Lagi-lagi Kembali Kemanannya Rentan, Facebook Alami Kebocoran Ratusan Juta Akun Penggunanya di Dunia, 300 Ribuan Netizen Indonesia Jadi Korban

Selasa, 06 April 2021 | 06:42
enterpreneur

Fitur baru Facebook

Gridhot.ID- Kembali terulang, kebocoran data pribadi pengguna akun facebook tersebar di internet.

Ada lebih dari 533 juta pengguna Facebook dari 106 negara dilaporkan telah bocor dan rentan disalahgunakan pengguna internet lainnya.

Dilansir dari KompasTechno pada Minggu (4/4/2021), pengguna Facebook yang paling banyak terdampak kebocoran ini berasal dari negara Mesir (44,8 juta), Tunisia (39,5 juta), Italia (35,6 juta), dan Amerika Serikat (32,3 juta).

Baca Juga: Seolah Tak Sadar Diri Gayanya Kebanting di Hadapan Nikita Mirzani, Aldi Taher Nekat Terang-terangan Ajak Nikah hingga Bikin Nyai Bergidik, Niki: Mending Jadi Janda Tua!

Sejumlah pengguna Facebook asal Indonesia juga nggak luput dari kejadian tersebut dimana lebih dari 130 ribu pengguna menjadi korban dari kebocoran data ini.

Data pribadi yang bocor meliputi informasi nama lengkap, nomor telepon, lokasi, tanggal lahir, ID Facebook, gender, pekerjaan, asal negara, status pernikahan, hingga alamat e-mail.

Ratusan data pengguna ini disebarkan oleh seorang pengguna di forum peretas amatir secara gratis baru-baru ini.

Baca Juga: Belum Genap Sebulan Menikah, Kalina Ocktaranny Mendadak Meluap-luap Singgung Soal 'Selingkuh' Usai Pergoki Isi DM Vicky Prasetyo, Netizen Bereaksi: Tuh Kan Baru Seumur Jagung

Hal ini membuat ratusan juta data tersebut tersedia secara luas bagi siapapun yang mengaksesnya.

Facebook sendiri melalui juru bicaranya telah mengonfirmasi kebocoran data ini.

Menurut juru bicara Facebook, ratusan juta data pengguna ini bocor karena adanya kerentanan keamanan yang dialami Facebook. Kerentanan ini sendiri sudah ditambal pada 2019 lalu.

Kendati kebocoran data sudah terjadi dua tahun yang lalu, masih ada ancaman kejahatan siber yang mengintai para pengguna Facebook yang jadi korban kebocoran data ini.

Begitulah menurut Chief Technology Officer (CTO) dari firma intelije kejahatan siber Hudson Rock, Alon Gal, yang juga orang pertama yang menemukan kebocoran data ini di internet pada Januari lalu.

Baca Juga: Kebobolan Napi Pria hingga Tahanan Wanitanya Bebas Main TikTok, Kalapas Dinonaktifkan Usai Klarifikasi Kebenarannya: Kami Bakal Cari si Pengunggah Video!

Gal mengatakan, informasi pribadi yang bocor dapat memberikan informasi berbagai bagi para penjahat siber.

Informasi ini dapat digunakan untuk melakukan penyamaran bahkan penipuan atas nama korban kebocoran data ini.

"Basis data berisi informasi pribadi sebesar itu pasti akan dimanfaatkancybercriminaluntuk melakukan serangan rekayasa sosial atau upaya peretasan," kata Gal. (*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Facebook, KompasTekno