Find Us On Social Media :

Jago Nahkodai Meriam 76 MM Yugoslavia yang Mematikan, Serda Maria Prajurit TNI AD Wanita Asli Papua Ini Jadi Sorotan, Sangat Hobi dengan Senjata Militer, Berikut Profilnya Lengkapnya

Serda Maria Jacoba Samuel

Serda Maria juga tampak fasih ketika ditanya wartawan soal keunggulan meriam tersebut.

Baca Juga: Habis Dilindas Truk, Tubuh Pemandu Lagu Masih Diperkosa Tukang Parkir Saat Sekarat, Cintanya Berujung Kematian Usai Pergoki Sang Kekasih Tiduri Wanita Lain Diam-diam

"Jarak tembaknya cukup jauh. Kalau 76 gunung ini jarak tembaknya kurang lebih kalau menggunakan empat butir munisi itu dengan elevasi 45 derajat itu kurang lebih bisa mencapai jarak kurang lebih 8.750 meter," kata Maria.

Menjadi seorang gumil bidang senjata di Pusdikpal bagi prajurit TNI AD yang dilantik pada 2015 itu tidaklah mudah.

Ia mengaku dirinya rajin bolak-balik untuk belajar di Departemen Senjata Pusdikpal Kodiklatad.

Setelah dianggap menguasai senjata tertentu, ia kemudian harus menyiapkan paket instruksi dan materi lain untuk mengajar.

Belum selesai di situ, perempuan berdarah Sanger-Ambon itu harus berlatih micro teaching untuk memaparkan materi tersebut.

"Setelah dirasa cukup mantap kita dilanjutkan untuk menjadi seorang guru militer," kata Serda Maria.

Meski masih terus mendalami meriam 76 mm Gunung milik Satuan Artileri Medan, saat ini ia mengaku ingin mendalami meriam lainnya yakni meriam 23 mm Zur.

Baca Juga: 3 Tahun Cari Nafkah di Indonesia Hingga Bisa Belikan Keluarganya di Thailand Rumah dan Mobil, Jirayut Mengaku Sudah Lupa Bahasa Negara Asal, Sinyal Akan Jadi WNI?

Meriam tersebut, kata Maria, milik Satuan Artlieri Pertahanan Udara.

"Kalau untuk senjata berat sendiri saya agak tertarik kepada meriam Zur. Itu meriam milik Artileri Pertahanan Udara," kata Maria.