GridHot.ID - Rina Gunawan meninggal dunia pada Selasa (2/3/2021) pukul 19.04 WIB.
Mengutip Kompas.com, Rina Gunawan mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit di Rumah Sakit Pertamina Simprug, Jakarta Selatan.
Sebelum meninggal dunia,Rina Gunawan sempat dinyatakan positif Covid-19 dan mengidap penyakit komorbid asma.
Kepergian istri Teddy Syach itu tampaknya meninggalkan duka yang sangat dalam bagi banyak orang.
Melansir NOVA.id, semasa hidupnya, Rina Gunawan dikenal sebagai sosok yang menyenangkan dan pandai membawa obrolan agar lebih menarik.
Namun siapa sangka, Rina Gunawan kecil adalah sosok anak yang ketus dan pilih-pilih teman.
"Aku memang senang berteman. Padahal, percaya enggak, waktu masih kecil, aku judes banget sama orang," cerita Rina Gunawankepada Tabloid NOVA untuk edisi No. 841/VXII, 11 April 2004 silam.
"Aku pilih-pilih teman dan tergantung feeling. Kalau orangnya enak, aku ajak berteman, tapi kalau enggak, ya musuhan," sambungnya.
Rina Gunawan kala itu menyebut sang sepupu dan adik bungsunya menjadi korban sifat judes-nya.
"Contohnya, aku dan Egi, sepupuku. Kami dulu musuhan. Aku paling sebel kalau Egi main ke rumah. Entah kenapa."
"Selain Egi, yang juga kumusuhi adalah Rudi Gunardi, adik bungsuku. Aku sering jengkel padanya karena dia dimanja. Akibatnya, kami sering adu mulut."
"Padahal, dengan adikku yang kedua, Iwan Nugraha Gunaedi, aku malah akrab," lanjutnya.
Sifat unik Rina yang lain bahkan membuat sang ibu tak berkutik.
"Aku juga sering "menyekap" anak-anak tetangga. Tapi mereka ku ajak main sekolah-sekolahan. Yang jadi gurunya, ya aku."
"Masih banyak lagi tingkahku yang lain. Mama sampai kewalahan," kelakarnya.
Meski punya sifat ketus, Rina Gunawan ternyata pernah sakit hati akibat julukan yang diberikan padanya.
"Saat duduk di bangku SD, aku sering banget dipanggil dengan julukan begaling alias kambing keriting. Karena rambutku saat itu kan memang keriting."
"Begaling, begaling! Sini dong! Aku sampai menangis di kelas. Sakit hati rasanya," ungkap Rina.
Akan tetapi, pengalaman buruk tersebut tidak membuat Rina minder. Ia tetap bertekad menjadi bintang film.
"Namun aku masih punya rasa percaya diri. Aku dulu centil, senang bergaya, dan difoto, lho. Cita-citaku kan pengin jadi bintang film."
Rina menyebut sosok Adi Bing Slamet menjadi inspirasi terbesarnya.
"Ini semua gara-gara Adi Bing Slamet syuting di deket rumah."
"Lokasi syuting biasanya ramai karena ditonton anak-anak. Usai syuting, kami mengarak Adi, sementara Adi melambaikan tangan dari mobilnya. Duh, kayaknya enak banget jadi bintang film," kenangnya.
(*)