Gridhot.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Susno Duadji?
Sosok ini kerap muncul di berita pada tahun 2008 hingga 2009.
Susno Duadji atau yang bernama lengkap Komjen Pol (Purn.) Drs. Susno Duadji, S.H., M.Sc merupakan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat hingga November 2009.
Nama Susno Duadji menjadi perhatian publik saat institusinya bersitegang dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Konflik itu tambah menjadi - jadi setelah Susno meluncurkan kalimat Cicak melawan Buaya.
Kata Cicak itu merujuk pada KPK.
Kini, setelah mundur dari jabatannya dan meninggalkan ibukota, Susno Duadji hidup tentram di kampung halamannya, di Sumetera Selatan.
Bahkan kini sang jenderal beralih menjadi seorang petani.
Profesi baru Susno Duadji ini terungkap setelah ia memposting sejumlah foto di akun media sosial miliknya.
Sang jenderal tampak sedang melakukan aktivitas pertanian dengan berbagai jenis tanaman yang ditanamnya di lahan miliknya di kawasan Kecamatan Dempo Selatan yang memang merupakan tempat kelahirannya.
Tidak hanya menjadi petani saja, Susno Duadji juga mengajak semua masyarakat Pagaralam untuk tetap terus mengembangkan sektor pertanian di Pagaralam.
Bahkan dirinya memberikan sejumlah motivasi kepada petani untuk semangat bertani.
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji berada di lahan kebun miliknya di Kota Pagaralam.
Hal ini dibenarkan Suterimawati yang merupakan adik Susno Duadji.
Suterimawati mengatakan bahwa kakaknya tersebut memang saat ini sedang senang bertani saat pulang ke Pagaralam.
"Ya beliau saat ini sedang senang bertani. Bahkan setiap bulan kakak saya itu sering pulang ke Pagaralam kadang dua kali kadang tiga kali dalam sebulan dia pasti pulang ke Pagaralam," ujarnya saat ditemui Sripoku.com, Selasa (20/4/2021).
Saat pulang ke Pagaralam, Susno Duadji selalu mengunjungi semua lahan pertanian miliknya.
Bahkan dirinya tak segan turun langsung ke ladang untuk melakukan aktivitas pertanian.
"Beliau kadang membersihkan rumput di kebun miliknya. Dia mengatakan hal tersebut dia lakukan sembari berolahraga agar mendapat keringat," katanya.
Meskipun demikian, diungkapkan Sutri banyak yang menganggap aktivitas tani yang dilakukan sang Jenderal tersebut hanya sebuah pencitraan.
Padahal hal itu dilakukan kakaknya tersebut sebagai bentuk dukungan kepada petani di Pagaralam bahkan di Indonesia.
"Itu bukan pencitraan, beliau memang benar-benar sudah menjadi petani yang sukses.
Karena banyak jenis tanaman yang sudah beliau tanam mulai dari durian, vanili, kopi, kayu Gaharu sampai ke ubi kayu atau singkong dan semua sudah menghasilkan uang," jelasnya. (*)