Ditulis di Selembar Kertas, Polisi Temukan Surat Wasiat 'Pengantin' Bom Bunuh Diri Katedral Makassar, Sampaikan Pesan Soal Mati Syahid ke Sosok Ini!

Selasa, 30 Maret 2021 | 17:25
ANTARA FOTO/Indra Arbiyanto

Bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Gridhot.ID -Peristiwa bom bunuh diri di Makassar masih menyisakan kenangan getir bagiwarga sekitar terutama umat gereja Katedral Makassar.

Melansir TribunJatim.com, aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021) pagi.

Bom bunuh diri tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Bukti Pernikahan Siri Mayangsari 21 Tahun Lalu Terungkap, Bak Langit dan Bumi dengan Hajatan Halimah dengan Bambang Trihatmodjo yang Dihadiri Penguasa Kerajaan di Jawa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Hal tersebut diungkapkan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar Minggu malam.

Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dua pelaku bom bunuh diri tersebut berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jangan Pikir Enteng Nikahi Janda Enji Baskoro, Ini Syarat yang Diajukan Ayu Ting Ting untuk Calon Suami Masa Depannya, Harus Siapkan Budget Segini untuk Seserahan: Gue Realistis!

Identitas pelaku bom bunuh diri itu pun telah berhasil diungkap.

Pelaku merupakan seorang pria berinisial L, dan seorang wanita bernama YSF.

Kedua pelaku diketahui merupakan suami istri.

Identitas L dan YSF terkuak dari identifikasi tim Inafis Polrestabes Makassar serta pengecekan DNA tim Labfor Polda Sulsel.

Diberitakan sebelumnya, ledakan bom terjadi di dekat pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).

Baca Juga: Akui Hidupnya Berantakan Setelah Ditinggal Ketiga Istrinya, Kiwil Justru Masih Sesumbar Bakal Poligami Lagi: Berat Tapi Nggak Perlu Disesali

Bom meledak sekira pukul 10.30 WITA.

Beruntung, pelaku berhsil dihalangi, sehingga tidak ada korban jiwa.

Dari hasil penyelidikan pihak berwajib, salah satu pelaku bom bunuh diri diketahui menginggalkan surat wasiat.

Baca Juga: 6 Tahun Tinggal Seatap dengan Mertua, Nagita Slavina Bocorkan Perlakuan Mama Amy yang Tak Diketahui, Annisa Trihapsari: Mungkin Karena Kamu Ikhlas...

Pelaku L, sempat menuliskan surat wasiat untuk orangtuanya sebelum melakukan aksinya.

Dalam suratnya, L berpamitan kepada orangtuanya dan siap untuk mati.

"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021) siang.

Listyo mengatakan, keduanya merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

"Keduanya menikah enam bulan lalu dan dinikahkan oleh Rizaldi yang beberapa waktu lalu ditangkap di bulan Januari," ujarnya.

Baca Juga: Bak Bangkai yang Disimpan Rapat, Diam-diam Raffi Ahmad Pernah Belikan Mobil Sosok Ini, Suami Nagita Slavina Panik Nggak Ketulungan Rahasinya Dibongkar

Rizaldi, sambung Listyo, merupakan bagian dari kelompok jaringan JAD Sulsel dan memiliki keterkaitan dengan pengeboman di Jolo Filipina 2018 lalu.

Masih dikatakan Listyo, L dan YSF ini sering mengikuti pengajian di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makasaar.

Keduanya berperan memberikan doktrin.

Baca Juga: Bak Bertalian Darah, Terbongkar Perlakuan Mengharukan Aburizal Bakrie ke Sang Menantu Saat Ayah Nia Ramadhani Meninggal Dunia: Dari Rumah Sampai di Makam

"Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," ungkapnya.

Selain itu, mereka juga berperan membeli bahan yang akan digunakan utnuk alat bom bunuh diri.

Terkait dengan maraknya terduga teroris yang diamankan pihaknya pasca-ledakan bom bunuh diri tersbut. Ia pun mengimbau warga agar tidak mudah terpancing dengan aksi terorisme.

"Hari ini ada kepala BNPT dan kami juga sudah berkoordinasi dengan kementerian agama, ormas agama dan kepemudaan untuk menekankan agar doktrin terkait terorisme tidak berkembang," jelasnya.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com