Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Sulit Disentuh Aparat, Kampung Narkoba di Palembang Nyatanya Punya Pasukan Bayaran yang Bakal Serang Polisi Tanpa Ampun dengan Petasan, Diduga Punya Beking Kuat Selama Ini

Selasa, 13 April 2021 | 17:42
Grid Networks Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri didampingi Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Satya Putra saat menunjukkan barang bukti dari hasil penggerebekan kampung narkoba di Tangga Buntung Palembang, Minggu (11/4/2021)
(Sripo/ Andi Wijaya)

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri didampingi Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Satya Putra saat menunjukkan barang bukti dari hasil penggerebekan kampung narkoba di Tangga Buntung Palembang, Minggu (11/4/2021)

Gridhot.ID - Sedang heboh terkait kampung narkoba yang berada di kawasan tangga buntung, Palembang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, polisi akhirnya mampu menggerebek kampung narkoba tersebut meski harus menghadapi perlawanan sengit.

Polisi mengakui sempat kesulitan menangkap sejumlah orang saat menggerebek kampung narkoba di kawasan Tangga Buntung, Palembang, Minggu (11/4/2021).

Penyebabnya, saat itu sejumlah orang yang berjaga langsung memberitahukan kehadiran polisi dengan memberikan kode menyalakan petasan.

Dikutip Gridhot dari Tribun Sumsel, belakangan diketahui petasan itu dinyalakan oleh orang suruhan yang dibayar Rp 200 ribu per hari per orang.

Kasat Narkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi mengatakan, informasi yang didapatkan di lapangan ternyata yang menghidupkan petasan-petasan tersebut orang suruhan.

"Kurang lebih 15 orang," ujarnya Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Acara Perpisahan SMAN 1 Tanjabbar Ala Dugem di Kantor Bupati Berujung Panjang, Ketua EO Jadi Tersangka, Kabag Umum Pemkab Sampai Kasat Pol PP Bakal Dipecat

Ia mengungkapkan, fakta tersebut masih dalam pengembangan.

Lokasi kampung narkoba di kawasan Tangga Buntung, Kota Palembang, akhirnya digerebek polisi.

Selama ini kampung narkoba ini sulit disentuh karena diduga dibekingi sejumlah oknum.

Dengan perencanaan matang yang dirancang seminggu, operasi penggerebekan dilaksanakan, Minggu (11/4/2021).

Suasana mencekam sempat mewarnai jalannya penggerebekan yang dilakukan aparat kepolisian di kampung narkoba kawasan Tangga Buntung Jalan Sidoing Lautan, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Minggu (11/4/2021).

Kasat Narkoba Polrestabes Palembang, AKBP Andi Supriadi mengatakan, warga sempat memberikan perlawanan dengan menghujani petasan ke arah aparat kepolisian saat melakukan penggrebekan.

"Banyak sekali petasan yang dihidupkan di sana tadi. Wilayah lorong-lorong itu tadi sudah gelap dengan asap," ujarnya.

Baca Juga: Tak Pernah Cari Bilqis Sejak Bayi Hingga Sekarang, Enji Baskoro Disindir Ayu Ting Ting Cuma Bisa Koar-koar di TV, Begini Nasib Anak Semata Wayangnya di Masa Depan Menurut Terawangan Anak Indigo

Memiliki rata-rata bangunan bertingkat, warga di kawasan tersebut dengan mudahnya menghujani petasan dari atas ke arah aparat.

Andi berujar, perlawanan itu sudah diduga sebelumnya sehingga sebelum berangkat seluruh anggota diingatkan untuk waspada pada serangan dari atas.

"Sebelum kita berangkat, anggota sudah saya ingatkan bahwasanya mata kita harus tajam melihat ke segala sisi. Jadi saat di dalam, kita tadi juga memfokuskan mata untuk melihat ke atas. Faktanya memang benar, kita di dalam itu dihujani petasan. Suasana sudah gelap karena asap saat penggrebekan dilakukan," ujarnya.

Selain untuk menghambat petugas, petasan yang dilemparkan faktanya juga berfungsi sebagai pertanda antar sesama warga di kawasan tersebut.

Diungkapkan Andi, bila kampung narkoba itu memiliki benteng-benteng yang sudah terorganisir satu sama lain.

Khususnya untuk menghadapi petugas jika terjadi penggrebekan.

