Gridhot.ID-Siapa yang tak kenal dengan komentator laga sepak bola Valentino Simanjuntak?
Melansir dari Kompas.com, Valentino Simanjuntak dikenal sebagai komentator 'lebay' saat mengomentari pertandingan sepak bola.
Tak jarang ia heboh sendiri hingga berteriak-teriak saat sedang mengomentari sebuah pertandingan.
Namun, gegara itu, nama Valentino Simanjuntak belakangan jadi buah bibir netizen Indonesia.
Ramai di media sosial Twitter soal gerakan mute massal yang ditujukan kepada komentator sepak bola Valentino Simanjuntak.
Persoalan ini menjadi perhatian netizen, bahkan sempat trending di Twitter.
Netizen ramai-ramai menuding jika Valentino yang diketahui sedang memandu jalannya turnamen sepak bola Piala Menpora ini terlalu berlebihan saat menjadi komentator.
Memang Valentino diketahui seringkali bersemangat dan berteriak saat memandu pertandingan, nggak jarang dia melontarkan kata-kata yang berbeda dari komentator lainnya.
Inilah yang dianggap bagi para pecinta sepak bola terlalu berlebihan.
Salah satu akun Twitter @SiaranBolaLive membagikan postingan terkait hal ini pada Senin (13/4/2021).
Diketahui dari tangkapan layar, semua hal ini berawal dari mention akun sepak bola Bali United kepada stasiun televisi Indosiar yang menuliskan, "Rikues besok jangan terlalu banyak hiperbola".
Mention tersebut diketahui telah dihapus.
Bahkan dalam postingan tersebut juga disertai dengan tangkapan layar postingan mantan presenter olahraga, Olan Fatah yang bertuliskan, "Membawakan acara di sepak bola itu 70% memberi info dan pembelajaran, 30% hiburan atau aksesoris.
Jangan kebalik, kalau kebalik mah mending bawain acara kayak Dahsyat. Full Hiburan," tulisnya.
Diketahui jika postingan Olan Fatah yang viral itu telah lama diposting dan baru naik lagi ketika gerakan mute massal ini mencuat di media sosial.
Hal ini dia sampaikan dalam postingan Twitternya @OlandFatah.
Terkait hal tersebut Valentino "Jebret" menanggapi melalui Twitternya @Radotvalent, ia berkata kepada Twitter Bali United memohon agar postingan soal hiperbola tersebut jangan dihapus.
Lalu, dia melanjutkan sikap respeknya kepada tim tersebut dan mengungkapkan beberapa hal baik yang dimiliki Bali United, seperti supporter dan fasilitasnya.
Membalas soal hiperbola, Valen menyindir melalui tweet selanjutnya, dia menuliskan, "Eh hiperbola gak si gue bilang begitu?? Nanya aja kalo hiperbola besok-besok nggak akan gue info lagi, tapi setau gue sih bener begitu, nggak gue lebih-lebihin.
Yahhh dihapus postingan twitternya gue delete soon juga ahh," tulisnya.
Jika melihat postingan yang disertai tagar #gerakanmutemassal, banyak netizen yang beranggapan jika pertandingan sepak bola yang dibawakan Velentino membuat mereka nggak mau menonton sepak bola Indonesia.
Bahkan, ada juga yang bilang jika komentarnya yang berlebihan saat memandu pertandingan begitu annoying, tidak berkualitas, bukannya ngomongin taktik malah hal yang nggak penting.
Selain itu, banyak juga yang merindukan sosok komentator-komentator sepak bola yang dianggap berkualitas seperti Bung Tris, Bung Towel, Bung Olan, dan Bung Joe.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini, Selasa 13 April 2021 di Berbagai Kota di Indonesia
Terkait hal ini, salah satu akun Twitter @SerieA_Lawas juga ikut bersuara dengan membagikan postingan gambar disertai tulisan, "Gerakan Mute Massal. Karena sejatinya penikmat sepak bola juga butuh edukasi, bukan pendengar teriakan yang menimbulkan polusi".
Hingga artikel ini ditulis, tagar gerakan mute massal yang ditujukan kepada Valentino Simanjuntak masih bertengger di trending topic Twitter dan masih ramai diperbincangkan.(*)