Gridhot.ID - Kisah tempat mistis atau angker memang kerap ditemui di Indonesia.
Bahkan tak jarang didapati lokasinya malah berada di tempat-tempat pelayanan publik seperti hotel.
Melasir dari Grid.ID, di Indonesia ada beberapa hotel angker yang bahkan masih beroperasi.
Baca Juga: Celine Evangelista dan Stefan William Pisah Rumah, Keadaan Anak Jadi Sorotan
Salah satu yang terkenal adalah Hotel Tugu di Kota Malang.
Namun selain itu, ternyata baru-baru ini tersebar berita ada salah satu hotel di Malang juga yang akhirnya tutup karena dikenal angker.
Hotel tersebut adalah Hotel Niagara Malang.
Melansir dari Surya.co.id, Hotel Niagara Malang ditutup atau tidak difungsikan untuk publik karena dikenal angker di lantai 4 dan 5 nya.
Namun, Berbeda dari kabar yang beredar, rupanya alasan lantai 4 dan 5 Hotel Niagara Malang ditutup tak ada kaitannya dengan hal mistis.
Hal itu diungkapkan langsung oleh pemilik sekaligus General Manager (GM) Hotel Niagara, Ongko Budiarto.
Ongko Budiarto awalnya menegaskan bahwa video yang viral di TikTok tentang hotelnya tidak benar.
Ia menegaskan tidak ada hal mistis atau kejadian aneh yang terjadi di Hotel Niagara Malang.
Menjawab rasa penasaran publik, Ongko kemudian menjelaskan fungsi tiap lantai di hotel yang terletak di Jalan l. Dr. Sutomo No.63, Lawang, Malang tersebut.
Pasalnya, beredar kabar bahwa lantai 4 dan 5 hotel tidak dioperasikan karena adanya kejadian misterius di masa lalu.
Ongku menjelaskan terdapat 5 lantai di Hotel Niagara Malang. pihaknya pun membenarkan lantai 4 dan 5 tidak berfungsi.
"Lantai 1 adalah publik area, ada dua kamar saja, satu ditempati keluarga kami kalau datang, satu lagi kamar klasik dengan kamar mandi luar, selebihnya publik area," kata Ongko saat diwawancara ekslusif oleh Surya.co.id, Senin (29/3/2021).
"Lantai 2 ada enam kamar, ada beberapa jenis kamar. Lantai 3 ada tujuh kamar, lantai 4 dan 5 sebenarnya juga kamar, namun sekarang tidak kami fungsikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Ongku menjelaskan alasan mengapa lantai 4 dan 5 Hotel Niagara Malang tidak difungsikan.
Berbeda dari narasi yang beredar, ternyata alasan lantai 4 dan 5 tidak dioperasikan karena terkendala akses lift.
Tak hanya itu, dua lantai tersebut sebelumnya difungsikan, namun ditutup pada tahun 2000-an saat hotel direnovasi.
"Kalau mau naik ke atas kan naik lift, lift-nya nggak jalan. Kalau lantai 6 itu rooftopnya," terang Ongku.
"Tutupnya tahun 2000-an barusan saja, sebelumnya difungsikan. Karena kita tahun itu ada renovasi total dan tutup sekitar 1 tahun, lantai 4 dan 5 belum kita fungikan sampai sekarang," jelasnya.
Meskipun tak difungsikan, pihak hotel tetap membersihkan ruang publik lantai 4 dan 5 secara berkala.(*)