Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Masih Muda Belia Ikut Turun di Tengah Demo Anti Militer, Inilah Sosok Angel Gadis 19 Tahun Korban Tembakan Militer Myanmar, Bawa Pesan Mengharukan Sebelum Meninggal

Jumat, 05 Maret 2021 | 16:25
Grid Networks Kyal Sin tertembak peluru militer Myanmar di kepala
Kolase Twitter

Kyal Sin tertembak peluru militer Myanmar di kepala

Gridhot.ID - Saat puluhan demonstran meregang nyawa karena sikap kerasnya, Junta militer Myanmar terus berupaya mengeruk harta negara.

Nampaknya mereka sedang berlomba dengan waktu karena kebanyakan negara di luar negeri semakin menyudutkan posisi mereka.

Terutama setelah Myanmar melalui hari paling mematikan sepanjang protes terkait kudeta militer.

Baca Juga: 14 Tahun Hidup Makmur Sebagai Istri Kedua, Pesinetron Ini Ceritakan Perjuangannya Sampai Bisa Diterima Istri Pertama: Harus Ngalah...

Melansir dari Intisari-Online, hari paling mematikan tersebut, Rabu (3/3/2021), terdapat 38 demonstran yang tewas.

Membuat total demonstran yang meregang nyawa selama demontrasi melonjak menjadi 54 orang.

Salah satunya adalah gadis berusia 19 tahun, Angel atau Kyal Sin.

Baca Juga: Anaknya Main Api dengan Nissa Sabyan, Kondisi Ibunda Ayus Sabyan Dikabarkan Drop Hingga Kronis, Ketua RT Ungkap Perlakuan Keyboardist Sabyan Gambus pada Ririe Fairus

Gadis tersebut mengenakan T-shirt bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja."

Perempuan berusia 19 tahun yang bernama Kyal Sin atau Angel.

Dikutip dari Channel News Asia, Angel ditembak di kepala dan dibunuh oleh pasukan militer di Kota Mandalay.

Saat ditembak, Angel mengenakan kaus bertuliskan 'everything will be OK' atau segalanya akan baik-baik saja.

Baca Juga: Sudah Cantik dengan Dandanan dan Pakaian Adat, Viral Video Pengantin Wanita Lakukan Ritual Lempar Pakaian Dalam ke Atas Genteng Rumah, Ternyata Ada Kepercayaan Ini di Baliknya

Foto Angel dan tulisan di kaus itu lantas menjadi viral di media sosial terutama di kalangan para penentang kudeta.

Terlepas dari slogan di bajunya, Angel menyadari risiko yang harus dia tanggung saat mengikuti demo.

Untuk itu, sebelum pergi Angel diketahui mengunggah di media sosial mengenai golongan darahnya dan nomor kontak yang bisa dihubungi.

Baca Juga: Terpapar Varian Baru Virus Corona B.1.1.7, Wanita Asal Karawang Kini Berada di Luar Kota, Suami: Hanya 10 Menit ke Rumah Setelah Itu ke Brebes

Angel bermaksud menyumbangkan organ tubuhnya jika dia meninggal saat demo.

Sosok Angel

Penari dan juara taekwondo itu bergabung dengan demonstran anti-kudeta di Myanmar pada Rabu (4/3/2021).

Angel, juga dikenal sebagai Kyal Sin, tewas setelah aparat keamanan menembakkan peluru tajam ke kepalanya saat ikut bergabung dalam aksi protes di jalan-jalan Mandalay.

Terlihat dalam foto-fotonya saat aksi protes, ungkapan dari kaos Angel itu dengan cepat menjadi viral di media sosial ketika pengguna media sosial mengunggah aksi brutal aparat keamanan yang telah menewaskan sedikitnya 18 orang di sekitar Myanmar sepanjang hari.

Baca Juga: Cuma Maut yang Memisahkan, Rina Gunawan Pernah Bongkar Rahasia Agar Rumah Tangganya Langgeng, Istri Teddy Syach: Begitu Banyak Malaikat di Sana

Seorang juru bicara junta militer tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari insiden pembunuhan itu.

