GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus melancarkan aksi kekerasan.
Sasarannya pun bukan hanya aparat TNI-Polri, melainkan juga warga sipil.
Melansir Warta Kota, KKB merupakan sebutan bagi penegak hukum Indonesia untuk kelompok militan yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Tokoh masyarakat Papua, Michael Menufandu, mengatakan ada perbedaan antara KKB dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB).
KKB merupakan istilah yang dipakai oleh polisi. Sedangkan, KSB meripakan istilah yang digunakan oleh TNI.
"KKB itu istilah yang dipakai oleh polisi supaya bisa anggap ini kejadian kriminal, jadi pakai KKB. Kalau disebut separatis itu berarti harus (dihadapi secara) militer," kata Menufandu, pada 2018 lalu.
Sementara itu, diberitakan ANTARA, seratusanwarga pendulang di Utikini Baru, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua menyatakan sikap bersama menolak keras aksi tindak kekerasan yang dilakukan KKB di wilayah itu.
"Kami mendukung penuh tindak penegakan hukum oleh aparat keamanan TNI/Polri terhadap pelaku tindak kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata," kata juru bicara warga Distrik Tembagapura Pdt. Giman Magay dalam aksi deklarasi bersama warga di Kampung Waa Banti, Jumat (2/4/2021).
Pdt. Giman meminta aparat keamanan TNI/Polri wajib menjaga masyarakat yang melakukan aktivitas kerja pendulangan dan melakukan rutinitas keseharian berkebun di area perkampungan Utikini hingga di Banti 1 dan Banti 2.
"Kami menolak keras KKB yang akan masuk, kemudian mengganggu keamanan di kampung kami," kata Giman.
Sebagai tokoh agama, Pdt. Giman juga mengajak semua kepala kampung tokoh agama dan tokoh masyarakat supaya bekerja sama mendukung penuh aparat keamanan TNI/Polri.
Sementara itu, tokoh pemuda Jos Magay memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran personel gabungan keamanan TNI/Polri dalam menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat pendulung.
Jos Magay juga secara tegas menolak aksi tindak kekerasan yang kerap dilakukan KKB di Tembagapura.
"Kami menolak keras adanya kelompok-kelompok yang akan masuk, kemudian membuat keonaran karena mereka sangat menganggu ketenangan warga, khususnya di Tembagapura," ujar Jos Magay.
Tokoh pemuda Jos Magay mendukung penuh tindakkan hukum oleh TNI/Polri di Distrik Tembagapura.
Sementara itu, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol. M. Iqbal Al Qudussy saat dikonfirmasi sangat mengapresiasi dan memberikan rasa hormat kepada warga yang secara bersama-sama menolak kekerasan KKB dan mendukung penuh penegakan hukum oleh aparat TNI/Polri.
"Hal ini patut menjadikan contoh bagi wilayah lain untuk bersama-sama dengan TNI/Polri dalam menjaga kamtibmas, terutama dalam memerangi aksi kekerasan KKB," kata Iqbal.
Kegiatan deklarasi menentang menolak kekerasan KKB dihadiri sekitar 150 orang yang disaksikan personel keamanan TNI/Polri wilayah Tembagapura, tokoh agama Pendeta Giman Magay, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, kepala suku, kepala pendulang kali kabur, serta masyarakat Kampung Banti.
(*)