Gridhot.ID -Seorang anak tega memenggal kepala ayah kandungnya hingga putus di Lampung Tengah, Senin (22/3/2021).
Parahnya lagi, sang pelaku membawa potongan tubuh korban keliling kampung untuk diperlihatkan ke warga.
Usut punya usut, rupanya pelaku tega menghabisi nyawa ayahnya diduga karena tak direstui menikah.
Setelah menghabisi nyawa sang ayah, pelaku kemudian keliling kampung menenteng karung sambil bertieriak bapaknya telah mati.
Dilansir dari Tribunlampung.com, Kepala Kampung Sendang Rejo, Hotini, mengatakan, sebelum aksi anak penggal kepala ayahnya, pelaku PK sempat minta dinikahkan.
Hotini menyebutkan, diduga karena rencana pernikahan pelaku PK oleh sang ayah tidak disetujui, berujung aksi sadis tersebut di siang hari.
"Informasi sementara yang kami terima, sang anak ini (pelaku) sempat minta dinikahkan, tapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya," kata Hotini.
Sang anak nekat memenggal kepala ayahnya saat kedua orang tuanya baru saja pulang dari sawah.
"Saat ibu dan bapaknya baru saja pulang dari sawah, tanpa ada yang mengira, tiba-tiba saja PK membawa sebilah golok, menghampiri bapaknya yang duduk di belakang rumah langsung menebaskan golok ke leher bapaknya," bebernya.
Hingga kini, aksi sadis pemenggalan yang dilakuksn anak kepada bapaknya itu sedang ditangani pihak kepolisian.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro membenarkan adanya aksi pemenggalan dilakukan sang anak terhadap ayah kandungnya.
Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.
Saat dikonfirmasi Popon menyebutkan, dugaan sementara pelaku PK mengalami gangguan kejiwaan, dan saat ini telah diamankan di Polsek Kalirejo.
"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (PK) sudah kami amankan," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Senin.
Tarmin salah seorang warga mengaku akibat ulah PK yang membawa keliling potongan tubuh korban membuat para warga yang menyaksikan langsung histeris ketakutan.
"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapak saya mati. Bapak saya mati'," kata Tarmin sambil mencontohkan ucapan PK.
Kemudian pelaku berhasil diamankan warga yang pada saat itu dalam kondisi bersimbah darah di pakaian dan tubuhnya.
"Berdarah-darah di bagian tangan dan bajunya."
"Terus ditenangkan warga, dia mau tenang, setelah itu jenazah bapaknya diurus oleh petugas yang datang," pungkasnya. (*)