Dapat Rejeki Lebih di Tengah Pandemi, Mimpi Kakek 70 Tahun Penjaga Makam Menteng Pulo Ini Perlahan Terwujud: Lagi Nabung Buat Biaya Kuliah S2 si Bungsu

Senin, 12 April 2021 | 13:42
(TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Sosok Gino, penjaga makam di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan pada Minggu (11/4/2021).

Gridhot.ID - Pandemi Covid-19 hingga kini masih belum teratasi secara menyeluruh.

Dampak dari pademi ini membuat sektor perekonomian melemah.

Akibatnya banyak orang yang berkurang pendapatannya.

Baca Juga: Etika Jadi Nomor Satu, Nagita Slavina Diharuskan Begini Saat Bertemu dengan Teman-teman Ibunya, Sahabat Rieta Amalia Dibuat Kaget Tak Percaya

Hal ini sangat dirasakan bagi pekerja yang tak menentu pendapatannya.

Namun ternyata hal tersebut justru memberi rejeki lebih sosok penjaga makam Pemakaman Umum Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.

Pria bernama Gino (70), bercerita saat ini pendapatannya mengurus makam lebih baik ketimbang awal Pandemi Covid-19 tahun lalu.

Baca Juga: Hadirnya di Pernikahan Atta-Aurel Tuai Sorotan, Ternyata Jokowi Punya Kedekatan Historis dengan Kakak Ashanty Jauh Sebelum Jadi Presiden, Begini Cerita Lengkapnya yang Tak Banyak Orang Tahu

Bagi Gino dan sesama penjaga makam lainnya, momen ini menjadi titik balik untuk menuai rezeki.

Meski sudah memasuki usia senja, kakek asal Desa Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut masih terlihat gigih menjaga dan membersihkan makam.

Siang yang terik itu, Gino terlihat masih kuat mondar-mandir dipanggil peziarah yang datang untuk menanyakan terkait kondisi makam.

Bisa dibilang, kakek bertubuh kurus itu termasuk petugas makam yang paling tua di sana.

Maka tak heran, Gino kini sudah memiliki banyak sekali ahli waris yang meminta makamnya dibersihkan.

Baca Juga: Bakal Nikahi Anak Crazy Rich Solo, Boy William Bakal Gelar Pesta Pernikahan di 3 Kota, Tolak Tayang di Televisi dengan Alasan Ini

Sudah ada 100-an lebih makam yang diurusnya.

Ia mengaku hafal semua para ahli waris. Makam-makam itu ditandai dengan nama inisialnya berwarna kuning di bagian belakang makam.

"Kalau tulisan GN berwarna kuning di makam, itu saya semua (yg urus)," ujar Gino dengan suara pelan kepada TribunJakarta.com.

Baca Juga: Hotma Sitompul Buka Pintu Rujuk, Curhatan Desiree Tarigan Diungkap Hotman Paris, Kuasa Hukum Ibunda Bams Pesimis Akan Hal Ini

Ahli waris membayar jasanya secara bulanan hingga tahunan. Ia tak pernah mematok tarif jasanya untuk membersihkan makam.

Ia menerima berapa pun uang yang diberikan ahli waris.

Pergi pulang dari Cilebut

Awalnya, Gino dan istrinya Sa'wanah Said (61) tinggal di kawasan Menteng Dalam, dekat TPU Menteng Pulo.

Kemudian pada tahun 1983, mereka pindah ke kawasan Cilebut, Jawa Barat. Sejak itu, Gino naik kereta api menuju TPU Menteng Pulo untuk bekerja menjadi penjaga makam.

"Mondar mandir naik kereta. Dari Cilebut berangkat jam 8 pagi," terangnya.

Baca Juga: Persiapan Sudah Rampung dan Bakal Naik Pelaminan di Pertengahan Tahun, Boy William Justru Belum Siapkan Tanggal Pernikahan, Ternyata Ini Alasannya

Namun, berhubung menjelang Ramadan, Gino dan Sa'wanah menginap di rumah temannya di dekat TPU.

Sebab, ia memperkirakan para peziarah sudah berdatangan sejak pagi.

Baca Juga: Dinner Bareng Tanpa Mayangsari, Khirani Trihatmodjo Diam-diam 'Curi' Foto Bambang Trihatmodjo, Panggil Sang Ayah dengan Sebutan Ini

Bisa Kuliahkan Anak

Gino memiliki lima anak. Dari kelima anak itu, anak bungsunya mengenyam bangku kuliah.

Dari pemberian para ahli waris, uang itu dikumpulkan untuk biaya kuliah anak perempuannya yang bernama Lutfi Wulandari (25).

Pada tahun 2019, Lutfi berhasil lulus S1 jurusan Hukum di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung berkat hasil keringat ayahnya itu.

Gino mengatakan ia mengeluarkan kurang lebih Rp 7 juta setiap tahun untuk biaya hidup anaknya itu di Bandung.

Selepas lulus, Lutfi sempat diterima kerja di luar kota, tetapi Gino tak setuju. Ia menyarankan Lutfi untuk mencari kerja di Jakarta saja.

Akan tetapi, anaknya belum mendapatkan kerja karena terhalang situasi pandemi.

Baca Juga: Ogah Rujuk dengan Yoyo Padi Meski Sudah Menjanda Belasan Tahun, Rossa Justru Tak Terima Disebut Single Parent, Apa Alasannya?

Sa'wanah, yang saat itu sedang menemani suaminya bekerja, menambahkan Gino tak ingin anaknya itu bekerja terlalu jauh.

Untuk mengisi kekosongan waktu, anaknya aktif mengikuti kegiatan di Karang Taruna.

Lutfi sempat menjadi petugas sensus penduduk di permukiman sembari mencari kerja.

Baca Juga: Iseng Pasang Tato di Tangan, Betrand Peto Habis Kena Damprat Ruben Onsu, Suami Sarwendah Langsung Beri Ancaman Keras: Makanya Jangan Ngerjain Orang Tua

"Dia aktif di karang taruna dekat rumah. Sempat jadi petugas untuk mendata warga," ungkapnya.

Anaknya juga memilki cita-cita lain. Lutfi berniat meneruskan kuliah S2 Hukum untuk menjadi notaris. Namun, ia tersandung oleh biaya yang cukup mahal.

"Dia mau S2 juga, pengen jadi notaris katanya sih begitu, dia kerja sembari kuliah" lanjutnya.

Gino ingin mewujudkan cita-cita anaknya itu.

Saat ditanya tentang pendapatannya, ia menjawab bahwa sedang mengumpulkan uang untuk kuliah anaknya itu.

Baca Juga: Rumah Cita Citata Dijual Rp 2,7 Miliar, Netizen Merinding Lihat Kondisinya, Sosok Ini Beri Pembelaan: Itu Bukan Serem Tapi...

"Di Bandung dia sudah lulus S1. Sudah sarjana hukum, sekarang mau S2. Mau naik ke S2 ini mogok makanya saya tunda," ucap Gino.

Sa'wanah memiliki alasan anaknya harus menempuh pendidikan bangku kuliah. Sebab, zaman dulu dengan saat ini jauh berbeda.

"Jaman dulu enggak harus pendidikan tinggi. Dulu enggak tinggi bisa jadi pegawai bank. Sekarang harus S1," ungkapnya.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber tribunnews, TribunJakarta.com