Riwayat Hidupnya Terbukti Telah Terpapar Gerakan Ekstrimisme, Berikut 6 Fakta Sosok Lukman 'Pengantin' Bom Katedral Makassar, Dikenal Pendoktrin Ulung Saat Isi Pengajian

Selasa, 30 Maret 2021 | 18:42
Tribunnews.com

Honda BeAT yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Makassar, Sulsel, Minggu (28/3/2021)

Gridhot.ID-Aksi bom bunuh diri di depan gerbang pintu depan halaman Gereja Katedral Makassar terjadi pada Minggu (28/3/2021) pukul 10.30 Wita.

Aksi tersebut dilakukan oleh dua orang pelaku.

Melansir Kompas.com, Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut kedua pelaku berboncengan dengan sepeda motor matic dengan nomor polisi DT 5984 MD.

Baca Juga: Pengakuannya Berbanding Terbalik dengan Desiree Tarigan, Hotma Sitompul Kekeuh Ingin Kembali pada Istrinya, Kuasa Hukum: Ibu yang Meninggalkan Rumah

Pelaku, lanjut Argo, melancarkan aksinya dengan berusaha memasuki halaman gereja.

Namun, upaya tersebut berhasil dihentikan oleh security dari Gereja Katedral Makassar.

Semenetara itu, mengutip Tribunnews.com, dua pelaku yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan tewas di tempat.

Baca Juga: Masih Rehabilitasi di BNN Lido, Heboh Jennifer Jill Nongkrong Bareng Ajun Perwira dan Teman-temannya, Ini Penjelasan Polisi

"Pelaku yang meninggal dunia ada 2 orang laki-laki dan perempuan," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya, Senin (28/3/2021).

Setelah diidentifikasi,dua pelaku pengeboman di gereja Katedral Makassar Minggu 28/3/2021 akhirnya terungkap.

Pelaku adalah pasangan suami istri, Lukman dan YSF.

Berikut adalah sederet fakta tentang mereka:

1. Anak Yatim Sejak Usia 5 Tahun

Ketua RW 1 Kelurahan Bunga Ejaya, Hamka mengatakan, Lukman selama ini diketahui anak yang penyabar.

Apalagi sejak umur 5 tahun ia telah ditinggal mati oleh ayahnya.

"Ia penyabar sekali dari kecil, sudah yatim dari umur 5 tahun," ujar Hamka, Senin (29/3).

Baca Juga: Celine Evangelista dan Stefan William Pisah Rumah, Keadaan Anak Jadi Sorotan

2. Berhenti Kuliah

Menurutnya, perubahan anak sulung dari dua bersaudara itu mulai terasa saat ia memutuskan untuk berhenti kuliah.

"Dia kuliah dekat sini. Saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti.

Saya kasihan sama ibunya, karena dia tidak mau dilarang," jelasnya.

Baca Juga: Merasa Gagal Jadi Ibu yang Baik untuk Azka, Kalina Ocktaranny Curhat Nyesel Tinggalkan Putra Semata Wayangnya: Kalau Gue Bisa Balikkan Waktu

"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.

3. Berubah Setelah Menikah

Setelah berhenti kuliah, tidak lama kemudian Lukman dikabarkan sudah menikah.

"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah atau menikah siri," katanya.

"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barasanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.

Baca Juga: Parasnya Buat Para Pria Terpana, Cita Citata Justru Bertubi-tubi Kandas Saat Jalani Asmara, Ngaku Mau Dinikahi Mantannya Malah Niat Nipu Nguras Harta

4. Tinggalkan Rumah

Hamka melanjutkan ceritanya, perselisihan Lukman dan ibunya berakhir saat Lukman dan istrinya memilih meninggalkan rumah.

"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digerebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.

5. Tak Menyangka Lukman Melakukan

Hamka mengatakan, saat berita pemboman gereja tidak ada warga yang menyangka jika dia adalah Lukman.

"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja. Ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," katanya.

Baca Juga: Parasnya Buat Para Pria Terpana, Cita Citata Justru Bertubi-tubi Kandas Saat Jalani Asmara, Ngaku Mau Dinikahi Mantannya Malah Niat Nipu Nguras Harta

Atas kejadian ini, pihak RT dan RW telah mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk menjaga pergaulan anaknya dengan ketat.

"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.

Ia mengatakan, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini.

6. Warga Iba dengan Ibu dan adik Lukman

Sebaliknya, warga justru merasa iba dengan ibu dan adik Lukman.

"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan Lukman.

Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," katanya

Baca Juga: Nyaris Jadi Korban Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Eks Anggota DPRD Luwu Utara Ini Berhasil Lolos dari Maut Berkat 15 Detik yang Berharga: Lututku Masih Gemetar

"Bahkan kalau dia mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga di sini tidak ada yang keberatan," ujarnya.

Sementara itu menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Lukman dan istrinya sering mengikuti pengajian yang berisi doktrin jihad di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Keduanya juga bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Selama 20 Tahun Ditutup-tutupi, Desiree Tarigan Akhirnya 'Meledak', Luapkan Semua Uneg-uneg yang Membuatnya Tekanan Batin: Kelihatannya Harmonis..

Mereka memiliki peran memberikan doktrin.

Selain peran tersebut, Listyo juga menyebut L dan YSF juga berperan membeli bahan yang akan digunakan untuk alat bom bunuh diri.

Tidak hanya kedua pasangan suami istri, peran merencanakan bom bunuh diri dan mempersiapkan bahan peledak itu, kata Listyo, juga melibatkan 4 warga Bima, Nusa Tenggara Barat.

Keempatnya sebelumnya diamankan pascaledakan bom bunuh diri di Makassar.

"Sampai dengan hari ini kita sudah mengamankan 4 orang berinisial AS, SAS, MR, dan AA di mana masing-masing perannya bersama-sama L dan YSF," ujar Listyo.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, tribunnews