Bakal Diberantas Sampai Akar-akarnya, Polri Ajak Diskusi 4 Kepala Daerah Papua, Sebut Masih Ada 9 Kelompok Teroris KKB yang Aktif

Rabu, 02 Juni 2021 | 13:42
TPNPB OPM

Lamek Taplo (kanan) pimpinan KKB Ngalum Ngupel yang menuding Suku Ngalum menjadi mata-mata TNI.

Gridhot.ID-KKB Papua memang selalu mencari masalah bahkan tak segan melukai dan membunuh siapa saja.

Dikutip Gridhot dari artikel sebelumnya, KKB Papua sempat menantang tim Satgas Nemangkawi untuk berperang di hutan tempat andalan mereka.

Kini siasat licik kelompok kriminal bersenjata (KKB) dibocorkan anak buah Lekagak Telenggen.

Baca Juga: Pundi-pundi Pendapatannya Meingkat Pesat Usai Kasus Dayana, Fiki Naki Beri Kejutan Mobil Baru untuk Ibunya: Yok Nyetir, Mobil Mamah Ini

Hal ini terungkap setelah anak buah Lekagak Telenggen itu menyerahkan diri kepada Satgas Nemangkawi.

Tiga anggota KKB Papua yang menyerahkan diri itu berinisial YAW (34), MM (17) dan OM (41).

Irjen Argo Yuwono Kepala Divisi Humas Polri pun baru-baru ini akan membuka dialog mendengarkan aspirasi kelompok teroris KKB Papua.

Baca Juga: Bule Jerman Ikut Terkagum-kagum, Kecantikan Luna Maya Sukses Menghipnotis WNA, Umur Mantan Ariel NOAH Tak Bisa Ditebaknya

Mengutip tribunnews.com, masih ada 4 kabupaten yang masih rawan manjadi tempat operasi 9 kelompok teroris KKB Papua.

Empat kabupaten tersebut adalah Intan Jaya, Puncak, Nduga, dan Mimika.

Polri lantas mengumpulkan para kepala daerah empat wilayah tersebut.

"Kemarin sudah kita kumpulkan, kita ajak dialog. Ada bapak bupati, para bupati yang kira-kira rawan terhadap KKB. Bupati ini kita ajak, kita ajak dialog, kita tanya apakah permasalahan yang ada di sana. Apa yang dimau oleh masyarakat itu apa, terutama KKB," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Nantinya suara kepala daerah akan disampaikan ke Panglima TNI dan Kapolri.

Baca Juga: Janda Ayus Menjelma Bak Selebgram dan Punya Banyak Penggemar, Ririe Fairus Sampai Harus Repot-repot Bagikan Resep Masakan untuk Follower Tercintanya

Kemudian aspirasi tersebut diteruskan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Intinya bahwa para bupati itu kita ajak, kita dialog kita ajak ngomong untuk menyelesaikan masalah. Jadi siapa tahu nanti dari kelompok yang ada di Papua sana bisa turun dan dia bergabung membangun Papua lebih baik," pungkasnya.

Sejauh ini masih ada 9 kelompok teroris KKB Papua yang aktif meneror bumi Papua atau tanah mutiara hitam itu.

Baca Juga: Ketangkap Basah Komentari Postingan BCL, Gading Marten Langsung Dapat Restu dari Netizen Tuk Dekati Ibunda Noah: Pepet Terus Bang

Hal tersebut disampaikan Kabaintelkam Komjen Pol Paulus Waterpauw.

Ia juga mengatakan ada beberapa kelompok yang memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.

"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," kata Paulus dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021).

Sembilan kelompok teroris yang masih aktif itu adalah kelompok teroris pimpinan Sabinus Walker, Undius Kogoya dan Lewis Kogoya di Intan Jaya, Papua.

Selanjutnya di Puncak, Papua, ada Goliat Tabuni, Lekagak Telenggen, Peni Murib dan Ando Waker.

Baca Juga: Masa Lalunya Terbongkar, Boy William Ternyata Pernah Pepet Sarwendah Sebelum Sang Penyanyi Dipersunting Ruben Onsu: Dulu Pas Chibi Chibi Deket

Kemudian wilayah Nduga, Papua, masih dikuasai kelompok Egianus Kogoya, dan kelompok Joni Botak di Mimika.

Sedangkan dua kelompok KKB Papua yang sudah tidak aktif adalah Mathias Wenda yang dulunya beroperasi di Wutung, serta Puron Wonda dan Endem Wanimbo di Lanny Jaya.

"Ada tokoh-tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif. Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif," ungkap dia.

Baca Juga: Tak Kalah Tajir dari Raffi Ahmad, Ayah Sambung Nagita Slavina Ternyata Bukanlah Orang Sembarangan, Punya Jabatan Mentereng di Perusahaan Internasional

Kelompok-kelompok itulah yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.

"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukan kepada aparat, tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga masuk ke tahap brutal sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," ujarnya.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Tribunnews.com, GridHot.ID