GridHot.ID - Peristiwa bom bunuh diri di Makassar masih menyisakan kenangan getir bagi para saksi.
Melansir TribunJatim.com, aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021) pagi.
Bom bunuh diri tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Hal tersebut diungkapkan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar Minggu malam.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dua pelaku bom bunuh diri tersebut berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Tribun-timur.com, seorang mantan anggota DPRD di Luwu Raya mengisahkan 15 detik paling berharganya.
Pasalnya, ia sempat melintas di Depan Gereja Katedral Makassar, 15 detik kemudian terjadi ledakan itu.
Waktu 15 detik sangat berharga sekali bagi politisi Luwu Raya ini.
Ia dan keluarganya baru saja melintas di depan gerbang Gereja Katedral Jl Kajaolalido Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.
Dan 15 detik kemudian meledaklah bom yang membuat geger itu. Sementara jemaat Minggu Palma baru saja bubar.
Demikian penggalan kisah Mantan anggota DPRD Kabupaten Luwu, Sul Arrahman.
Ia dan keluarga, selamat dari insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Jl Kajoalalido, Makassar, Minggu (28/3/2021).
Mobil Pajero miliknya melintas sesaat sebelum ledakan terjadi.
"Kami baru saja lewat di Jalan Kajoalalido depan Gereja Katedral. Hanya sekitar 15 detik ledakan sangat keras terjadi, kami mengantar anak ke SMP Athirah," kata istri Sul Arrahman, Fahmiyanti Arsi.
"Sampai sekarang lututku masih gemetar," sambung dokter yang bertugas di RSUD Batara Guru Belopa.
Mobil Pajero warna hitam yang dikemudikan Sul Arrahman ini, bahkan sempat terekam kamera CCTV yang berada di sekitar Gereja Katedral.
Dalam insiden tersebut, dua orang pelaku pengeboman tewas.
Potongan tubuhnya tersebar di sekitar lokasi.
Ada sejumlah orang dilaporkan terluka.
Beberapa kendaraan juga ikut rusak.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.
Kapolri dan Panglima TNI Jenguk Sang Pahlawan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar, Minggu (28/3/2021) pukul 21.46 Wita malam.
Keduanya datang ke RS Bhayangkara untuk mengunjungi para korban luka terkena ledakan bunuh bunuh diri di Gereja Ketedral Makassar, Minggu (28/3/2021) pagi.
"Ada dua orang yang di ICU dan korban sudah dioperasi kondisinya sudah mulai membaik. Satunya ada di lokasi awal itu merupakan security juga sudah membaik sudah sadar," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai menjenguk korban.
Jendral Listiyo mendokan agar para korban lekas sembuh.
Diberitakan sebelumnya, terjadi bom bunuh diri di depan pintu gerbang Gereja Ketedral Makassar Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.30 wita.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan saat ini ada 20 total korban.
Menurutnya, para korban ada yang mengalami luka bakar, sedang dan luka ringan.
Korban yang luka ringan, kata dia, telah diberi perawatan medis dan dipulangkan
Sedangkan korban yang mengalami luka berat atau luka bakar, dirujuk ke RS Bhayangkara guna diberi perawatan secara intensif.
"Dilakukan penanganan supaya semua jadi terpadu bisa dikontrol dan bisa dalam pengawasan bersama maka kita bawa ke RS Bhayangkara," kata Irjen Pol Merdisyam.
"Dirawat di RS Bhayangkara ada 7 dari total 20 orang korban luka," bebernya
"Yang mengalami luka bakar termasuk security yang menghadang bom tersebut. Orangnya masih dalam perawatan. Terkait pelaku masih didalami oleh densus," sambungnya.
Kisah Sang Pahlawan Itu
Penjaga Gereja Katedral Makassar, Cosmos bukan superman. Bukan pula manusia luar biasa.
Ia juga bukan pejabat atau aparat keamanan dengan senjata lengkap.
Tapi, keberanian pria paruh baya ini mampu menghalangi pelaku bom bunuh diri di Makassar, depan Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 WITA.
Cerita Cosmos pun viral setelah dia menahan laju motor pembawa Bom di Gereja Makassar, Minggu siang.
Cosmos tak memakai baju rompi antipeluru.
Ia hanya memakai baju kaos tipis.
Cosmos hanya menghalangi pelaku sempat berusaha masuk dengan kedua tangan dan dadanya.
Berkat kuasa Tuhan Yang Maha Esa, Cosmos pun mampu menahan pelaku bom bunuh diri.
Ia pun terluka pada bagian dada.
Jamaat lain pun langsung menyelamatkan Cosmos.
Baluran kopi pun langsung diusap ke luka-lukanya.
Gunanya untuk menghentikan pendarahan.
Menurut penuturan Cosmos sudah curiga dengan tingkah laku pelaku yang memaksa masuk.
“Posisi saya pas di depan pagar. Besar (pelakunya). Saya tahan dia.
Dia mau masuk naik motor,” ujar Cosmos dalam sebuah rekaman video warga yang beredar di Twitter sembari memperlihatkan dua tangan melentang dan dada membusung.
Cosmos mengatakan, ada seorang jemaat gereja yang menjadi korban bom bunuh diri itu.
Di sisi lain, Cosmos yang berada di dekat pelaku pengeboman selamat.
Ia terlihat sehat dan hanya menderita luka ringan.
Seorang petugas gereja terlihat membalurkan bubuk kopi untuk menghentikan sedikit pendarahan di tubuh Cosmos.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengonfirmasi kebenaran cerita itu.
“Kejadian itu memang ada misa palma, yang merupakan rangkaian kegiatan paskah. Pihak gereja juga memberlakukan protokol kesehatan, maka jemaahnya tidak banyak.
Tepat 10:30 jadwal misa selesai. Jemaah keluar dan ada 1 motor mau masuk ke parkiran. Terduga pelaku sempat ditahan petugas gereja,” kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam kepada media, Minggu (28/03/2021).
Mesdiyam mengatakan, sejauh ini belum ada korban tewas, selain pelaku pengeboman.
“1 korban dipastikan pelaku bom bunuh diri tewas. 9 masyarakat korban luka, 5 petugas gereja dan 4 jemaat dirawat,” ujar Merdisyam.
Gedung gereja juga tidak mengalami kerusakan karena peristiwa ledakan di depan pintu gerbang.
“Daya ledakan cukup tinggi. Gereja tidak rusak hanya di luar,” ujar Merdisyam
Bersama Densus 88, kepolisian setempat sedang melakukan olah TKP untuk mengumpulkan rangkaian bukti-bukti.
Bom Makassar ini terjadi saat kegiatan Misa Palma yang dilakukan dengan protokol kesehatan di Gereja Katedral Makassar. (*)