GridHot.ID - Kasus Bom Bali 1 masih lekat di ingatan warga negara Indonesia.
Diberitakan GridHot sebelumnya, seorang pelaku Bom Bali 1 kini sudah kembali ke masyarakat.
Ialah Jack Harun, mantan peracik bom Bali 1 pada tahun 2002 lalu, kini menjadi penjual soto di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pemilik nama asli Joko Trihermanto (45) itu diketahui sudah beralih jualan soto sejak 5 tahun lalu.
Dilansir dari TribunSolo.com, nama Joko Triharmanto alias Jack Harun sempat ramai diperbincangkan saat kasus terorisme Bom Bali Jilid I.
Namun, masa lalu tersebut sudah dikubur Jack harun dalam - dalam. Kini dia berbisnis soto di Sukoharjo.
Berikut TribunSolo.com rangkum fakta-fakta soal Jack Harun berjualan Soto:
1. Buka Warung di Manang Sukoharjo
Rasa toleransi menerima keberagaman ditunjukan mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I Joko Triharmanto alias Jack Harun.
Di Warung Soto Bang Jack miliknya, dia juga mempekerjakan seorang karyawan yang beragama dari satu agama alias non muslim.
Warung Soto Bang Jack ini beralamatkan di Gang Kurma 6, Dusun Tangkil Baru, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
"Ada satu karyawan kami yang bukan Islam. Kalau minggu dia libur karena harus beribadah ke gereja," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (18/3/2021).
Karyawan itu bernama Fikri Andreas (14) warga Desa Manang.
Dia sudah bekerja di warung Soto Bang Jack sejak tahun 2020 lalu, sejak pandemi corona.
"Dulu saya pernah bekerja di pembuatan blangkon, terus pak Joko tertarik, saya diajak ke sini," jelasnya.
Awalnya, Fikir bertugas sebagai tukang cuci piring, lalu saat ini dia dipercaya bagian pembuatan minuman.
2. Toleransi, Punya Karyawan Non Muslim
Dia mengatakan, Joko adalah sosok orang yang baik, ramah, dan penuh toleransi.
"Selain waktu ibadah, kalau saya ada ulangan atau pembelajaran gitu, saya diizinkan pulang," kata siswa kelas IX SMPN 9 Surakarta itu.
Dia mengatakan, selama pandemi ini dia manfaatkan untuk membantu orangtuanya mencari uang.
"Bagi waktunya kalau pagi saya kerja, siangnya pulang dan belajar," ujarnya.
Dia mengaku, keluarganya sangat mendukungnya bekerja di warung soto Bang Jack.
3. Tolak Tawaran Racik Bom Kembali
Meski sudah lama berhenti dari aktivitas radikalisme, namun berbagai tawaran masih menggoda Joko Triharmanto alias Jack Harun (44).
Ya, mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I saat ini sudah disibukan dengan bisnis kuliner warung sotonya di Sukoharjo.
Selain itu, dia juga masih aktif menjadi pembicara dalam sejumlah seminar untuk menangkal radikalisme.
"Tawaran untuk kembali masih ada, entah itu dari bercandaan atau dari medsos," kata dia, Kamis (18/3/2021).
4. Keluar dari Grup
"Saya ditawari untuk bergabung kesejumlah grup di Medsos, terutama di telegram. Saat saja bergabung ternyata grupnya seperti itu saya keluar," jelasnya.
Mantan anak buah dr. Azhari itu mengatakan, alasannya mau bergabung kesejumlah grup di media sosial itu untuk memberikan pandangan yang berbeda.
Dengan harapan, tak ada tindakan radikalisme atau terorisme yang dilakukan dianggota grup itu.
"Tapi memang berat untuk memberikan pandangan yang berbeda itu, berat," ucapnya.
Dia mengatakan, masih banyak orang tersebut yang mengelompokan orang kafir, sesat, dan label-label lainnya.
Sehingga untuk membuka pandangan itu, sambung Joko, harus banya berdiskusi, membuka diri dan pikiran.
"Untuk yang muda-muda harus belajar dengan guru tepat. Jangan dengan guru yang mengkerdilkan Indonesia, mengadu domba, atau yang mengkotak-kotakan," ucapnya.
"Islam itu besar, Islam itu luas. Jihatnya, seperti saya membuka soto ini, jadi saya harus jamin kehalalannya, kebersihannya, sopan santun kami, sosialisasi kami, dan sebagianya," ujarnya.
Pria kelahiran Kulonprogo itu juga aktif untuk memberikan pandangan kewirausahaan untuk mantan narapidana kasus terorisme yang baru saja keluar dari penjara.
Hal ini dilakukan agar mantan narapidana tersebut bisa mandiri, dan tidak kembali ke jalur radikalisme atau terorisme.
5. Harga Soto Murah Meriah
Mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I Joko Triharmanto (44) alias Jack Harun, kini kian sukses menjalankan bisnis kulinernya.
Dia membuka warung makan bernama Soto Bang Jack di Gang Kurma 6, Dusun Tangkil Baru, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Bisnis itu sudah ia lakoni sejak 5 tahun yang lalu.
Pasang surut dalam karirnya berwirausaha ia alami, hingga berganti-ganti bidang usaha.
Pada akhirnya ia memantapkan untuk menekuni bisnis kuliner Soto Seger miliknya.
"Saya keluar dari penjara tahun 2008 sempat ikut restoran di Solo milik teman saya selama beberapa bulan, tidak ada satu tahun," kata dia, Kamis (18/3/2021).
Setelah keluar dari restoran milik temannya, pria kelahiran Kulonprogo itu kemudian membuka toko Komputer selama dua tahun.
Karena bisnis komputernya juga tak jalan, dia memutuskan untuk membuka warung Hik di Solo.
"Itu saya bertahan 9 bulan karena saat itu musim hujan, dan kita mendorong gerobak, sehingga cukup menguras tenaga," jelasnya.
Hingga akhirnya dia membuka warung Soto yang dianggap sebagai bisnis yang mudah untuk dijalankan, karena menu makanan masyarakat umum.
"Saya sama istri lalu membuka warung Soto. Awal-awal buka itu rasanya belum pas, suka duka ada saat itu," jelasnya.
Dengan menyewa tanah di Kawasan Desa Manang, dia mulai merintis usaha Sotonya pada tahun 2016 lalu.
Banyak saran dan kritikan yang ia terima saat membuka warung Sotonya itu.
"Semua masukan itu kita coba selama itu baik. Kalau baik kita gunakan, kalau gak cocok ya kita gak gunakan," jelasnya.
Dia mengatakan, untuk meramu Soto Segernya itu, dia membutuhkan waktu sekira dua tahun. Hingga menemukan rasa yang disukai pelanggannya.
Setelah 5 tahun menggeluti bisnis Sotonya, kini Bang Jack menyewa tanah yang lebih besar.
"Saya mulai pindah mulai Desember 2020 karena sewa tanahnya habis. Dan disini lebih luas, bisa menyediakan parkir," ucapnya.
Dia menyewa tanah itu dengan biaya Rp 5 juta per tahun, yang kemudian dia bangun.
Selain tempat yang lebih besar, kini Soto Bang Jack juga telah memiliki 5 karyawan.
Harga di warung makan Soto Bang Jeck ini cukup terjangkau, soto sapi ukuran besar hanya Rp 7 ribu saja.
Sementara untuk soto sapi ukuran kecil dan soto sato ayam ukuran besar dibandrol Rp 5 ribu, dan untuk soto ayam ukuran kecil hanya Rp 3 ribu.(*)