GridHot.ID - Dokter Teuku Adifitrian atau yang biasa disapa Tompi membagikan kronologi ketika sang ibunda meninggal dunia.
Seperti dilansir GridHot dari Kompas TV, ibunda Tompi diketahui meninggal dunia akibat covid-19 pada 23 April 2021 lalu.
Penyanyi usia 42 tahun itu mengaku menyesal memperbolehkan sang bunda mudik ke Lhokseumawe, Aceh.
Namun tak disangka, ada kerabat di kampung halaman yang terjangkit Covid-19 dengan tanpa gejala.
Maksud hati ingin silaturahmi, Ibunda Tompi justru terserang virus tersebut.
Melalui media sosialnya, Tompi pun mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan covid-19 di fasilitas kesehatan daerah, khususnya di luar Pulau Jawa.
Melansir Kompas.com, penyanyi Tompi akhirnya membenarkan ibunya, Safira, meninggal dunia karena positif Covid-19.
Dalam unggahan video di Instagram-nya, Tompi bercerita tentang bagaimana lemahnya penanganan Covid-19 di Lhokseumawe, Aceh.
Sejak dinyatakan positif Covid-19, Tompi sudah meminta agar ibunya dirawat di rumah sakit.
Namun, Tompi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk hanya mendatangkan mobil ambulans bagi ibunya.
"Saya ngomong dari jam 6 pagi. Tapi ambulans baru ready hampir jam 4 sore. Bayangin gap-nya begitu lama," ucap Tompi seperti dikutip Kompas.com, Minggu (16/5/2021).
Penanganan Covid-19 di Lhokseumawe menjadi sorotan karena minimnya alat dan tenaga kesehatan untuk melakukan swab PCR.
"Lhokseumawe PCR cuma bisa dilaksanakan dua kali seminggu. Padahal dalam kondisi Covid-19 itu Satgas bekerja tujuh hari dalam seminggu," ujar Tompi.
Bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan, pelantun lagu "Sedari Dulu" ini berharap pemerintah bisa membenahi penanganan Covid-19 di daerah-daerah di luar Pulau Jawa karena kondisinya memprihatinkan.
"Di luar Jakarta, pulau Jawa, fasilitas kesehatan kita masih menjadi PR besar. Cukup ibu saya yang menjadi korban," tuturnya.
Tompi juga meminta agar masyarakat kembali menerapkan protokol kesehatan demi mengurangi lagi angka penyebaran virus corona.(*)