GridHot.ID - Masih ingat dengan sosok Mama Lauren?
Melansir TribunBatam.id, sosoknya sempat begitu fenomenal dengan ramalan-ramalan jitunya.
Ya, Mama Lauren merupakan salah satu peramal kondang di Indonesia.
Ia lebih dulu dikenal masyarakat jauh sebelum peramal lain seperti Mbak You, Mbah Mijan, maupun Denny Darko.
Kabar meninggalnya Mama Lauren pun sempat menghebohkan publik.
Dilansir dari Grid.id, apa saja warisan yang ia berikan?
Mei 2010 lalu, Krishna Mantra Prabawa, anak kedua Mama Lauren tak menunjukkan benda atau kertas apapun yang disebut sebagai barang wasiat.
Ketika ditanya apa barang warisan yang ditinggalkan, Krisna hanya tersenyum.
Ia pun menjelaskan warisan dari mendiang paranormal kondang itu.
"Mama mengajarkan saya untuk rendah hati, jujur, jangan jadi yang khilaf, jadi orang jangan pernah berbohong dan petuah-petuah lainnya."
"Itulah warisan yang Mama tinggalkan buat kami," katanya dengan mata berlinang.
"Kalau saya sedang berada di tempat yang baik, jangan pernah lupa sama yang bawah," lanjutnya.
Bungsu dari dua bersaudara ini mengatakan, warisan yang diberi Mama Lauren sangat berharga baginya dan keluarga.
Pasalnya, karena warisan itulah, ia dan kakaknya tumbuh menjadi anak yang berguna.
"Perlu diingat, tidak ada benda berharga atau apapun. Warisan yang berharga adalah kata-kata bijak yang diberikan Mami."
"Saya berpesan, siapapun yang kenal dan tahu Mama, ikuti nasihatnya."
"Kita memang kehilangan mama, tapi jangan hilangkan dia di hati kita," ucapnya.
Mama Lauren memang dikenal sebagai salah satu peramal kondang tanah air yang selalu ditunggu-tunggu komentarnya.
Perempuan bernama lengkap Laurentia Pasaribu ini lahir di Eindhoven, Belanda, 23 Januari 1932.
Lantaran berbagai ramalannya sering menjadi kenyataan, nama Mama Lauren kian melambung.
Mama Lauren disebut-sebut memperoleh kemampuan istimewa lantaran diturunkan nenek moyangnya.
Kabarnya, nenek moyang Mama Lauren adalah kaum gypsy yang punya kemampuan meneropong masa depan.
Dikutip dari gridpop.id, Mama Lauren ditinggal pergi oleh sang ibu, Anna Breche, kala usianya berusia tiga tahun.
Inilah yang membuatnya tak begitu mengenal seperti apa sosok sang ibu.
Hal yang sama juga dirasakannya terhadap sang ayah, Lau van Hoof, yang berasal dari Belgia.
Ia tak terlalu mendapat kasih sayang yang berlebih darinya.
Sebelum menikah dengan ibunya, Hoof pernah menikah dan memiliki tiga anak.
Belum lagi kesibukannya sebagai seorang arsitek membuatnya kerap bepergian ke sejumlah tempat.
Hoof pernah memboyong keluarganya ke Belanda dan kemudian kembali lagi ke Belgia.
Dalam usia yang terbilang masih kecil, Mama Lauren juga harus kehilangan ayahnya.
Sang ayah meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Ia kemudian dirawat ibu tirinya yang tak lain adalah tantenya.(*)