Find Us On Social Media :

Kesabaran Rizky Febian Habis Terkuras, Teddy Akhirnya Dipolisikan Setelah Tebar Janji Tapi Tak Kembalikan Seluruh Harta Anak-anak Sule, Ini Dia Daftar Aset Lina Jubaedah yang Dipermasalahkan

Teddy dan Rizky Febian

Teddy Pardiyana diadukan ke polisi setelah permintaan Rizky Febian yang ingin tahu aset-aset peninggalan almarhumah Lina Jubaedah tidak pernah dijawab.

Awalnya, kata Ferry Hudaya, Teddy Pardiyana berjanji akan menjelaskan daftar aset peninggalan almarhumah Lina Jubaedah pada 1 Maret 2021.

Baca Juga: Ibunya Duduk Nyaman di Kursi DPR RI, Anak Sulung Arzeti Bilbina Rela Panas-panasan Demi Wujudkan Mimpi Jadi TNI, Penerbang Angkatan Udara Jadi Cita-cita yang Sedang Diikhtiari

Namun Teddy Pardiyana minta mundur satu minggu.

"Setelah satu minggu, tidak ada kabar lagi. Tanggal 7 Maret lalu minta waktu lagi sampai 14 Maret dan tetap kami berikan," kata Ferry Hudaya.

Janji itu tidak dipenuhi Teddy Pardiyana hingga minta waktu tambahan satu minggu sampai 21 Maret 2021.

Ketika ditagih pada 21 Maret lalu, Teddy Pardiyana justru tidak ada kabar sama sekali untuk menjelaskan harta peninggalan almarhumah Lina Jubaedah.

Baca Juga: Calon Bapak Mertuanya Tak Pernah Tampak, Atta Halilintar Ngaku Bakal Punya 5 Ortu, Krisdayanti Bereaksi Begini Saat Raul Lemos Tak Disebut oleh Calon Mantu

Kesabaran Rizky Febian habis dan melaporkan Teddy Pardiyana ke Polda Jawa Barat.

Teddy Pardiyana tidak menyerahkan bukti daftar harta peninggalan almarhuman Lina Jubaedah sampai sekarang.

Ada 12 aset peninggalan almarhumah Lina Jubaedah yang dicatat Rizky Febian dan kini dimiliki Teddy Pardiyana.

Aset-aset tersebut seperti rumah dan sertifikat ruko, rumah kos dengan 32 kamar dan uang penjualan rumah di Bandung Indah senilai Rp 1,5 miliar.

Baca Juga: Bambang Pamungkas Digugat Amalia Fujiawati ke PA Jakarta Selatan Terkait Asal-usul Anak, Warganet: Lah Istrinya Kan Namanya Tribuana Dewi

Ada pula uang penjualan mobil Rp 120 juta, tanah yang dibeli dari uang Rizky Febian di Banjaran, Ciamis sampai toko material di Banjaran, Majalaya.

Masih ada juga tanah di Pangalengan, usaha grosir di Arjasari, Kabupaten Bandung, dan perhiasan senilai Rp 2 miliar.

(*)