Waspada! Marak Pencurian Data E-KTP untuk Diperjualbelikan dan Pinjaman Online, Pemerhati Kemanan Cyber Indonesia Beri Cara Pencegahannya

Senin, 26 April 2021 | 20:42
Tribunnews.com

Kasus Pencurian Data KTP untuk Pinjaman Online Marak, Begini Cara Melindunginya

Gridhot.ID -Baru-baru ini sebuah video yang mengulas tentang E KTP kembali viral.

Sebelumnya ada sebuah video @hellobpn memperlihatkan seorang pria memeriksa data NIK e-KTP dengn aplikasi online bernama CEK KTP & UMUR

Setelah itu,dilansir Gridhot.ID dari Twitter ramai juga tentang dugaan praktik penjualan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan hal itu menyita perhatian publik.

Baca Juga: Paras Cantiknya Disebut-sebut Mirip Rachel Vennya, Ini Sosok Rizki Riadiani, Tangan Kanan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang Bongkar Rahasia Keuangan Sultan Andara

Foto-foto KTP yang diduga milik orang lain yang diduplikasi tanpa sepengetahuan pemiliknya diunggah oleh akun Twitter @Pinjollaknat pada Selasa (20/4/2021).

KTP palsu itu kemungkinan besar akan digunakan untuk mengajukan kartu kredit atau pinjaman online.

Akun itu menuliskan, "Aku nggak pernah pake kartu kredit kok tiba-tiba ada tagihan kartu kredit? Aku nggak pernah pinjaman online kok tiba-tiba diteror punya hutang? Wow terkejut," tulisnya sambil menunjukkan kumpulan KTP.

Baca Juga: Kepalanya Menunduk dan Kata-katanya Terjeda Beberapa Detik, Panglima TNI Hadi Tjahjanto Tak Kuasa Menahan Kesedihan Kabarkan Gugurnya Awak KRI Nanggala-402: Prajurit Terbaik Hiu Kencana Telah Gugur

Hal seperti di atas,tak pernah mendaftar kartu kredit tapi tiba-tiba ada tagihan kartu kredit dan nggak memiliki pinjaman online tapi tiba-tiba diteror oleh penagih hutang.

Itu bisa jadi salah satu dampak penyalahgunaan data KTP.

Perlu kalian cermati terkait hal tersebut, pemerhati keamanan siber sekaligus staf Engagement and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang mengatakan, di era saat ini menurutnya cukup sulit untuk mengamankan data KTP.

Potensi kebocoran data KTP dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, "Ini sangat susah dijaga, karena kebocoran KTP bisa terjadi di mana-mana.

Soalnya data KTP dan KTP fisik itu dibuat di kelurahan, baru diserahkan ke kita. Rentangnya lumayan panjang," ujarnya pada Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga: Keluarga Arya Saloka Jadi Bulan-bulanan Netizen Hingga Diminta Ceraikan Sang Istri, Putri Anne Sampai Turun Tangan dan Berikan Sindiran Perih: Sehat Bet?

Selain itu, hampir semua aplikasi online baik keuangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain mengharuskan pengguna untuk menyerahkan bukti diri, "Bahkan aplikasi-aplikasi keuangan semacam untuk trading di bursa atau kripto pakai ini juga," tuturnya.

Ternyata ada beberapa usaha yang bisa dilakukan masyarakat agar data pribadinya tidak mudah disebarkan.

Untuk proteksi di bagian user KTP, masyarakat perlu berhati-hati saat meminjamkan KTP untuk difotokopi.

Baca Juga: Tagih Hal Ini ke Raja Dangdut Rhoma Irama, Elvy Sukaesih: Udah Janji Harus Ditepati Kan Tentunya

Selain itu, sebaiknya nggak sembarangan membagikan data KTP saat mengikuti layanan tertentu di internet.

Lalu bagi end user, sebisa mungkin hanya mengikuti layanan yang dipercaya saja.

Yerry mencontohkan, saat akan memasang internet diharuskan menyerahkan KTP, maka pastikan layanan tersebut bisa dipercaya.

Nah, itu tadi beberapa usaha yang bisa kalian ikuti, setidaknya bisa mencegah atau meminimalisir terjadinya tindak kriminal pencurian data KTP untuk pinjaman online yang marak terjadi.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Twitter