"Jadi mereka ini ada benteng-bentengnya. Begitu kita masuk, mereka akan memberi informasi ke dalam. Dan selain petasan sebagai tanda, bentuk dari benteng yang mereka siapkan adalah HT dan rekaman CCTV untuk memberikan informasi. Jadi banyak benteng - benteng ini yang ditangkap dan tetap kita proses," ujarnya," ujarnya.

Baca Juga: Tangisan Desiree Tarigan dan Kemarahan Hotma Sitompul Dikuliti Pakar, Orang Tua Bams Disebut Jago Bersandiwara: Ini Aktor Keren Dua-duanya, Hati-Hati!

Diketahui, ada 3 lorong yang jadi target penggrebekan di Tangga Buntung yakni Lorong Manggis, Lorong Cek Latah dan Lorong Gayam.

Dikatakan mantan Kabag Ops Polres Prabumulih ini, diperlukan waktu satu minggu untuk merencanakan penggrebekan tersebut.

"Banyak hal yang mesti dilakukan sebelum penggerebekan seperti pemetaan lokasi, karena tiga lorong ini sangat sulit dan tembus kemana - kemana. Namun itu bukan jadi halangan buat kita karena kita sudah petakan semua. Kita petakan setiap hari dan kita juga ada informan. Kita petakan setiap lorong, untuk mengetahui harus berapa kekuatan yang kita pasang disitu," ujarnya.

Dari hasil penggerebekan tersebut, diamankan 65 orang yang terdiri dari 59 laki - laki dan 6 perempuan.

Aparat juga berhasil mengamankan barang bukti diantaranya 1.5 kg sabu di plafon rumah bandar bernama Ahmad Fauzi alias Ateng.

Namun Ateng berhasil melarikan diri saat penggrebekan terjadi.

"Tapi kita berhasil menangkap salah satu target utama lainnya bernama Juni. Ada juga Hijriah yang merupakan istri Ateng berhasil diamankan. Selain itu kita juga mengamankan pembantu dan anak Ateng. Kita akan tetap sidik perkara ini secara profesional dan Ateng akan kita tetapkan DPO (daftar pencarian orang)," ujarnya.

Baca Juga: Lagi Sibuk Seleksi Pemain RANS Fc, Billy Syahputra Kena Skakmat Kepolosan Hengky Kurniawan yang Ungkit Amanda Manopo, Sang Politisi: Kenapa Bisa Putus, Nggak Nyesel?

Sebelumnya diamankannya, 65 orang saat pengerebekan yang dilakukan tim gabungan Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang di kawasan Tangga Buntung, Minggu (11/4/2021).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra melalui Kasat Narkoba AKBP Andi Supriadi mengatakan ke 65 orang yang diamankan akan diperiksa selama 3x24 jam.

"Ada beberapa yang terbukti menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine. Selanjutnya kita akan berkordinasi dengan BNNP untuk memperoses para pelaku," ujarnya Senin (12/4/2021).

Lanjut AKBP Andi mengakatan, para pelaku masih di tahan selama 3x24 jam di Polrestabes Palembang.

"Kita masih mendalami apa saja peran pelaku, apakah mereka pemilik sajam dan lain-lain," katanya.

Ia menjelaskan, target utama dalam pengerbekan di TKP yaitu Juni dan Hijiriah.

"Keduanya sudah kita amankan, dan kami duga keduanya merupakan bandar besar," jelasnya.

Baca Juga: Sumber Kekayaannya Melimpah Ruah, Rieta Amalia Cuma-cuma Berikan Rafathar Black Card Alias Kartu Kredit Miliarder Khusus Buat Jajan, Netizen Auto Heboh: Kalau Gue Buat Beli Sembako

AKBP Andi mengungkapkan, barang bukti sabu seberat 1,5 kg berhasil diamankan di rumah Hijriah yaitu istri Ateng.

"Kami duga Ateng pada saat kejadian ada di rumahnya namun karena ia mengetahui sehingga kami duga Ateng melarikan diri dan saat ini masih dalam DPO," ungkapnya.

Ia mengenaskan, agar Ateng segera menyerahkan diri.

"Kami tegaskan untuk Ateng menyerahkan diri. Kami sudah mengetahui identitasnya, apabila melakukan perlawanan pada saat akan ditangkap akan kami berikan tindakan tegas dan terukur," tutupnya

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Sumsel