alam liar dapat ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk menguji risiko limpahan manusia dan kemudian melarikan diri melalui anggota staf yang terinfeksi.

"Sangat menarik. Banyak pertanyaan," Thea Fischer, anggota tim dari Denmark.