Myat Thu, seorang teman yang bersamanya turun dalam aksi protes, mengenang seorang wanita muda pemberani.

Dia mengenang saat Angel menendang pipa air sehingga demonstran dapat mencuci muka dan mata mereka di ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.

Baca Juga: Baru Sembuh dari Covid-19, Atta Halilintar Langsung Tancap Gas Ajak Aurel Hermansyah Survei Tempat Ini Sembari Gandeng Erat Sang Calon Istri, Banjir Doa dari Penggemar

"Ketika polisi melepaskan tembakan dia mengatakan kepada saya 'Tiarap! Tiarap! Peluru akan mengenaimu," kenang Myat Thu (23).

“Pertama, polisi memembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa aksi, “kata Myat Thu.

Kemudian peluru tajam datang.

Foto-foto yang diambil sebelum dia terkena peluru dan tewas, menunjukkan Angel berbaring untuk berlindung di samping spanduk protes, dengan kepalanya sedikit terangkat.

“Semua orang berpencar,” kata Myat Thu.

Baru kemudian dia mendapat pesan: Satu gadis meninggal.

Baca Juga: Kenakan Baju Putih dengan Rambut Terurai, Sosok Wanita yang Kemarin Sombong Pamer Toyota Camry dengan Pelat Dinas TNI Kini Muncul: Itu Pelat Bodong, Saya Membuat Itu di Kota Bandung

"Saya tidak tahu bahwa itu adalah dia," kata Myat Thu.

Ia kemudian melihat foto yang segera beredar di Facebook yang memperlihatkan wajah Angel terbaring tak bernyawa di samping korban lain.

Pertumpahan darah Rabu (3/3/2021), lebih dari dua kali lipat jumlah korban tewas pada aksi protes yang telah menarik ratusan ribu orang ke jalan-jalan Myanmar.

Baca Juga: Ingatakan Soal Hal Mengerikan, Denny Darko Minta Nissa Sabyan Segera Minta Maaf ke Publik: Ini Sesuatu yang Gak Kebayang Akan Seperti Apa

Militer , yang mengatakan satu polisi telah meninggal, telah mengatakan akan bertindak terhadap "demonstran perusuh".

Myat Thu mengenal Angel di latihan taekwondo.

Dia adalah seorang ahli dalam seni bela diri serta penari di Mandalay's DA-Star Dance Club.

Dia juga berbagi kebanggaannya mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada 8 November lalu - memposting foto dirinya mencium jarinya, yang bernoda ungu untuk menunjukkan dia telah memilih.

"Suara pertama saya, dari lubuk hati saya yang paling dalam," dia memposting, dengan enam hati merah.

"Aku melakukan tugasku untuk negaraku," tulisnya.

Baca Juga: Baru Setahun Duduki Kursi DPR RI, Mulan Jameela Sudah Masuk Bursa Calon Bupati Garut, Pengamat Politik: Selama Menjabat Legislator Apa Kontribusinya...

Pada hari kudeta, Angel bercanda di Facebook bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi ketika internet terputus.

Pada hari-hari berikutnya, dia memporsting foro dirinya berdiri di jalan melambaikan bendera merah Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi Suu Kyi.

Dalam satu set foto, dia berpose sebagai ayahnya mengikat pita merah di pergelangan tangannya.

Baca Juga: Kontras dengan Dina Lorenza yang Rela Jadi Istri Kedua, Maia Estianty Justru Tolak Keras Dipoligami dan Pilih Hidup Sendiri: Walau Harus Menjanda 12 Tahun!

Dia terus berjalan bahkan ketika aksi protes semakin berbahaya dan ketika junta mengerahkan pasukan tempur dengan senapan serbu bersama polisi.

Seperti Angel, lebih dari puluhan demonstran lainnya telah terbunuh oleh tembakan aparat kemanan di bagian kepala, menimbulkan kecurigaan di antara kelompok-kelompok hak asasi manusia bahwa mereka sengaja menjadi sasaran.

Wanita lain, menurut seorang pengamat, ditembak di kepala di Mandalay pada hari Minggu.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online, Serambinews.com