Dendam Kesumatnya Tak Terbendung, Putri Jenderal Qasem Soleimani Siap Jalankan Misi Pertamanya Sebagai Bos Militer Al Quds, Amerika Siaga

Rabu, 12 Mei 2021 | 16:42

Jenderal Iran Mayjen Qassem Soleimani

Gridhot.ID - Iran dan Amerika sudah tak lagi mempunyai hubungan baik sejakterjadinya pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani awal tahun 2020.

Dilansir dari intisari-online, saat itu, AS melakukan serangan udara dan menewaskan komandan militer Iran tersebut.

Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang ditargetkan AS di Bandara Internasional di Bagdad pada 3 Januari 2020.

Baca Juga: Diam-diam Mudik Tanpa Sepengetahuan Orang Tua, Pria Ini Buat Tangis Rindu Ibunya Pecah, Sampai Rumah Nyamar Jadi Pembeli Bensin Eceran

Sejak itu, Iran sudah berulang kali mengatakan akan membalas dendam atas kematian Qasem Soleimani.

Anak mendiang Jenderal militer Iran, Letjen Qassem Soleimani gantikan peran ayahnya jadi petinggi militer di Al Quds meski seorang wanita.

Zeinab Soleimani mungkin menjadi sosok asing di telinga kita, namun tidak demikian untuk para tentara Israel saat ini.

Baca Juga: Irish Bella Tak Kuat Dengar Ammar Zoni Ngorok Tiap Malam Saat Awal Nikah, Sang Suami Langsung Ngamuk Saat Dibelikan Alat Penjepit Hidung

Ia termasuk salah satu sosok yang cukup ditakuti meskipun masih berusia muda lantaran jabatannya yang tak main-main.

Bahkan yang terbaru, Zeinab menolak metode perundingan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.

“Menurut pendapat saya, ada dua solusi untuk rakyat Palestina; pertama adalah intifada dan perlawanan terhadap penindasan Israel,” kata Zeinab dikutip kantor berita Fars News Agency (FNA).

Zeinab mengatakan pendapatnya lewat saluran berita televise al-Mayadeen. “Alhamdulillah, kami melihat orang-orang terus berdiri teguh melawan penindasan ini,” lanjutnya.

Zeinab Soleimani mengemukakan sikapnya atas krisis terbaru di Yerusalem Timur kepada al-Mayadeen berbahasa Arab akhir pekan lalu, bertepatan Hari Quds Internasional.

Baca Juga: Masuk Dalam Zona Konservasi, Inilah Lokasi Wisata Pantai Tiga Warna Malang dengan Pesona Terumbu Karang yang Memanjakan Mata, Spot Wajib Bagi yang Hobi Snorkeling

Dia menambahkan selain intifada, rakyat Palestina juga membutuhkan dukungan dari negara lain.

"Organisasi hak asasi manusia, organisasi internasional, dan negara lain tidak boleh diam dalam menghadapi penindasan ini dan mereka harus mendukung rakyat Palestina," imbuhnya.

Zeinab Soleimani juga menolak pembicaraan dan membuat konsesi kepada rezim Zionis sebagai cara untuk menyelesaikan masalah Palestina.

Baca Juga: Tinggalkan Istrinya yang Sedang Hamil 9 Bulan, Sapri Nyatanya Sudah Siapkan Nama untuk Anaknya Sebelum Meninggal Dunia

Menurutnya Palestina akan dibebaskan sekarang jika perundingan menghasilkan dampak positif.

Hari Quds Internasional adalah acara tahunan yang menentang pendudukan Israel di Beitul-Muqaddas atau Baitul Maqdis.

Kolase Mirror/Fars News
Kolase Mirror/Fars News

Ayahnya Meninggal Dihujani Rudal Oleh Amerika, Putri Qassem Soleimani, Jenderal Tinggi Iran Kini Ambil Alih Posisi Penting di Al-Quds, Misi Pertama Perangi Israel!

Unjuk rasa dan demonstrasi anti-Zionis diadakan pada Jumat terakhir Ramadhan di negara-negara Muslim dan Arab di seluruh dunia, khususnya di Iran, serta sejumlah besar negara non-Muslim.

Hari Quds Internasional diinisiasi almarhum pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, pada 1979 sebagai cara untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina.

Ia menggarisbawahi pentingnya kota suci atau Al Quds bagi umat Islam.

Baca Juga: Kerap Kepergok Mesra di Belakang Kamera, Amanda Manopo dan Arya Saloka Kembali Diterpa Isu Miring Soal Cinlok, Angelica Manopo: Bersyukur Semoga Terbaik

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei dalam pidato hari Quds menekankan Israel bukanlah negara, tetapi basis teroris terhadap rakyat Palestina dan negara-negara Muslim lainnya.

"Sejak hari pertama, Zionis mengubah Palestina yang dirampas menjadi basis teroris. Israel bukanlah sebuah negara, tetapi kamp teroris melawan bangsa Palestina dan negara Muslim lainnya," kata Ayatollah Khamenei.

"Memerangi rezim lalim ini adalah memerangi penindasan dan terorisme. Ini adalah tanggung jawab kolektif," tambah Khamenei.

(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Tribunnews.com, intisari-online