Gridhot.ID - Belakangan ini, Indonesia sedang banyak diancam bencana.
Baru-baru kemarin daerah Malang, Jawa Timur sedang diguncang gempa besar.
Melansir dari Kompas.com, gempa tersebut berkekuatan 6,7 skala richter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan gempa berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.
Kini BMKG kembali mewanti-wanti bahwa gelombang tsunami tiga meter ancam wilayah Sumenep Madura.
Soal potensi tsunami di Sumenep Madura disampaikan BMKG secara langsung .
Itu semua demi persiapan soal mitigasi bencana masyarakat Sumenep Madura.
BMKG juga mengungkap tiga faktor penyebab potensi tsunami di Sumenep Madura.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menyebutkan, tsunami itu diperkirakan memiliki ketinggian mencapai 3 meter, atau 2,8 meter lebih.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan langsung analisis kabar buruk bagi masyarakat Kabupaten Sumenep di Pulau Madura ini.
Hasil analisis berpotensi tsunami sudah disampaikan langsung ke Bupati Sumenep Achmad Fauzi pada 3 April 2021 lalu.
"Kami sampaikan beberapa hasil analisis BMKG, bahwa perlu untuk dilakukan dan ditingkatkan mitigasi bencana. Terutama gempa dan tsunami," kata Dwikorita Karnawati pada Selasa (6/4/2021).
Berdasarkan perhitungan pihak BMKG, jika terjadi tsunami di wilayah Sumenep, ketinggiannya sudah diprediksi mencapai hampir tiga meter atau tepatnya 2,8 meter lebih.
"Yang dekat pelabuhan itu diwaspadai, itu tertinggi, dan waktu datangnya itu yang cepat. Sehingga jika menunggu sirene sudah terlambat. Itulah pentingnya sosialisasi," paparnya.
Ditanya faktor apakah yang bisa menyebabkan tsunami di Kabupaten Sumenep, Dwikorita Karnawati mengaku ada tiga faktor yang menyebabkan Sumenep berpotensi tsunami.
Tiga faktor itu diantaranya, faktor pertama patahan kambing.
"Posisinya di selatan Madura, sekitar Sumenep," katanya.
Faktor kedua ialah patahan flores, yang ada di flores sampai bali.
Sedangkan yang ke tiga tumpukan lempeng di subduksi (zona) selatan pulau Jawa.
Dari ketiga faktor itu katanya, yang perlu diwaspadai adalah faktor patahan kambing.
"Kalau faktor patahan flores dan tumpukan lempeng dampaknya tidak serius, karena tidak lebih dari setengah meter," ungkapnya.
Masyarakat Diminta Tak Panik
Badan Penanggulangan Bencana Daerah / BPBD Kabupaten Sumenep meminta masyarakat tidak perlu panik tentang potensi tsunami dahsyat setinggi 2,8 meter hingga tiga meter di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.
Meski begitu, BPBD Kabupaten Sumenep meminta masyarakat yang tinggal di Kabupaten Sumenep, Madura tetap waspada.
Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan hasil kajian ilmiah potensi tsunami itu hanya sesuai rilis dari BMKG.
"Isu tsunami hanya potensi sesuai dengan rilis BMKG pusat dan belum tentu terjadi dalam waktu dekat. Namun, tetap perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan," kata Abd. Rahman Riadi saat dihubungi pada Rabu (7/4/2021).
Dengan beredarnya kabar potensi tsunami melanda Sumenep ini, pihaknya akan melakukan mitigasi terkait potensi bencana alam tersebut. Termasuk dukungan sarana prasarana dan rambu-rambu jalur evakuasi.
"Hal ini perlu adanya sinergitas dari para pihak," katanya.
Ditanya di daerah mana saja yang berpotensi tsunami di Kabupaten Sumenep ini, pihaknya menyebutkan wilayah yang berpotensi terjadi tsunami di antaranya seperti di Kecamatan atau pulau Raas, Sapudi, Talango dan sebagian pesisir Kecamatan Kalianget.(*)