Gridhot.ID - Polemik rumah tangga Aa Gym dengan Teh Ninih kembali menjadi sorotan publik.
Diberitakan Gridhot,Aa Gym sempat menggugat cerai Teh Ninih untuk kedua kalinya pada 3 Maret 2021.
Namun, Aa Gym telah mencabut gugatannya.
Sidang Aa Gym gugat cerai kepada Teh Ninih di Ruang Sidang 5 / Utama Pengadilan Negeri Agama Kelas IA Kota Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Rabu (31/3/2021), telah diputuskan berakhir oleh majelis hakim, dengan hasil keputusan pencabutan gugatan dari pihak Aa Gym.
Diketahui, Teh Ninih dan Aa Gym pada 2011 sempat bercerai sebelum akhirnya menikah lagi di 2012.
Dugaan kuat kala itu Teh Ninih tak sanggup dipoligami dengan Teh Rini yang dinikahiAa Gym tahun 2006 silam.
Baca Juga: Kakaknya Tak Jadi Cerai, Adik Teh Ninih Menangis Keluar Ruang Sidang, PA Bandung Beberkan Alasan
Kemudian saat menikah lagi, posisi Teh Ninih berbalik menjadi istri kedua, sementara Teh Rini sebagai istri pertama.
Bulan April lalu, Muhammad Ghaza Al Ghazali, putra Teh Ninih menyebut Aa Gym sudah menjatuhkan talak tiga pada ibunya.
Baru-baru ini, Ghaza kembali membongkar perlakuan Aa Gym pada Teh Ninih selama 15 tahun terakhir.
MengutipTribunJambidari status Facebook, Ghaza mengungkap isi hati yang dipendamnya selama ini.
Ghaza yang terlihat memendam kekecewaan mendalam mengungkap fakta rumah tangga Aa Gym dan Teh Ninih.
Diakuinya, selama 15 tahun sang ibu selalu mengalami luka batin bahkan sampai dilarang hadir di pernikahannya.
"Buat apa dia hadir?" Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya. Entah apa kalimat apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian," tulis Ghaza.
"Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?". Menurut Anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut
Akankah Anda menjawabnya dengan mudah? Atau Anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah Anda bertanya demikian kepada Anda," sambungnya.
Alih-alih marah dan menuntut protes, Ghaza menyebut Teh Ninih memilih mengalah hingga batin anak-anaknya ikut terluka.
"Tapi, ya. Begitulah Ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah dimana ia menyembunyikan kedua sayapnya.
Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya," terang Ghaza memuji sifat Teh Ninih.
"Menjadikan begitu sulit untuk menyusulmu tuk terbang tinggi. Dengan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya,"
Seolah sudah tak kuasa menyimpan semua sendiri, Ghaza membongkar perlakuan buruk ayahnya pada Teh Ninih.
Dengan tegas ia menyebut ada kecurangan yang dilakukan pihak Pengadilan, namun lagi-lagi Teh Ninih memilih bersabar.
"Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik langit dan bumi, dikala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami,"
"Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas," terang Ghaza.
"Namun, maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai sini permainannya. 5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan. Maaf, saya tak bisa diam," pungkasnya.
(*)