Tajirnya Kebangetan, Sosok Haji Asal Subang Ini Gelontorkan Dana Rp 11 Miliar untuk Bangun Mushala Berlapis Emas dan Berlian, 60 Kulinya Diberi Hadiah Motor

Rabu, 10 Maret 2021 | 09:13
tribunjabar/irvan maulana

Potret Haji Sughandi

Gridhot.ID - Baru-baru ini miliarder asal Subang, Jawa Barat tengah mencuri perhatian.

Pasalnya, miliarder bernama Sughandi ini memiliki gelimang harta yang tak main-main.

Mulanya, Sughandi sempat menjadi sorotan karena mobil mewahnya yang berlapis emas dan berlian.

Baca Juga: Dianggap Rebut Kaesang Pangarep dari Felicia Tissue, Nadya Arifta Disamakan dengan Puput Nastiti Devi hingga Mulan Jameela, Anak Ahok: Yeah yang Ketiga Kadang Lebih Menarik

Tak henti sampai di situ, kini pria yang akrab disapa haji Sughandi ini juga membangun sebuah mushala berlapis emas dan berlian.

Sebagaimana diinformasikan, haji Sughandi nekat menggelontorkan dana hingga Rp 11 miliar demi membangun mushala super mewah itu.

Dikenal sebagai tokoh masyarakat di Patokbeusi, Subang, Sughandi yang ditemui di kediamannya akhirnya meluruskan informasi.

Baca Juga: 'Kang Ghosting' Jadi Julukan Barunya Usai Dituduh Selingkuhi Felicia Tissue, Kaesang Kini Dituding Rebut Kekasih Orang: Abangku Ditikung Anak Presiden

Dikutip dari TribunJabar.ID, Selasa (8/3/2021), Sughandi mengaku sudah membangun masjid tersebut pada tahun 2015 lalu.

"Musala ini dibangun tahun 2015 selesai tahun 2017," jelas Sughandi saat ditemui Tribun di kediamannya yang berada di Kampung Karokrok, Patokbeusi, Subang, Senin (8/3/2021).

Akui menghabiskan dana Rp 11 miliar, Sughandi juga membenarkan bahwa material yang digunakan berasal dari luar.

"Yang membuat mahal itu hampir semua menggunakan material dari luar, yang di atas (plafon) bentuk bintang itu merupakan campuran dari emas," jelasnya.

Didominasi dari marmer, ia memesan khusu bahan material tersebut dari Tulung Agung, Jawa Tengah.

Baca Juga: 'Kang Ghosting' Jadi Julukan Barunya Usai Dituduh Selingkuhi Felicia Tissue, Kaesang Kini Dituding Rebut Kekasih Orang: Abangku Ditikung Anak Presiden

Saat disinggung mengenai keaslian emas yang digunakan, Sughandi telah membenarkan serta memberikan alasannya.

"Saya mengibaratkan ketika kita memasuki mushala itu agar menghilangkan semua kepentingan duniawi, karena kita akan berhadapan langsung dengan Sang Khalik (Pencipta)," ujar Sughandi.

Diberi nama 'Mushala Darul Iman Attauhid', Sughandi mengakui mushala yang ia bangun tidak memiliki keistimewaan khusus melainkan sama seperti pada umumnya.

Baca Juga: Harganya Diklaim Tembus Rp 40 Miliyar, Berikut Fakta di Balik Mobil Viral Berlambang Keraton yang Dilapisi Emas hingga Giok, Kerabat si Pemilik: Semuanya Asli

"Untuk orang salat, untuk orang taqarrub, jadi sebenarnya istimewa dan tidak istimewa itu tergantung kita niatnya, itu aja barangkali," katanya.

Setelah menghabiskan waktu 2 tahun untuk membangun mushala tersebut, Sughandi kembali membuat heboh warganet.

Pasalnya, 60 pekerja kuli bangunaan yang mendirikan mushola tersebut kini mendapat imbalan yang tak main-main.

Satu persatu pekerja bangunan tersebut, kabarnya diberi hadiah satu sepeda motor.

"Setelah selesai pembangunan, saya belikan mereka semua sepeda motor, seorang diberi satu sepeda motor," kata Sughandi.

Baca Juga: Geram Lihat Ibunda Felicia Tissue Terus Sudutkan Keponakannya, Paman Sekaligus Pengacara Nadya Arifta Ungkap Sebuah Fakta, Firdaus Oiwobo: Orang Tua Felicia Merasa Dia Itu Majikan

Dikenal dermawan, Sughandi juga diketahui sebagai pendiri yayasan Asmaan yang bergerak di bidang pengobatan tradisional untuk penderita gangguan jiwa.

Saat disingung perkara dana, Sughandi mengakui bahwa biaya pembangunan mushala, sebagian besar ia peroleh dari warisan keluarganya.

Lain halnya yang terjadi di Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.

Baca Juga: Sempat Pacari Maia Estianty, Ini Sosok David Tjiptobiantoro, Pembalap Kondang yang Diam-diam Sudah Nikahi Julie Estelle, 14 Tahun Lebih Tua dari Adik Cathy Sharon

Untuk membangun masjid warga menyepakati untuk memberikan iuran dalam bentuk beras setiap pekan dan juga uang.

“Untuk membangun masjid tersebut warga sudah menyepakati menyumbang beras per pekan satu kaleng susu dari setiap kepala keluarga, dari toko.

"Selain itu, muda-mudi nantinya juga bersedia menyumbangkan dana per pekan Rp 3.000. Selain itu saat panen warga juga bersedia menyumbang per KK Rp 50.000,” ujar Ketua Pembangunan Masjid Baitul Muttaqin, H Bakhtiar MM kepada Serambi diktip dari Kompas.com, Rabu (26/6/2019).

Terkumpul hingga Rp 2,9 miliar, akhirnya masjid berukuran 22x22 meter di areal tanah 6.400 meter berhasil dibeli dan diwakafkan warga.

“Pembangunan masjid itu atas keinginan warga sendiri, karena jumlah penduduk yang sudah berumur 17 tahun ke atas saja sudah mencapai 500 jiwa lebih,” ujarnya.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, tribunnews