Joe Biden Makin Garang, Tak Ada Takut-takutnya Ladeni Ganasnya Negeri Beruang Merah, Keluarkan Pernyataan Kontroversial Tuduh Putin Sebagai 'Pembunuh'

Jumat, 19 Maret 2021 | 10:13
CNN

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Gridhot.ID-Perang dingin antara Rusia dengan Amerika Serikat masih berlangsung hingga sekarang.

Rival abadi ini kerap berlomba membuat senjata tercanggih untuk menunjukkan kekuatan negaranya.

Belakangan ini, hubungan Rusia dengan Amerika kembali memanas.

Baca Juga:Keinginannya Liburan ke Bali Tak Pernah Diwujudkan Malah Ditinggal Kiwil Bulan Madu dengan Wanita Lain, Rohimah Pamer Jelajahi Langit Pulau Dewata Pakai Helikopter: Menghilangkan Penat

Hal ini terjadi usai Rusia memanggil pulang duta besarnya untuk Amerika Serikat kembali ke Moskow untuk konsultasi tentang masa depan hubungan AS-Rusia pada Rabu (17/3/2021).

Melansir dari Kontan.co.id, langkah ini diambil setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan Vladimir Putin akan "membayar harga" atas dugaan campur tangan pemilu di Amerika.

Biden mengeluarkan ancamannya setelah laporan intelijen AS mendukung tuduhan lama bahwa Putin berada di balik campur tangan pemilihan di Amerika Serikat, sebuah tuduhan yang disebut Rusia tidak berdasar.

Baca Juga: Terang Saja Brotoseno Pilih Tata Janeeta, Sosok Ini Bongkar Tabiat Angelina Sondakh yang Bikin Adjie Massaid Buat Surat Perjanjian Sebelum Meninggal: Adjie Sangat Takut Soal Itu

BahkanPresiden berusia 78 tahun itumenyindir bahwa Vladimir Putin adalah "seorang pembunuh".

Mendengar pernyataankontroversial yang dibuat oleh Biden, Presiden Putin bereaksi.

Dilansir darisputniknews.com pada Jumat (19/3/2021),Presiden Putin mengatakan dia siap untuk berbicara dengan mitranya dari AS secepatnya.

“Saya ingin mengundang Presiden Biden untuk melanjutkan diskusi kita," ucap Putin.

"Tapi dengan syarat kita lakukan ini benar-benar live, seperti kata mereka, online."

Baca Juga: Suaranya Bergetar dan Nyaris Menangis, Istri KSAD Beri Nama Ini untuk Aprilia Manganang Usai Berdoa, Hetty Andika Perkasa: Ini Adalah Doa Saya

"Tanpa ada penundaan, tetapi dalam diskusi terbuka dan langsung."

"Sepertinya ini akan menarik bagi rakyat Rusia, bagi rakyat Amerika Serikat, dan juga bagi banyak negara lain," kata Putin.

Dia mengatakan bahwa hari Senin adalah pilihan lain untuk memulai pembicaraan.

Baca Juga: Ditangani Sampai 15 Dokter, Aprilia Manganang Akui Merasa Auranya yang Dulu Terpendam Kini Keluar: Suatu Saat Saya Berkeluarga, Saya Pengen Tunjukkin Kasih Sayang Saya...

Oleh karenanya,dia bermaksud untuk mengambil cuti akhir pekan untuk menghabiskan waktu luang di taiga.

Presiden Putin mengatakan bahwa dia akan menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk menyelesaikan masalah percakapan langsung dengan mitranya dari AS.

Lanjut Putin, Rusia dan Amerika Serikat (AS) berbagi tanggung jawab atas stabilitas strategis.

Sehingga pembicaraan seperti ini hanya bisa dia lakukan dengan Biden.

Putin menambahkan, pihaknya siap membahas hubungan bilateral, penanggulangan pandemi, penyelesaian konflik kawasan, dan isu-isu yang berkaitan dengan stabilitas kawasan.

Baca Juga: Pemerintah Inggris Disebut Tak Bisa Jelaskan dengan Gamblang Siapa Penumpang yang Buat Para Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur All England

Apa jawaban Gedung Putih?

Sementara itu, Gedung Putih telah menyatakan bahwa Joe Biden tidak menyesali komentarnya tentang Presiden Putin, yang menyatakan bahwa dia adalah "pembunuh".

Hal itu disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada jumpa pers pada hari Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Makin Panas, Baby Sitter Ungkap Fiki Alman dan Angel Lelga Tidur di Satu Kamar, Tuduhan Vicky Prasetyo Benar?

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden yakin mereka dapat menemukan cara untuk bekerja sama dengan Rusia dan Presiden Vladimir Putin.

Meskipun ada ketegangan baru-baru ini antara kedua negara.

Pemerintah AS tidak akan bergantung pada sanksi saja dalam mencoba memengaruhi perilaku Rusia karena Presiden Biden memiliki berbagaicara alternatif yang dapat dia gunakan.

Hanya saja,Psaki mengatakan bahwaWashington belum memanggil kembali Duta Besar AS untuk Rusia John Sullivan.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id, Sputnik