Pantai Selatan Jatim Berpotensi Diguncang Gempa Dahsyat dan Tsunami Setinggi 29 Meter, Pakar Geologi ITS Minta Pemerintah Sosialisasikan Rumus 20-20-20, Amien Widodo: Belajar dari Yogyakarta

Jumat, 04 Juni 2021 | 18:13
www.constantinealexander.net

Ilustrasi gelombang tsunami

GridHot.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan kajian terkait potensi gempa bumi dan tsunami di laut selatan Jawa Timur (Jatim).

Melansir Webinar bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa timur yang diunggah di kanal YouTube infoBMKG, Jumat (28/5/2021), BMKG melakukan pemodelan matematika untuk mengukur potensi gempa terkuat dan tinggi maksimum yang bisa menyapu Jawa Timur.

Berdasarkan pemodelan matematis, Jawa Timur berpotensi diguncang gempa hingga kekuatan M 8,9 dan tinggi maksimum tsunami mencapai 29 meter.

Baca Juga: Masuk Dalam Zona Seismik Gap, BMKG Beberkan Jawa Timur Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Dahsyat dan Tsunami Setinggi 29 Meter, Berikut Penjelasannya

"Dari sejarah dan data-data yang terekam hingga saat ini, akhirnya kami menyusun pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," ungkap Dwikorita.

"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, potensi tsunami seluruh pesisir tinggi maksimum adalah 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek. Dan waktu tiba tercepat, datangnya tsunami paling cepat, 20-24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh Dwikorita.

Oleh karena itu, melansir Kompas.com, pemerintah diminta lebih intensif melakukan mitigasi bencana gempa bumi, menyusul hasil kajian potensi gempa bumi dan tsunami di laut selatan Jatim oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Bakal Nampak Besar dan Berwarna Merah Darah, Gerhana Bulan Total Diprediksi akan Hiasi Langit Indonesia pada 26 Mei, BMKG Beberkan Fase dan Waktu di 34 Wilayah

Pakar Geologi yang juga peneliti dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo mengatakan, rumus mitigasi paling mudah yang perlu disampaikan kepada masyarakat adalah 20-20-20.

"Rumus 20-20-20 penting diketahui masyarakat khususnya di sekitar lokasi potensi tsunami," katanya dikonfirmasi Kamis (3/6/2021).

Rumus 20-20-20, kata dia, berarti jika terjadi gempa terasa selama 20 detik, tanpa perlu menunggu air surut segera menuju ke tempat dengan ketinggian minimal 20 meter, karena waktu yang ada hanya sekitar 20 menit.

Baca Juga: Goncangannya Terasa hingga Jakarta dan Bogor, Banten Diguncang Gempa 2 Kali dalam Kurun Waktu 15 Menit, Berikut Penjelasan BMKG

Potensi tsunami di laut selatan Jatim yang diungkap BMKG, kata dia, adalah langkah awal yang tepat, mengingat daerah Jawa Timur terbentuk karena adanya tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

Apalagi dalam lima bulan terakhir, diketahui frekuensi gempa yang terjadi di Jawa Timur sangat tinggi.

"Tingginya intensitas terjadinya gempa ini patut dicurigai, belajar dari gempa besar Yogyakarta pada 27 Mei 2005 lalu," terang dosen Departemen Teknik Geofisika ITS Surabaya itu.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, YouTube