6 Tahun Terselimuti Awan Hitam, Misteri Kematian Akseyna di Danau UI Masih Tak Temukan Titik Terang Sama Sekali, Ayah Korban: Tahun Ini Terbukti...

Jumat, 26 Maret 2021 | 17:42
Twitter/Akseyna

Cuitan misterius beberapa saat setelah kematian Akseyna

Gridhot.ID - Beberapa dari kita pasti masih mengingat terkait kasus Akseyna.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Wiki, Akseyna Ahad Dori alias Ace diketahui ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di danau UI.

Jasadnya ditemukan mengapung pada 26 Maret 2015 lalu.

Kini total sudah 6 tahun kasus ini terus menjadi misteri.

Baca Juga: Pakai Jeans Robek-robek, Penampilan Muzdalifah Saat Berkujung ke Rumah Raffi Ahmad Auto Bikin Salah Fokus, Warganet: Mbak Mus Celananya...

Meski demikian, ayahanda Akseyna, Marsekal Pertama TNI Mardoto, mengaku bahwa keluarga tak hilang harapan.

"Semoga yang dijanjikan itu, tahun ini terbukti. Kami sudah kenyang diberi janji, tapi enggak putus harapan," kata Mardoto kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Mardoto sedang mengomentari janji-janji berulang yang terus disampaikan oleh para kapolres di Depok selama enam tahun terakhir untuk menuntaskan misteri kematian putranya.

Enam tahun berlalu, enam kali pula jabatan Kapolres di Depok berganti, dari Kombes Ahmad Subarkah, Kombes Dwiyono, Kombes Harry Kurniawan, Kombes Herry Heryawan, Kombes Didik Sugiarto, hingga terakhir Kombes Azis Andriansyah.

Baca Juga: Ibunya Duduk Nyaman di Kursi DPR RI, Anak Sulung Arzeti Bilbina Rela Panas-panasan Demi Wujudkan Mimpi Jadi TNI, Penerbang Angkatan Udara Jadi Cita-cita yang Sedang Diikhtiari

Semuanya sudah dimutasi, bahkan beberapa di antaranya memperoleh promosi, kendati gagal menguak teka-teki pembunuhan Akseyna.

Teranyar, Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar yang menjabat mulai Januari lalu turut mencuatkan janji serupa.

"Itu (misteri kematian Akseyna) jadi utang, PR buat Polres Depok. Insya Allah, nanti kami lihat dulu. Saya baru satu hari (menjabat), nanti saya pelajari, nanti Insya Allah," kata Imran, Jumat (8/1/2021).

"Segala persoalan yang belum terselesaikan saya akan pelajari dulu, tapi insya Allah itu (misteri kematian Akseyna) pasti, harus," ujarnya.

Baca Juga: Ikan Hiu Ikan Tomat Jadi Jargonnya, Ade Londok Kini Bertaruh Nyawa, Kepala Terbentur Hingga Lantai Jadi Tempat Terhempas Tulang Ekor Sang Komedian, Kakak Kandung: Adik Saya Kritis

Imran tidak merespons permintaan wawancara Kompas.com, baik melalui telepon maupun WhatsApp, sejak kemarin, soal kabar terbaru pengusutan kasus ini yang sudah dilakukan jajarannya.

Mardoto juga tak pernah tahu kabar terbaru dari polisi.

Polisi terakhir menyapanya 1,5 tahun silam. Itu pun bukan melaporkan perkembangan kasus.

"Pernyataan bahwa kasus ini terus dilakukan penyelidikan sampai terungkap pelakunya," kata Mardoto soal kabar terakhir itu.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Anang dan Aurel Hermanyah Sosok Keras Hati dan Tak Bisa Bersyukur, Merlyn Sopjan Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Aktivis HAM yang Pernah Diundang ke Acara ILC

"Tidak pernah update selama 1,5 tahun, tidak tahu perkembangan penyelidikan yang dilakukan polisi. Yang jelas, polisi janji menuntaskan, termasuk Kapolres Depok yang sekarang, menyatakan begitu di media," ungkapnya.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menganggap penyelesaian kasus Akseyna tidak gampang.

"Ini memang penyakit di kepolisian, menghadapi cold cases (kasus-kasus mangkrak), namun dengan gaya biasa," kata Adrianus kepada Kompas.com, Kamis.

"Kalau kita bicara pengalaman negara di luar negeri, Eropa terutama, maka kasus-kasus yang tidak bisa diungkap dimasukkan ke dalam cold cases yang kemudian cara penanganannya beda dengan kasus-kasus yang datang ke kepolisian dan asumsinya dapat dipecahkan dengan mudah," ia menjelaskan.

Baca Juga: Bambang Pamungkas Digugat Amalia Fujiawati ke PA Jakarta Selatan Terkait Asal-usul Anak, Warganet: Lah Istrinya Kan Namanya Tribuana Dewi

Adrianus beranggapan, struktur kinerja Polri tidak memungkinkan untuk mengusut kasus-kasus mangkrak semacam ini.

Polisi cenderung akan mengutamakan kasus-kasus hangat yang lebih terjamin pengungkapannya.

Meski demikian, Mardoto yakin, polisi masih memiliki kemampuan untuk mencari pembunuh Akseyna yang boleh jadi masih berkeliaran sampai sekarang.

"Polisi kan enggak kurang akal, dan dengan scientific investigation method, polisi punya kemampuan untuk itu, meski TKP rusak," kata dia.

"Hanya, mau melakukan atau tidak?" pungkas Mardoto.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribunnews Wiki