Gridhot.ID -Israel mengecam supermodel Bella Hadid karena mengikuti aksi bela Palestina di Brooklyn, Amerika Serikat.
Melansir Kompas.com, kecamanitu disampaikan oleh Israel melalui akun Twitter yang dikelola Kementerian Luar Negeri Israel, Minggu (16/5/2021).
"Ketika selebriti seperti @BellaHadid menyarankan untuk membuang orang Yahudi ke laut, mereka menganjurkan penghapusan Negara Yahudi," tulis Israel.
"Ini seharusnya bukan masalah Israel-Palestina. Ini seharusnya menjadi masalah manusia. Tidak tahu malu," tambah Israel.
Tidak hentinya mendukung Palestina, Bella Hadid ceritakan silsilah keluarganya yang berdarah Palestina.
Diketahui, Bella beserta kakaknya Gigi Hadid merupakan keturunan Palestina dari sang ayah, Mohamed Hadid.
Hal ini diungkap Bella dalam unggahan di Instagram yang menampilkan foto-foto lawas keluarganya.
Bukan orang biasa,perempuan bernama lengkap Isabella Khair Hadid ini merupakan keturunan Pangeran Palestina.
Dalam postingannya, Bella membagikan foto lawas pernikahan kakek dan nenek dari keluarga sang ayah.
Bella menceritakan silsilah keluarganya yang merupakan keturunan bangsawan.
Kakeknya bernama Anwar Mohamed Hadid dan neneknya bernama Khairiah Daher Hadid, cucu dari Pangeran Nazaret dan Penguasa Galilea.
Nama sang nenek, Khair diberikan kepada Bella sebagai nama tengahnya.
"My Teta and my Jido's wedding in Nazareth, Palestine in 1941.
Princess Khairiah Daher Hadid (Whom i was given my middle name, Khair**),
Grand Daughter of the Prince of Nazareth and the Ruler of Galilee," tulis Bella, Minggu (16/5/2021).
Sedangkan kakek Bella merupakan seorang profesor.
"Married professor Anwar Hadid, from the Hadid Quarters of Safad, Palestine of a Prominent Al Haj and Shiek Mohamed Hadid of Safad," tulis Bella.
Foto kedua, ia menunjukkan foto masa kecil ayahnya dan 7saudara lainnya yang merupakan paman dan bibinya.
"Together they had 8 beautiful babies. My aunts and uncles , Including my baba, @mohamedhadid, bottom right. With my uncle Mahmoud in his arms," tulis Bella.
Pada 1948, keluarga ayah Bella diusir dari rumahnya di Palestina dan menjadi pengungsi di Suriah, Lebanon hingga Tunisia.
Bella menceritakan silsilah keluarganya sebagai bentuk pembuktian ia mencintai Palestina yang tidak akan bisa lepas dari hidupnya.
"Saya mencintai keluarga saya, saya mencintai warisan saya, saya mencintai Palestina, saya akan berdiri teguh untuk menjaga harapan mereka untuk tanah yang lebih baik di hati saya," ungkap Bella.
"Dunia yang lebih baik untuk masyarakat dan orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak pernah bisa menghapus sejarah kita. Sejarah adalah sejarah!" pungkasnya.
(*)