Ajarkan Ritual Sesat Mandi Bareng Tanpa Busana Hingga Sasar Anak-anak, Pimpinan Aliran Hakekok Akhirnya Diciduk Polisi, Alat Kontrasepsi dan Kemenyan Ditemukan Tersimpan di Rumahnya

Sabtu, 13 Maret 2021 | 14:13
Tribun Banten/Marten Ronaldo

Pemimpin aliran sesat Hakekok ditangkap

Gridhot.ID - Aliran sesat Hakekok di Pandeglang, Banten memang sedang jadi sorotan.

Pasalnya aliran tersebut mengajarkan ritual sesat yang berbahaya bagi para pengikutnya.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sekretaris MUI sampai mengecam para warga yang mengikuti aliran tersebut.

Kini pihak polisi sudah ambil tindakan dan membekuk kelompok tersebut termasuk dengan pemimpinnya.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah pimpinan aliran Hakekok berisial A (52) dan pengikutnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (11/3/2021).

Barang bukti yang dimankan polisi berupa keris, kemenanyan, hingga alat kontrasepsi.

Baca Juga: Bayi Kucingnya Sungsang Gara-gara Kegedean, Nagita Slavina Rela Rogoh Kocek Dalam Agar Hewan Kesayangannya Lahiran Cesar di Rumah Sakit, Keanu: Kehamilannya Aja Diatur!

Sebelumnya, belasan orang kelompok Hakekok tersebut diamankan karena diduga menjalankan aliran sesat melakukan ritual mandi bareng di tempat terbuka.

"Kami menemukan pada saat pengamanan. Di situ ada alat kontrasepsi seperti kondom, keris, dan kemenyan," ujar Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana di Mapolres Pandeglang, Jumat (12/3/2021).

Riky mengatakan pihaknya masih melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap 16 orang kelompok Hakekok tersebut serta mendalami temuan barang bukti alat kontrasepsi.

Diketahui, dari belasan orang yang diamankan itu ada beberapa yang berstatus telah menikah.

"Kami masih dalam pendalaman, untuk apa alat itu disimpan? Nanti kami akan kembangkan kembali apabila sudah menemukan jawabannya," ujar Wakapolres.

Diberitakan sebelumnya, petugas Polres Pandeglang mengamankan 16 orang dari sebuah perkampungan di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis kemarin, karena diduga mengikuti aliran sesat bernama Hakekok, pada Kamis (11/3/2021).

Baca Juga: Aurel Hermansyah Lamaran, Yuni Shara Mengaku Belum Ada Persiapan Sama Sekali, Kakak Kandung Krisdayanti Justru Nitip Doa, Kenapa?

Pimpinan kelompok Hakekok berinisial A (52) dan 15 pengikutnya dijemput polisi di rumah masing-masing setelah adanya laporan keresahan warga tentang adanya ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana dari kelompok tersebut.

Ritual mandi bareng tersebut dilakukan kelompok aliran Hakekok di sebuah tempat penampungan air area kebun sawit milik PT Gal.

Menurut polisi, A melaksanakan ritual mandi bareng bagian dari ajaran Balatasuta dengan mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh almarhum E alias S.

Video ritual mandi bareng kelompok aliran Hakekok itu pun beredar di masyarakat.

Ingin Kaya Mendadak

Bupati Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita ikut menanggapi dugaan aliran sesat Hakekok Balakasuta, yang diikuti 16 orang warganya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.

Baca Juga: Miris Lihat Nasib Malang Felicia Ditinggal Kaesang, Mantan Calon Besan Jokowi Sampai Konsultasi ke Psikolog Singapura, Meilia Lau Ungkap Kondisi Putrinya: Berat Mentalnya

Irna turut prihatin dengan kondisi warganya yang mengikuti aliran tersebut.

Ia mengatakan, kondisi warga yang mengikuti aliran Balakasuta itu memang masih kurang pemahamannya terhadap agama dan pendidikannya minim.

Sehingga menjadi mudah ditipu dan diperdaya untuk melakukan ritual tersebut.

"Kami merasa prihatin sekali karena warga kami, ya karena tadi pemahamannya kurang, pendidikan juga minim, dan juga berharap kehidupannya layak."

"Sehingga kami juga mengira pemahaman terhadap keagamaannya juga kurang sehingga mudah diperdaya. Mudah untuk tertipu tadi melaksanakan ritual hal-hal yang menyimpang tersebut," kara Irna dikutip dari tayangan Live Program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Orang Tua Atta Halilintar Berjuang Melawan Penyakitnya, Anang dan Ashanty Buka Suara Soal Calon Besan yang Tak Bisa Hadiri Pernikahan Aurel: Aku Harus Mengerti Keadaan

Irna mengatakan, pihaknya akan berupaya agar kejadian tersebut tidak terjadi kembali.

Menurutnya, alasan warganya melakukan ritual tersebut tak lain karena mereka ingin kaya mendadak.

"Kita sama-sama berupaya agar hal-hal tersebut tidak terjadi kembali. Karena memang alasannya perut juga, mereka ingin kaya mendadak," ucap Irna.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber tribunnews, Serambinews.com