Gridhot.ID - Rusia dengan Amerika Serikat sejak dulu hingga sekarang masih terlibat perang dingin.
Kedua negara ini selalu bersaing di bidang apapun dan tak jarang memicu konflik.
Baru-baru ini dilansir dari Intisari-Online, Dalam konfrontasi Ukraina dengan Rusia, AS mendukung Ukraina dan berjanji akan membantu mereka mengusir Rusia.
Bahkan Rusia dengan tegas menyebut Amerika Serikat sebagai musuh dan meminta kapal perang AS untuk menjauh dari Krimea "demi kebaikan mereka sendiri".
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan dua kapal perang AS akan tiba di Laut Hitam pekan ini, di tengah peningkatan pertempuran di Timur Ukraina.
Pasukan Ukraina memerangi separatis yang mendapat dukungan Rusia dalam konflik di wilayah Timur negara mereka, yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.
Baca Juga: Dengan Wajah Terharu, Rizki DA Elus Kepala Anaknya yang Baru Lahir, Iis Dahlia: Alhamdulillah
"Amerika Serikat adalah musuh kami dan melakukan segala yang bisa mereka lakukan untuk merusak posisi Rusia di panggung dunia," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia dan dilansir Kontan.co.id dari Reuters.
“Kami tidak melihat elemen lain dalam pendekatan mereka. Itu adalah kesimpulan kami,” ujarnya.
“Kami memperingatkan Amerika Serikat, akan lebih baik bagi mereka untuk menjauh dari Krimea dan pantai Laut Hitam kami. Itu untuk kebaikan mereka sendiri,” tegas dia.
Tantangan serius bagi Rusia
Barat membunyikan alarm atas apa yang mereka katakan sebagai penumpukan besar pasukan Rusia di dekat perbatasan Timur Ukraina dan di Krimea. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Selasa meminta Rusia untuk menarik pasukannya.
Rusia mengatakan, pihaknya menggerakkan pasukan sesuai keinginannya, termasuk untuk tujuan pertahanan, dan secara teratur menuduh NATO mengacaukan Eropa dengan memindahkan infrastruktur militernya lebih dekat ke perbatasan negeri beruang merah.
Dukungan militer AS untuk Ukraina, menurut Ryabkov, merupakan tantangan serius bagi Rusia.
Ia pun menuduh Amerika Serikat dan NATO mengubah Ukraina menjadi "tong mesiu" dengan meningkatkan pasokan senjata.
Washington menyebutkan, Ukraina membutuhkan tentara yang kuat untuk mempertahankan diri dari potensi agresi Rusia.
"Setiap ancaman bagi kami hanya menegaskan keyakinan kami bahwa jalur kami adalah yang benar," kata Ryabkov.
Dia pun memperingatkan kapal perang AS di Laut Hitam untuk menjaga jarak, mengingat apa yang ia katakan adalah risiko tinggi dari insiden yang tidak diharapkan.
“Sama sekali tidak ada yang bisa dilakukan kapal perang Amerika di dekat pantai kami, ini murni tindakan provokatif. Provokatif dalam arti kata langsung: mereka menguji kekuatan kami, mempermainkan saraf kami. Mereka tidak akan berhasil,” tegas Ryabkov.
Armada Laut Hitam Rusia berbasis di Krimea dan memiliki fasilitas rudal juga radar yang kuat di semenanjung tersebut.
Rusia mengonfirmasi pada Selasa, pihaknya memindahkan 15 kapal perang ke Laut Hitam dari Laut Kaspia untuk mengambil bagian dalam latihan.(*)