GridHot.ID - Komika Arie Kriting menyoroti penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta (sebenarnya Ikon) PON XX Papua.
Lewat laman Instagram-nya, Rabu (2/6/2021), Arie Kriting menyebut penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation.
"Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation," tulis Arie Kriting.
Arie menyadari kapabilitas istri Raffi Ahmad itu dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan.
Namun, suami Indah Permatasari ini merasa lebih cocok jika Duta PON XX Papua direpresentasikan oleh perempuan asli Papua.
"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai," sambung Arie Kriting.
Aksi protes yang dilayangkan Arie Kriting terhadap penunjukan Nagita Slavina sampai menjadi trending di Twitter.
Mengetahui hal tersebut, asisten Raffi Ahmad, Sesen pun mengurai tanggapan.
Melansir TribunnewsBogor.com, dalam laman media sosialnya, Sesen meminta Arie Kriting agar memahami konteks yang sebenarnya dalam penunjukkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai duta PON XX Papua.
Sesen lantas meminta Arie Kriting agar membaca pendapat Olvah Alhamid selaku putri asli Papua terkait dengan penunjukkan Nagita tersebut.
Untuk diketahui, Olvah Alhamid adalah model asal Fakfak, Papua Barat, Indonesia.
Olvah dikenal sebagai juara kontes Puteri Indonesia Papua Barat tahun 2015 dan menduduki posisi 5 besar pada kontes Puteri Indonesia 2015 serta mendapat gelar Puteri Indonesia Intelegensia tahun itu.
Melalui laman media sosialnya yang sudah terverifikasi, Olvah vokal menyuarakan kontranya terhadap aksi protes Arie Kriting.
Olvah justru heran dengan protes yang dilayangkan Arie Kriting atas penunjukkan Nagita menjadi duta PON.
Berikut adalah pendapat Olvah guna menjawab kritikan Arie Kriting.
"Apakah ada orang asli Papua dengan jumlah pengikut sebanyak @raffinagita1717? TIDAK
Apakah ada orang asli Papua yang se-terkenal @raffinagita1717? TIDAK
Tahukan kalian bahwa lebih banyak orang yang baru tahu tentang PON akan diselenggarakan di Papua dari Raffi dan Nagita? Padahal sudah dari tahun 2016 pemerintah mempersiapkan ini semua. Masa? Iya, itu FAKTAnya
Raffi dan Nagita dapat menjangkau lapisan masyarakat yang pemerintah dan kita semua tidak dapat jangkau.
Bukannya harusnya malah itu adalah hal baik bahwa banyak yang tahu tentang PON 2020/2021 akan diselenggarakan di Papua? Karena akan bantu perekonomian, pariwisata, dll?
Terus masalahnya di mana? Apa yang perlu dipermasalahkan di sini? Cobalah lebih tenang, lebih bijak dalam menyikapi ini. Terima kasih juga kepada kakak Boaz Salosa yang dengan bangga menjadi duta PON,"
Pendapat yang ditulis Olvah itu sontak memancing komentar Sesen.
Dalam unggahannya, Sesen meminta agar Arie Kriting membaca argumen dari Olvah.
"Teruntuk masnya @arie_kriting. Tolong dibaca dan dicerna. Saya yakin anda orang pintar. Ntar ditegor bisa saya masnya malu sendiri loh. Makasih," tulis Sesen di laman Instagram-nya, Kamis (3/6/2021).
(*)