Find Us On Social Media :

Terpaksa Bayar Uang Tebusan yang Diminta KKB, Bupati Pertimbangkan 2 Jenazah Guru Korban Penembakan yang Telah Membusuk: Negara Tidak Pernah Kalah!

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID - Kasus penembakan yang terjadi di Puncak, Papua kini berakhir memilukan.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews sebelumnya, telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Sabinus Walker hingga menyebabkan guru menjadi korban.

Jasad dua guru kemudian ditahan dan kelompok kriminal tersebut meminta uang tebusan.

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, pihaknya terpaksa memenuhi permintan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Baca Juga: Lagi Lepas Penat Usai Berlaga Kontra PSIS, Kapten PSM Ngaku Panik hingga Hampir Nekat Lompat dari Jendela Hotel Saat Gempa Malang Terjadi: Satu Tim Berhamburan Keluar

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB meminta uang sebagai syarat pemerintah ingin mengevakuasi jenazah guru korban penembakan.

Diketahui evakuasi dua jenazah guru korban penembakan KKB yang berada di Distrik Beoga tidak bisa dilakukan karena KKB menduduki Lapangan Terbang Beoga sejak Jumat (9/4/2021).

Jika uang itu diberikan maka mereka akan membiarkan pesawat mendarat di Beoga.

"Setelah negosiasi, apa yang mereka (KKB) minta untuk bisa jenazah keluar (dievakuasi) maka mereka minta sesuatu (uang). Sehingga dengan hati yang berat, dengan pertimbangan kemanusiaan karena jenazah mulai membusuk, mau tidak mau kita penuhi permintaanya," ujar Wandik ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/4/2021) sore.

Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-aling, Pakar Komunikasi Lantang Sebut Atta Halilintar Merupakan Teladan yang Salah: Ketimpangan Kaya Miskin di Indonesia Masih Tinggi!

"Negara tidak pernah kalah, ini hanya karena faktor kemanusiaan maka kita penuhi permintaan mereka," sambungnya.

Namun Wandik menolak memberitahukan berapa uang yang diberikan kepada KKB.