Dirinya Dokter Ternama di Ibu Kota, Tompi Telan Kekecewaan Sang Ibu Meregang Nyawa Akibat Covid-19, Sang Artis Sentil Fasilitas Kesehatan di Aceh: Cukup Ibu Saya yang Jadi Korban

Senin, 17 Mei 2021 | 13:13
Instagram dr_tompi

Tompi dan almh. sang ibu, Safira

GridHot.ID - Dokter Teuku Adifitrian atau yang biasa disapa Tompi membagikan kronologi ketika sang ibunda meninggal dunia.

Seperti dilansir GridHot dari Kompas TV, ibunda Tompi diketahui meninggal dunia akibat covid-19 pada 23 April 2021 lalu.

Penyanyi usia 42 tahun itu mengaku menyesal memperbolehkan sang bunda mudik ke Lhokseumawe, Aceh.

Baca Juga: Rayakan Lebaran dengan Berjoget di Wisma Atlet, Arafah Arianti dan Fatin Shidqia Ternyata Sama-sama Terpapar Covid-19, Sang Komika: Mohon Maaf Lahir Batin Ya Teman-teman

Namun tak disangka, ada kerabat di kampung halaman yang terjangkit Covid-19 dengan tanpa gejala.

Maksud hati ingin silaturahmi, Ibunda Tompi justru terserang virus tersebut.

Melalui media sosialnya, Tompi pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan covid-19 di fasilitas kesehatan daerah, khususnya di luar Pulau Jawa.

Baca Juga: Frustasi Hadapi Tsunami Covid-19 yang Tak Kunjung Reda, Beberapa masyarakat India Nekat Lakukan Aksi Potong Lidah Sebagai Tumbal Dewa, Berharap Pandemi Segera Dimusnahkan

Melansir Kompas.com, penyanyi Tompi akhirnya membenarkan ibunya, Safira, meninggal dunia karena positif Covid-19.

Dalam unggahan video di Instagram-nya, Tompi bercerita tentang bagaimana lemahnya penanganan Covid-19 di Lhokseumawe, Aceh.

Sejak dinyatakan positif Covid-19, Tompi sudah meminta agar ibunya dirawat di rumah sakit.

Namun, Tompi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk hanya mendatangkan mobil ambulans bagi ibunya.

"Saya ngomong dari jam 6 pagi. Tapi ambulans baru ready hampir jam 4 sore. Bayangin gap-nya begitu lama," ucap Tompi seperti dikutip Kompas.com, Minggu (16/5/2021).

Baca Juga: Langsung Lemas Dapat Telepon di Tengah Malam, Baim Wong Panik Cari Bantuan Saat Mertuanya Alami Hal Ini: Mami Enggak Kenapa-napa?

Penanganan Covid-19 di Lhokseumawe menjadi sorotan karena minimnya alat dan tenaga kesehatan untuk melakukan swab PCR.

"Lhokseumawe PCR cuma bisa dilaksanakan dua kali seminggu. Padahal dalam kondisi Covid-19 itu Satgas bekerja tujuh hari dalam seminggu," ujar Tompi.

Bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan, pelantun lagu "Sedari Dulu" ini berharap pemerintah bisa membenahi penanganan Covid-19 di daerah-daerah di luar Pulau Jawa karena kondisinya memprihatinkan.

Baca Juga: Istrinya yang Hamil 5 Bulan Dinyatakan Positif Covid-19, Nail Fadhly Disebut Sudah Pasrah, Adik Ipar Paula Verhoeven: Jadi Udahlah Kena...

"Di luar Jakarta, pulau Jawa, fasilitas kesehatan kita masih menjadi PR besar. Cukup ibu saya yang menjadi korban," tuturnya.

Tompi juga meminta agar masyarakat kembali menerapkan protokol kesehatan demi mengurangi lagi angka penyebaran virus corona.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Kompas TV