GridHot.ID -Konflik Israel dan Palestina kembali memanas.
Melansir Kompas.com, hal itu bermula ketika Masjid Al-Aqsa diserang jelang akhir Ramadan.
Di tengah kekacauan itu, Hamas menetapkan ultimatum yang tidak realistis bagi semua polisi Israel untuk mundur dari kompleks Masjid Al-Aqsa paling lambat pukul 18.00 Senin malam waktu setempat.
Tak pelak tenggat waktu itu tidak terpenuhi, dan Hamas langsung menembakkan roket ke Israel yang dibalas pemboman tanpa henti di Jalur Gaza.
Nah, terkait masjid Al-Aqsa, sebagaimana melansir Serambinews.com, di dalam kompleksnya ternyata terdapatsatu Kubah Batu atau dikenal Qubbat al-Sakhrah dalam bahasa Ibrani, dianggap sebagai mahakarya arsitektur Islam.
Kubah Batu atau The Dome of The Rock merupakan sebuah bangunan abad ke-7 yang terletak di tengah kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Kubah Batu berbentuk persegi delapan dengan berkubah emas. Masjid Al-Aqsa dibangun selama Fitnah Kedua oleh Khalifah Abd al-Malik antara tahun 687 dan 691 di situs kuil Romawi Jupiter Capitolinus.
Dilansir dari aqsainstitute.com pada Sabtu (15/5/2021), selain Kubah Batu, dalam kompleks Masjid Al-Aqsa juga terdapat Sakhrah yaitu batu yang terletak di tengah-tengah kompleks Masjid Al-Aqsha tepatnya di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah.
Batu ini menjadi pijakan Nabi Muhammad Saw. ketika hendak bermi’raj ke langit ke tujuh dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.
Letaknya berada di ketinggian 1,5 meter dari tanah dan memilki bentuk yang tidak beraturan.
Mengutip tulisan yang dilansir aqsainstitute.com dengan judul "Berbagai Keutamaan Ash-Sakhrah, Jantung Masjid Al-Aqsha" disebut sebagai jantung Al-Aqsa, Shakhrah memiliki berbagai kedudukan istimewa yang diterangkan dalam berbagai dalil, di antaranya:
Pertama, menjadi tempat ditiupnya sangkakala
Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Qaaf : 41)
Para mufassir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Penyeru’ adalah Malaikat Israfil, sedangkan makna ‘tempat yang dekat’ adalah Shakhrah di Baitul Maqdis.
Secara nyata ayat ini telah menunjukkan bagaimana posisi Shakhrah nanti di akhir zaman, ia menjadi tempat Malaikat Israfil menyeru manusia menuju padang Mahsyar, yaitu negeri akhir zaman, Palestina.
Kedua, merupakan bagian dari surga
Anas bin Malik bekata, “Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, Shakhrah Baitul Maqdis berasal dari surga, dan ia adalah pusat bumi”
Pernyataan Anas bin Malik ini menunjukkan bahwasanya ada dua batu surga yang diturunkan ke bumi ini, yaitu Hajar Aswad di Makkah, dan Shakhrah di Al-Aqsha.
Ketiga, bagian paling suci di Al-Aqsa
Tsaur bin Zaid, seorang Tabiin berkata, “Bagian tersuci bumi adalah Syam, bagian tersuci Syam adalah Palestina, bagian tersuci Palestina adalah Baitul Maqdis, bagian tersuci baitul Maqdis adalah bukit (tempat Al-Aqsha berada), bagian tersuci bukit adalah Masjid, dan bagian tersuci dari Masjid Al-Aqsha adalah Shakhrah”
Keempat, Nazar Nabi Ya’kub
Suatu malam nabi Ya’kub pernah melakukan sebuah perjalanan.
Beliau kelelahan lalu tertidur pada sebuah batu, kemudian bermimpi melihat tangga yang memanjang dari langit ke bumi.
Ketika itu pula Malaikat turun dengannya.
Beliau terbangun lalu bernazar jika beliau pulang ke keluarganya dalam keadaan selamat, maka ia akan membuat sebuah masjid di atas tempat beliau bermimpi itu.
Ibu Katsir berkomentar bahwa Baitul Maqdis lah masjid yang dimaksud.
Kelima, kiblat salat para Nabi pada masa sebelum hirah Rasulullah Saw.
DR. Fathi Zaghrut dalam bukunya ‘An-Nawazil fi Tarikhil Islam’ mengatakan, “Kubbah Ash-Shakrah ini menjadi kiblat para Nabi hingga pada masa Rasulullah sebelum hijrah.”
Begitulah riwayat dan literatur yang menjelaskan kedudukan Shakhrah dalam sejarah Islam. Ia menjadi simbol kiblat yang begitu bersejarah, lama dan bernilai tinggi.
Keenam, berada di masjid yang dikelilingi kaligrafi Yasin (Qalbul Quran)
Batu Ash-Shakhrah berada di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah yang berbentuk segi enam dan dikelilingi dengan kaligrafi Yasin.
Surat Yasin merupakan Qalbul Qur’an (jantungnya Al-Qur’an).
Maka jantung umat Islam yang artinya barometer baik dan buruknya umat itu terletak di Masjid Al-Aqsha.
(*)