Gridhot.ID - Pandemi covid-19 yang masih menyelimuti Bumi Pertiwi mau tak mau memberikan dampak besar bagi masyarakat.
Termasuk juga di Hari Raya Idul Fitri 1442 H atau lebaran 2021 ini yang lagi-lagi masih terasa berbeda.
Meski begitu, hal tersebut tak membendung rasa bahagia dan semangat kemenangan yang dirasakan umat muslim di Indonesia.
Seperti dikabarkan Gridhot.ID sebelumnya, hari raya Idul Fitri 1442 H ditetapkan jatuh pada Kamis (13/5/2021).
Pada hari itu, umat muslim melaksanakan salat ied secara serentak di berbagai tempat.
Sayangnya, tahun ini merupakan tahun kedua dimana mudik lebaran yang selama ini menjadi tradisi tahunan terpaksa harus dilarang.
Pelarangan mudik itu dicanangkan pemerintah tak lain guna menekan laju penularan covid-19 di masyarakat.
Namun dibalik keprihatinan masyarakat dua tahun terakhir, rupanya tersimpan fakta unik terkait Ramadhan dan lebaran Idul Fitri beberapa tahun mendatang.
Sebabbeberapa tahun lagi, umat muslim akan merasakan peristiwa langka dimana Ramadhan dan lebaran akan terjadi dua kali dalam setahun.
Simak penjelasannya berikut ini!
Pada umumnya, hari raya Idul Fitri atau lebaran terjadi satu tahun sekali.
Namun, pada tahun 2030 mendatang, umat Islam akan merayakan bulan Ramadhan dan Idul Fitri dua kali.
Hal itu terungkap dalam pemaparan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di laman resminya yang dikutip melalui Kompas.com.
Didalamnya dijelaskan bahwa dalamsatu tahun akan ada3 perayaan hari raya umat Islam, yakni dua kali bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, serta satu kali idul Adha.
Fenomena langka ini terakhir kali terjadi pada tahun 2000.Artinya, peristiwa ini bukan pertama kalinya.
Dua kali bulan suci Ramadhan terjadi pada:
- Tahun 1998 Ramadhan 1418 dan 1419,
- Tahun 1999 Ramadhan 1419 dan 1420,
- Tahun 2000 Ramadhan 1420 dan 1421.
- Tahun 2030 Ramadhan 1451 dan 1452,
- Tahun 2031 Ramadhan 1452 dan 1453,
- Tahun 2032 Ramadhan 1453 dan 1454.
Meski ini kejadian langka yang jarang terjadi, fenomena ini biasa dan memang sudah seharusnya terjadi seperti itu.
“Ini hal yang biasa, tidak ada yang istimewa,” ujar Thomas Djamaluddin.
Untuk diketahui, kalender Islam mengacu pada peredaran bulan atau disebut kalender Hijriah yang secara konsisten memiliki 11 hari lebih pendek dibanding kalender Masehi yang mengacu pada peredaran matahari.
Inilah kenapa setiap tahunnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri selalu maju 10 hingga 11 hari dari tahun sebelumnya.
(*)