GridHot.ID - Generasi saat ini mungkin kurang mengenal sosok AM Hendropriyono, mertua KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Padahal, diberitakan GridHot sebelumnya, l Hendropriyono merupakan salah satu intelijen Indonesia yang namanya sudah sangat terkenal di dunia.
Berikut profil dan biodata Hendropriyono mertua Jenderal Andika Perkasa.
Melansir Surya.co.id, sosok Hendropriyono baru-baru ini jadi sorotan karena baru saja berulang tahun yang ke-76.
Putrinya, Hetty Andika Perkasa menangis terharu saat mengungkap kebaikan sang ayah.
Hal ini tampak dalam unggahan instagram @a.mhendropriyono pada 7 Mei 2021 lalu.
Hetty Andika Perkasa mengungkap sosok sang ayah disertai linang air mata.
"Papa adalah laki-laki hebat yang pertama Hetty kenal. Papa selalu memeluk Hetty saat Hetty bersedih, saat Hetty menangis. Papa menegur dan mengingatkan Hetty saat Hetty berbuat salah," kata Hetty Andika dilihat di akun instagram @am.hendropriyono, Selasa 11 Mei 2021.
Hetty mengatakan sang ayah selalu menguatkan saat dirinya ketika terpuruk.
"Papa selalu menguatkan Hetty, bahkan disaat Hetty terpuruk, Hetty merasa gagal, papa selalu percaya bahwa Hetty bisa. Setiap ada ujian untuk Hetty, yang bilang Hetty kuat, Hetty kuat karena didikan papa," ucapnya.
Dia melanjutkan kata-katanya seraya menahan tangis.
"Selamat ulang tahun papa, semoga papa sehat, panjang umur dan bisa terus mendengar berita-berita suka cita dari Hetty, I love you papa, happy birtday," katanya.
Atas ucapan ultah dari sang anak, AM Hendropriyono mengaku menangis.
Dia mengaku menyesal karena baru menonton video tersebut setelah diberi tahu sang istri.
Atas kesalahan itu, AM Hendropriyono merasa tak lagi secerdas dulu.
"Ucapan selamat HUT dari anakku Hetty ytc ini mbuatku tak kuasa menahan air mata. Tdk ada kebahagiaan buatku selain mndptkan kebanggaan, krn melihat anakku bahagia. Yg tabah selalu ya sayang, dlm mnghadapi gelombang pasang dan surut di samudra khidupan yg ganas ini. Papa tetap mncintai kamu sp akhir hayatku. Papa mnyesal baru nonton video ini, krn mama yg mnunjukkannya. Td wkt ditanya ...papa kira videonya Arthur. Semakin sadar kini bhw opayut tdk lagi secerdas dulu. Trmkasih sweetheart atas ungkapanmu yg sgt mnyntuh hati papa ini. I will always love you," ucapnya.
Biodata Hendropriyono
Abdullah Mahmud Hendropriyono atau A.M. Hendropriyono merupakan seorang tokoh senior militer Indonesia.
Sosoknya sangat lekat dengan perkembangan intelijen di Indonesia.
Melansir dari Wikipedia, Hendropriyono lahir di Yogyakarta pada 7 Mei 1945
Ia menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Ia juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.
Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018
Pendidikan
Hendropriyono menempuh pendidikan dasarnya di SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta kemudian pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta
Melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri V bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Dr. Sutomo, Jakarta dan menyelesaikan jenjang SMA-nya di SMA Negeri II bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Gajah Mada, Jakarta.
Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang (lulus 1967), Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980), Sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko ABRI), yang lulus terbaik pada 1989 bidang akademik dan mendapat anugerah Wira Karya Nugraha.
Selanjutnya ia lulus Kursus Singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhannas).
Keterampilan militer yang pernah diikutinya antara lain adalah Para-Komando, terjun tempur statik, terjun bebas militer (Military Free Fall) dan penembak mahir.
Pendidikan umum Hendropriyono menjadikannya sebagai sarjana dalam bidang administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (UT) Jakarta, Sarjana Teknik Industri dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Bandung.
Ia juga meraih gelar magister administrasi niaga dari University of the City of Manila, Filipina, mendapat gelar magister di bidang hukum dari STHM dan pada bulan Juli 2009 dan meraih gelar doktor filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan predikat Cum Laude.
Pada 7 Mei 2014, ia dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara.
Ia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen
Karier militer
Berikut jenjang karier militer A.M. Hendropriyono:
1968-1972 - Komandan Peleton Komando Pasukan Khusus TNI-AD di Magelang1972-1974 - Komandan Kompi Prayuda Kopasandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)1981-1983 - Komandan Detasemen Tempur 131983-1985 - Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi1985-1987 - Asisten Intelijen Kodam V/Jaya1987-1991 - Danrem 043/Garuda Hitam Lampung1991-1993 - Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI1993-1994 - Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI1993-1994 - Panglima Kodam V/Jaya1994-1996 - Komandan Kodiklat TNI AD
Karier politik
Dalam birokrasi pemerintahan RI, Hendropriyono pernah memangku berbagai jabatan yang berturut-turut:
- Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998)
- Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII
- Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.
Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.
Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai "ilmu" dan menggali "filsafat intelijen", serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.
Sekarang ini Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.
Karier akademis
Ia mendedikasikan ilmunya dengan mengajar Filsafat Hukum di Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta dan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, dengan jabatan Lektor Kepala terhitung sejak tanggal 1 Maret 2002 sampai sekarang.
Selain itu ketika menjadi Kepala BIN, Hendropriyono juga mendirikan Sekolah Tinggi Intelijen Negara di Sentul, Bogor.
Penghargaan
Ia juga penyandang berbagai kehormatan negara RI, dalam wujud bintang dan tanda jasa antara lain: Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satya Lencana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran, serta anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia (Pembela/E, NPV: 21.157.220).
Ia juga dinobatkan sebagai Man Of The Year oleh Majalah Editor pada tahun 1993.(*)