Gridhot.ID - Belakangan ini atlet voli Indonesia Aprilia Manganang tengah menjadi sorotan.
Diberitakan GridHot sebelumnya, mantan atlet voli putri nasional itu baru saja melaksanakan operasi terkait kondisi yang dideritanya, yakni hipospadia.
Aprilia Manganang sebelumnya telah menyatakan diri kalau dirinya merupakan laki-laki tulen dari segala pemeriksaan yang ada.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil rekam medis RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Adapun pemeriksaan meliputi kadar hormon testoteron, urologi, dan MRI.
Serda Aprilia Manganang sudah menjalani operasi tahap pertama dari dua tahap operasi koreksi yang akan ia jalani.
Sementara itu dilansir dari GridStar.id, setelah resmi berganti status menjadi pria, Aprilia Manganang pun mengubah namanya sebagai Aprilio Perkasa Manganang.
Pergantian ini disahkan di Pengadilan Negeri Tondano, Jumat, (19/3/2021).
Setelah itu, dirinya mendapat tugas baru sebagai prajurit TNI Angkatan Darat dan mendapat posisi baru di sana.
Kini ia terus mendapat perhatian dari Ksad TNI AD, Jenderal Andika Perkasa.
Kali ini, Andika meminta agar Aprilio bisa mengejar ketertinggalannya dalam bidang pendidikan agar memiliki wawasan yang lebih luas.
Andika mengatakan bahwa selama ini, akademis Aprilio tertinggal jauh sebab ia fokus menjadi atlet sejak kecil.
Dalam video di kanal Youtube TNI AD, Andika meminta bantuan langsung dari Profesor Yohanes Surya.
"Jadi, dua ini (Aprilio dan Amasya Manganang) tumbuhnya memang tidak sempurna. Dia secara psikilogis, memulai karier sebagai atlet lebih muda, sejak dia SMP. Sehingga secara akademiknya itu dia tertinggal," ucap Andika saat mengundang Profesor Yohanes.
Terlebih lagi, Aprilio juga berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga ia tidak bisa mengejar sekolahnya.
Profesor Yohanes adalah seorang fisikawan unggulan iNdonesia yang mencetak juara-juara olimpiade sains Internasional.
"Ini yang perlu dikasih program sama Prof, tapi nggak usah yang sampai jadi juara. Hanya memberikanfoundation, agar dia lebih berpengetahuan, lebih bisa berpikir secara intelektual," ucap Andika lagi.
Profesor Yohanes menyambut dengan semangat usulan tersebut.
"Nah, kalau gitu kita mulai sekarang saja," kata Prof. Yohanes,
"Saya datang ya, nanti. Saya datang ke rumah sakit aja," lanjut Profesor Yohanes.
Amasya Manganang memang saat ini masih dirawat di rumah sakit pasca-operasi hipospadia seperti sang adik.
"Yang diajari bukan hanya akademik, tapi juga etika,manner, gitu ya? Kita berangkat," sahut Andika.
Andika dan Profesor Yohanes mendatangi kamar rawat Amasya Manganang.
Di ruangan itu juga ada Aprilio dan kedua orangtuanya.
Andika meminta Prof. Yohanes menyusun program pendidikan untuk Amasya dan Aprilio dan juga memberi penilaian seperti sekolah pada umumnya.
"Manganang, udah belajar apa aja? Matematika, hitung-hitungan gitu bisa? Penjumlahan, perkalian gitu bisa?" tanya Prof. Yohanes pada Aprilio.
Aprilio hanya menganggukkan kepalanya.
"Nggak apa-apa, kita belajar itu suka," kata Prof. Yohanes.
Andika memasrahkan program pendidikan untuk Amasya dan Aprilio pada Profesor Yohanes.
Menurut Andika, belajar menghitung itu sangat penting sehingga semua harus menguasai ilmunya.
"Besok asisten saya ke sini ya, bawa video saya mengajar tentang kali, bagi, tambah kurang, pecahan, desimal, kamu pelajari 5 hari harus sudah ada hasilnya," jelas Prof. Yohanes ke Aprilio.
Ksad TNI AD Jenderal Andika Perkasa juga memberi semangat belajar untuk Amasya dan Aprilio.
"Sip, semangat ya!" kata Andika.
Diharapkan program pembelajaran ini bisa diserap dengan baik oleh Serda Aprilio dan Amasya agar bisa mengembangkan kecerdasan akademik dan intelektual.(*)